Hai!
Ketemu lagiiii, senang enggak? Siapa sih yang kemarin minta sequel siapaaa??? WkwkwkSelamat temu kangen sama Fauzan dan Karin yaaa.
Jangan lupa feedbacknyaaa!!!Mau lope ijo boleeeh enggakkk?? 💚
***
Suara berisik alarm membuat Karin terjaga dari tidurnya. Dengan mata terpejam, tangannya meraba nakas di samping untuk menghentikan bunyi itu. Saat mengubah posisi tubuhnya, Karin berjengit kecil ketika tak sengaja bertubrukan dengan tubuh seseorang yang tertidur di sampingnya.
Dia Fauzan, suaminya.
Bukan hal baru memang, namun Karin sering kali dibuat terkejut saat membuka mata dan mendapati Fauzan tertidur di sisinya. Di atas ranjang dan dalam satu selimut yang sama.
Alih-alih bangun, ia justru asyik mengamati wajah tampan nan manis milik suaminya dalam jarak yang sangat dekat.
Bulu mata lentik yang mengiasi mata indahnya.
Hidung mancungnya yang sering kali orang bilang mirip dengan hidung milik Karin.
Bibir tipis namun penuh yang terbuka sedikit ketika sedang terlelap.
Jemari lentik Karin menyusuri mole milik lelakinya. Moles yang membentuk sebuah ursa minor. Seolah-olah menyempurnakan keindahan yang dimiliki suaminya. Dari dulu, hingga sekarang. Bagian itulah yang menjadi favorite Karin.
"Jan, bangun dong." Ujar Karin pelan sambil memainkan dagu yang dilapisi bulu-bulu tipis. Fauzan belum sempat cukuran.
"Bangun yuk. Subuhan bareng."
Fauzan terusik dari tidurnya, menggeliat pelan sebelum sadar sepenuhnya. Tatapnya jatuh pada mata indah milik sang istri yang tengah memberikan senyuman sebagai sapa dipagi hari.
"Tumben, bangun duluan."
Karin menjauhkan tubuhnya, mengangkat selimut yang memerangkap tubuh mereka berdua, kemudian melipatnya hingga rapi.
"Aku tuh sebenernya morning person ya, cuma kalau lagi capek aja bangunnya siang."
Ada kekehan pelan yang Karin dengar, tentu saja itu milik Fauzan. Pria itu bergerak mendekat, mencuri satu kecupan di bibirnya.
Semenjak menikah, Fauzan lebih sering mencium Karin tanpa izin. Entah pria itu sedang marah, kesal, gemas, pokoknya sehari harus cium-cium Karin. Kayaknya kalau enggak gitu Fauzan bakal meriang deh.
"Iya, percaya deh."
Setelah mengatakan itu, Fauzan berlenggang menuju kamar mandi, lalu disusul Karin, dan mereka melaksanakan dua rakaat wajib di waktu subuh.
"Hari ini mau pake kemeja warna apa?"
Kebiasaan baru yang Karin jalani setelah menikah adalah menyiapkan semua kebutuhan Fauzan di pagi hari, seperti menyiapkan baju yang akan dipakai ngantor, kemudian akan begitu sibuk di dapur untuk membuat sarapan. Meskipun, hanya telor ceplok sederhana yang bisa ia hidangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
RomanceDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...