Part 54

1.3K 164 96
                                    

Mereka semua masih berdiri di depan pintu ruang rawat Jisoo dengan kepala yang penuh dengan tanda tanya.

“What the.. gue kira amnesia cuma ada di drakor doang.” Ucap Joy

“Jisoo becanda kali ya?” sahut Irene.

“Masa dia bercanda bawa bawa Soojoo lu ada ada aja Rene.” Sambung Lisa.

Perkataan Lisa membuat Jennie menyikut lengannya. Pandangan mereka semua beralih pada Rosé yang masih tertegun hanyat dalam pikirannya sendiri.

“Aku ga ada di memorinya Jisoo..” Bisiknya, namun semua sahabat dan Minyoung mendengar perkataannya.

“Pasti ada penjelasannya, memori Jisoo bisa aja kembali sayang.” Ucap Minyoung.

Bersamaan dengan itu, Krystal keluar ruangan, ia terkejut mendapati semua masih ada ditempat ini. “Kenapa kalian belum pada pulang?” ucapnya

“Kami masih kuatir sama Jisoo Kak.” Jawab Jennie.

“Kak Jessi nanti tambah marah, dia udah batasin tamu yang dateng. Yang boleh jenguk Jisoo cuma Lisa dan Jennie.” Perkataan Krystal disambut erangan protes dari teman teman Jisoo yang lain. Rosé mah udah lemes dan pasrah aja.

“Jangan pada bandel lu pada, nurut aja dulu sih.. udah gue mau tanya ke dokter dulu kondisi Jisoo.” Ucapan krystal menarik perhatian Rosé dan Minyoung.

Sesaat mereka bercakap, dokter Lee yang merawat Jisoo berjalan mendekat.

“Ah dokter kebetulan anda kesini, saya mau bertanya kondisi adik saya dok. Mengapa dia hanya mengingat sebagian orang saja, ada beberapa orang atau peristiwa yang tidak dia ingat. Seperti memorinya terhenti di masa lalu.”

“Saya sudah menduga hal ini akan terjadi, seperti yang saya katakan di awal. Ada bagian otak Jisoo yang memiliki gumpalan darah tipis akibat benturan dikepalanya. Memang itu tidak berbahaya karena biasanya akan hilang dengan sendirinya namun di beberapa kasus hal itu berdampak pada memori pasien.”

“Apa ini bisa disembuhkan dok?” tanya Minyoung

“Biasanya ingatan akan kembali bisa dalam hitungan jam, hari, minggu bahkan bulan tergantung pada keparahan cedera yang dialami pasien. Namun di beberapa kasus langka, ada ingatan pasien yang tidak kembali sama sekali.”

Perkataan dokter yang terakhir membuat batin Rosé semakin kalut. Bagaimana jika Jisoo selamanya melupakan dirinya.

“Lalu apa yang harus kami lakukan Dok?” tanya Seulgi

“Jangan paksa dia mengingat hal hal yang dia lupakan. Mulailah memancing ingatannya dari apa yang dia ingat dan membuatnya bahagia. Jika pasien mulai mengalami sakit dikepalanya lebih baik biarkan dia istirahat, karena nyeri yang dirasakan oleh pasien bisa sangat mengganggu. Saya akan berikan resep obat untuk menghilangkan rasa nyerinya.”

“Apa Jisoo bisa bersekolah lagi dok?” tanya Jennie kuatir.

“Tentu saja.. jika Jisoo senang dia boleh kembali sekolah sesegera mungkin karena disekolah otaknya akan dirangsang dari segi sensori dan motoriknya. Tapi kalian harus jaga dia tidak boleh olahraga yang terlalu berat karena masih ada cedera di dengan kiri dan kepalanya.”

“Oh ya jika ada orang orang yang dia lupakan, akan lebih baik jika orang itu bisa lebih sering bertemu dan berinteraksi sehingga bisa membangkitkan memorinya yang tertimbun.” Tambah dokter Lee.

Mendengar itu Krystal menatap Rosé. “Baik dok.. terimakasih untuk infonya.”

Dokter Lee kemudian meninggalkan mereka.

Mereka saling menatap satu sama lain, lalu krystal berbicara. “Ini akan sulit, karena Kak Jess melarang kamu untuk ketemu Jisoo.. tapi.. aku akan usahakan agar kamu ada waktu untuk menjenguknya. Tapi sekarang aku mohon bantu aku juga. Jika kamu sudah merasa lebih baik.. maka pulanglah ke rumahmu, agar Kak Jes tidak terlalu curiga.”

Krystal tau Jisoo sangat menyayangi Rosé walau sekarang dia tak dapat mengingatnya. Dia membenci Ayah Rosé tapi Rosé tak bersalah, jadi dia memutuskan untuk berjuang membantu mengembalikan memori Jisoo tentang Rosé.

Minyoung dan Rosé sangat terlihat lega mendengar perkataan Krystal.

“Iya Kak aku akan pulang.. makasi udah mau bantu aku buat ketemu Jisoo.” Ucap Rosé.

Krystal mengangguk lalu mengarahkan oandangan keoada sahabat Jisoo yang lain. “Kalian juga pulang. Jaga Rosie.. jaga Jisoo juga kalo nanti dia balik ke sekolah ya.”

“Siap kapten!” ucap Seulgi dan Wendy secara bersamaan.

“Berisik lu.. udah sana pada pulang.. gue masuk dulu.. byee..”

Dengan itu mereka membubarkan diri dan Krystalpun masuk kembali ke ruangan dan menceritakan apa yang dia dengar dari dokter Lee kepada Jessica dan Tiffany. Sedangkan Jisoo kembali tertidur karena pengaruh obat yang di berikan dokter di infusannya.

Krystal sesaat menatap Jessica yang terlihat lelah. “Kak.. apa masalah Jisoo sama Rosie ga usah diperpanjang lagi.. toh ayahnya sudah mengakui kesalahan dan mau menyerahkan diri ke pihak berwajib.”

“Soojungah.. aku tau itu, kau pikir aku hanya melakukan ini karena amarahku pada ayahnya?”

Krystal terlihat kebingungan, jika bukan karena itu lantas apa pikirnya?

“Jisoo sayang banget sama anak itu, sampe dia ga pikirin dirinya sendiri kaya gitu.”

“Iya itu gue tau, terus?”

“Gue mau Jisoo dapet pasangan yang sepadan, yang sayang dia dengan besaran cinta yang sama. Yang percaya perkataan dia tanpa ragu saat ada masalah. Yang akan stay disamping jisoo apapun kondisinya. Karena gue tau Jisoo akan lakuin semua itu tanpa ragu buat orang yang dia sayang.”

“So.. it’s kinda like.. some sort of test for Rosie?”

Jessica mengangguk pelan.
“Well, kalo dia bener bener sayang dia akan berjuang dapetin hatinya Jisoo lagi.”

“Kalo dia gagal?”

“Simple berarti Jisoo bukan jodohnya, gitu aja pake nanya.”

“Okay.. kalo ini ujian, harus ada kompetitor yang qualified juga bukan?” ucap Krystal menyukai ide Jessica.

Jessica menaikan satu alisnya setelah mendengar perkataan Krystal.

“Let’s bring Hong Soojoo into the picture.. dan gue bakal jadi calon kakak ipar yang baik buat Rosie, sedangkan elu sebaliknya..”

“Kenapa gue harus jadi yang jahat?” Jessica tak terima

“Elu udah jadi jahat pas tadi elu ngusir mereka semua keluar dari sini duh..” ucap Krystal sambil memutar bola matanya.

***

Krystal memutuskan untuk mengunjungi Rosé di kamarnya. Dan disana dia menemui Rosé dan Minyoung sedang berkemas.

“Loh kamu jadi pulang hari ini?”

“Iya Kak.”

“Uhm..” Krystal terlihat berpikir keras.

“Kenapa Krystal?” tanya Minyoung.

“Gini tante, aku udah ngomong soal apa yang dibilang dokter sama Kak Jess. Aku mau minta Rosie untuk tinggal sama kami, untuk bantu pemulihan Jisoo. Awalnya Kak jess nolak ide itu tapi aku aku beralasan sekalian Rosie bisa bantu Jisoo belajar pelajaran dia yang sekarang. Akhirnya dia setuju, tapi itu juga kalau Rosie mau dan tante mengijinkan tentunya.” Terang Krystal.

Rosé mah jangan ditanya mendengar rencana Krystal aja dia udah berbinar binar. Dia pasti mau ga akan nolak. Namun Minyoung terdiam dan berpikir sejenak sambil melihat putrinya.

“Kamu yakin bakal baik baik aja?”

Rosé mengangguk dan tersenyum. “Aku bakal baik baik aja Mom, aku dah gede. Lagian ini bukan pertama kali aku nginep disana.”

“Yaudah kalo gitu, tante ijinin Rosie tinggal sementara disana. Tante titip Rosie sama kamu ya Krystal.”

“Iya tante aku pasti jagain Rosie.”
Di dalam hati Minyoung ada rasa kuatir akan putrinya, ia takut putrinya mendapat perlakuan tidak baik dari Jessica. Namun Jisoo menjadi seperti ini juga kurang lebih karena kesalahan suaminya jadi dia tidak ada pilihan. Dia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk semua.

“Berarti Rosie pulang besok pagi aja ya bareng Jisoo ke rumah kami.. sekarang kamu istirahat dulu aja. Aku pamit ya tante. Terimakasih.”

Minyoung dan Rosé mengangguk.

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang