Kalian udah libur belum gessss????Saking enjoynya aku bikin cerita ini, enggak sadar kalo udah masuk 50 chap. Udah banyak banget ternyata. Kalian bosen gak kalo semisal chapternya kepanjangan?
***
Karin membuka kelopak matanya perlahan saat sayup-sayup mendengar suara seseorang memanggil namanya juga merasakan sentuhan lembut di sekitar pipinya. Dan menemukan Fauzan yang sedang tersenyum menatapnya.
Karin menggeliat, kemudian mengubah posisinya menjadi memunggungi Fauzan.
"Bangun Sayang."
"Masih ngantuk."
Fauzan memeluk Karin dari belakang. Mengecup pipi wanita itu gemas. Mengelus pelan perut Karin. Mungkin, ini bawaan bayi yang ada di dalam kandungannnya. Karin berubah jadi orang yang pemalas. Dan, ya, Karin positif hamil lagi. Usia kandungannya sudah 1 bulan.
"Bangun, yuk. Sarapan dulu, dari kemarin malem kamu gak ada masuk nasi lho."
Karin semakin mengeratkan selimut. "Nanti aja."
"Sekarang, Sayang. Ayo." Fauzan menyingkap selimut.
Mau tidak mau, Karin terpaksa bangun. Duduk di samping Fauzan.
"Mau mandi dulu gak?" tanya Fauzan, tangannya bergerak menguncir rambut Karin yang tergerai.
Karin menggeleng, "cuci muka sama gosok gigi aja ya?" tanya Fauzan lagi memberi opsi.
"Gak mau."
Fauzan menghela napasnya. "Terus maunya apa?"
Karin diam. Fauzan langsung paham dengan perubahan mood istrinya saat ini.
"Mau makan apa, hm?" Kali ini suaranya jauh lebih lembut.
"Masih mual?"
Karin kembali menggeleng. Kepalanya ia jatuhkan pada pundak Fauzan. Rasanya nyaman. Dan, dia ingin seperti ini terus.
"Jam berapa ini?" tanya Karin pelan.
"Hampir jam 9."
"Kale udah berangkat sekolah. Pagi tadi tuh aku mau bangunin ke kamarnya kan, eh ternyata udah bangun duluan. Udah mandi. Udah rapi. Pinter tuh anak, apa karena tau kalau dia mau punya adik kali ya, Yang?"
"Mungkin iya."
Meski sebenarnya Kale belum mengetahui perihal Karin yang hamil lagi. Entah akan bagaimana respon anak itu jika tahu bahwa adik yang diinginkannya sudah ada.
"Kamu gak kerja?"
"Aku izin sehari. Kamu muntah-muntah terus kan dari semalam."
Karin bergumam cukup pelan merespon Fauzan. Matanya kembali terpejam dengan wajah yang semakin bersembunyi di ceruk leher Fauzan. Wangi feromon alami dari tubuh lelakinya berhasil menghilangkan semua gejolak di dalam perut Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
RomansaDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...