Bisa gak yaa likes nya nyampe di angka seratus? 🤔 harusnya bisaaa siiih.
Kale Hyung setelah lihat Ayah cium Ibuk sama Faaza.
***
Waktu bahkan masih menunjuk ke angka 05.00 pagi tapi Karin dan Fauzan sudah melenggang ke rumah Mama. Karin tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia ingin segera bertemu dan meminta maaf pada Kaleandra.
"Maaf ya, Ma, jadi ngerepotin pagi-pagi gini."
Mama mengibaskan tangannya. "Enggak apa-apa atuh Teh. Kayak sama siapa aja."
"Sok sini, Si Adek di bawa ke kamar Mama dulu aja. Soalnya Kale tidur di kamarnya Ojan tadi malem."
Cepat saja Karin menaruh Faaza yang masih tertidur nyenyak itu ke atas ranjang. Meletakkan bantal di sekelilingnya agar tidak terjatuh. Setelah dirasa aman, Karin meninggalkan putrinya lalu menyelinap ke dalam kamar Fauzan yang mana ada Kale di dalamnya.
Anak itu rupanya masih bergelung nyaman bersama bantal gulingnya. Nafasnya terdengar berhembus dengan teratur ketika Karin duduk di sisi ranjang. Mengamati wajah duplikat Fauzan itu yang terlihat damai. Tangan Karin tergerak mengusap lembut surai Kale. Perlahan, agar tak mengusik tidurnya.
"Maafin Ibuk ya, Sayang," bisiknya lirih.
Namun siapa sangka, usapan lembut itu mampu membuat Kale menggeliat pelan. Mengubah posisinya yang semula miring memeluk guling menjadi tengkurap dengan wajah menghadap ke arah Karin. Mata Kale terbuka, menyipit, keningnya mengernyit, tapi kemudian tertutup kembali.
"Sstt... Tidur lagi, Sayang." Karin berbisik sambil mengelus punggung Kale. Anak itu pun kembali terlelap.
Tidak ingin mengganggu terlalu lama Karin pun bergegas keluar kamar. Dia akan menunggu sampai Kale bangun dengan sendirinya. Maka dari itu Karin memilih untuk membantu Mama di dapur. Sampai waktu menunjukkan pukul tujuh, Karin yang sedang sibuk menata meja makan teralihkan fokusnya saat melihat Kale yang berjalan sembari mengucek matanya. Rupanya sudah bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
RomansaDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...