Part 52

1.3K 173 100
                                    

Rosé lagi sibuk chat sama Jennie soal pelajaran dan tugas tugas Rosé yang harus dia kerjakan.

“Kamu udah keliatan lebih baik, kita check out rumah sakit hari ini aja Mom.” Rosé agak terkejut dengan ucapan Daddynya.

“Dokter tadi bilang aku masih harus di observasi Dad, kepala aku masih suka pusing, perut aku juga nyeri.”

Minyoung dengan kuatir menghampiri putrinya itu. “Sekarang masih sakit?”

Rosé mengangguk pelan.

“Tapi dokter udah kasi obat kan, jadi bisa rawat jalan, lagian pasti lebih nyaman di rumah, kamu mana suka makanan rumah sakit.” Ucap Seojoon.

“Ya tapi nanti kalo aku kenapa kenapa masa bolak balik Dad, kan cape.”

Putrinya ini ada benarnya pikir Minyoung. “Iya Dad kita tunggu sampe Rosie baikan aja dulu.”

“Ya udah kalo gitu sekalian kamu cek darah, mumpung kita di rumah sakit.”

“Tapi Dad.. aku ga suka jarumnya..”

“Mau cek atau pulang?”

Rosé tidak ada pilihan, jika dia mau tetap tinggal disini dia harus menuruti sang Daddy. “Iya ya udah, ntar aku cek darah tapi aku mau istirahat dulu.” Ucapnya lemas.

***

Alice masih bersama dengan Kakak kakak Jisoo di hotel saat ini mereka makan siang bersama.

Krystal sedang menerima panggilan telpon dari kekasihnya. Sayang Krystal sudah memiliki pacar batin Alice.

Alice bisa melihat dari mana Jisoo bisa memiliki kepribadian seperti itu. Kakak kakaknya memiliki sikap yang baik, walaupun terlihat jutek dari luar namun setelah mengenal mereka, Alice bisa merasakan kehangatan dan perhatian dari mereka seperti saat ini, kedua kakak Jisoo itu tak segan untuk memaksa Alice untuk ikut makan bersama dengan mereka.

“Gimana keadaan Rosie sekarang?” tanya Jessica.

“Dia semakin membaik.. walaupun dokter sudah mengijinkan untuk oulang tapi anak itu menolaknya dengan berbagai alasan sakit yang mungkin hanya karangan dia saja.” Ucap Alice sambil terkekeh geli.

“Kenapa begitu?” tanya Jessica polos.

“Daddy masih marah soal Jisoo, Rosé masih dilarang keras untuk menemuinya.” Jawab alice sambil menghela nafas mengasihani adiknya. “Jadi kalau Rosie pulang kemungkinannya akan sangat kecil dia bisa mengunjungi Jisoo.”

“Dasar anak itu.” Ucap Krystal menggelengkan kepala. “Dia selalu berusaha dekat dengan Jisoo sejak awal.”

“Ya.. aku tak pernah melihatnya sebegitu dekat dengan orang lain sebelumnya.” Sahut Alice. “Aku berharap mereka bisa bersama sama lagi, karena aku melihat mereka sangat bahagia jika bersama.”

Pembicaraan itu tersela dengan bunyi dering handphone milik Jessica. Jessica melihatnya sekilas. Nama Taeyeon tertera pada layar handphone itu. Lalu Jessica mengangkatnya dan memasang mode loudspeaker agar semua mendengar.

Sebenernya dia capek aja sih kalo nanti harus nyeritain ulang apa yang dia denger.

“Iya Taengoo, apa ada kabar?”

“Gue udah coba ngobrol ngobrol sama pak Shin pemilik penginapan kedai itu. Dia ga melihat hal yang mencurigakan dari gadis yang menginap di penginapannya.”

Jessica sudah membuang nafas kasar dan Taeyeon mendengarnya.

“Tapi.. ada hal yang aneh yang gue temuin.”

Perkataan Taeyeon menarik perhatian semua yang ada di ruangan itu.

“Hal aneh apa?” desak Jessica

Melting The Ice CubeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang