Kata siapa Ojan selingkuh??? Kalian nih, macem-macem aja pikirannyaaaa.Part kali ini mau minta vote dan komen banyak-banyak lagi, boleh enggakkk???
***
Karin mengepalkan satu tangannya di atas pangkuan. Sementara tangan lainnya memegang ponsel dengan erat. Buku-buku tangannya memutih. Matanya bergulir menatap sederetan foto yang ia terima dari grup kelas Kale. Yang dikirim oleh orangtua salah satu teman Kale. Foto yang berisikan Kale berpose dengan kedua temannya. Tersenyum cerah ke arah kamera. Namun, bukan itu yang menjadi fokus Karin. Jauh di belakang foto itu, tertangkap sosok Fauzan yang tengah berdiri dengan seorang wanita.
Karin tidak mau berprasangka buruk tapi keduanya terlihat begitu akrab dari bagaimana wanita itu terseyum ke arah Fauzan dan dibalas oleh pria itu. Seketika ada gusar yang datang tanpa diminta.
Haruskah Karin menghubungi Fauzan? Dan bertanya mengapa ada Juwita di sana? Iya, wanita itu benar Juwita. Nama yang sama dengan Si Pengirim pesan. Dan mengenai itu, malam selanjutnya, Fauzan kembali pulang terlambat, saat itu Karin memberanikan dirinya untuk menanyakan maksud dari pesan yang di kirim Juwita. Dia tidak ingin terlalu banyak menduga-duga.
"Juwita itu rekan kerja kamu kan?"
Saat itu Fauzan tak langsung menjawab, ada jeda beberapa detik sebelum Fauzan mengangguk lalu bertanya, "kenapa?"
"Kemarin, waktu kamu pulang telat itu beneran lembur kan? Kamu enggak pergi kemana dulu gitu?" Dalam hati Karin mengucap beribu maaf karena sudah berprasangka buruk pada suaminya.
Kening Fauzan mengerut sempurna. "Aku langsung pulang kok, Yang. Beneran. Mana pernah sih aku mampir-mampir dulu."
"Yaa... siapa yang tau...."
"Sayang, kamu kenapa sih, hm?"
"Kamu...," diam sejenak. Karin membasahi bibirnya sebelum kembali mengumpulkan keberanian. "Malam setelah kita tidur, ada pesan masuk dari Juwita. Dan, ya, aku baca—"
"Kamu baca?" tanya Fauzan memotong pembicaraan Karin.
"Emm. Kenapa? Ada masalah?"
Fauzan diam. Kemudian menggeleng pelan. "Kenapa dia kirim pesan malam-malam begitu? Kamu habis ngapain emangnya sampai dia bilang terima kasih? Kalian berdua enggak main gila di belakang aku kan?" Cecar Karin.
"Tenang, Sayang." Kata Fauzan melembutkan suaranya. "Aku bakal jawab satu-satu."
"Tentang malam itu, aku cuma bantu beresin kerjaannya Juwita yang keteteran. Waktu itu semua divisi terpaksa harus lembur dan aku dapet tugas buat pantau satu persatu. Dan, ya, aku bantu mereka yang emang merasa kesulitan. Enggak cuma Juwita aja kok yang aku bantu."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
RomansaDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...