JANGAN LAMA-LAMA

2.6K 208 23
                                    

Cihuuuy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cihuuuy.
Ketemu lagi!!!

Btw, akuu seneng banget deh baca komen kalian. Meskipun jarang aku balas, maaf yaa. Tapi beneran deh, seneng bangeeet. Makasih yaaa.

Yukk, yang lain harus lebih aktif yaa!! Komen sama bintangnyaa jangan ketinggalaaaann.







Lope ijo duluuuu 💚💚

***

Pagi ini Fauzan terbangun sendiri sebab istrinya masih bergelung di dalam hangatnya selimut yang membungkus tubuh mungilnya.

Setelah membersihkan tubuh, Fauzan langsung bergerak ke arah dapur. Pagi ini dia yang akan memasak membuat sarapan. Dan karena ia masuk ke dalam sekte sarapan pake nasi, jadi nasi goreng seafood menjadi menu utama pagi ini, nugget dan sosis goreng menjadi temannya, roti bakar dengan selai stroberi serta jus mangga akan ia siapkan untuk istri tercintanya. Aish! Terdengar lebay, tapi nyatanya Fauzan memang secinta itu pada Karin.

Setengah jam kemudian, makanan itu sudah tersaji di meja. Fauzan berdecak, tersenyum bangga melihat hasil kerja kerasnya. Beres dengan urusan dapur, ia bergegas kembali ke dalam kamar. Mengganti pakaiannya lalu mendekat ke arah ranjang. Karin masih tertidur, dengan posisi yang sama.

Jemari pria itu bergerak menyingkirkan anak rambut yang menutupi mata Karin.

"Sayang, bangun yuk."

Tak ada pergerakan berarti dari tubuh Karin sehingga membuat kejahilan Fauzan muncul ke permukaan. Pria itu bersiap untuk memencet pangkal hidung Karin, ketika mulut kecul istrinya terbuka Fauzan lantas meniupkan napasnya pada permukaan mulut Karin. Hal itu, sontak membuat Karin terperanjat dan sadarkan diri. (Aku sering banget dibangunin pake cara ini sama Mama, dan itu manjuuur banget wkwk)

"Ih! Rese banget!"

"Bangunin pake cara lebih halus bisa kan?!"

"Kalo begitu aku bisa berangkat kerja jam 9."

Karin memberenggut, mengerjapkan matanya perlahan dan membersihkan kotoran yang ada di sudut-sudut mata.

"Loh? Udah mandi?" tanyanya begitu melihat Fauzan sudah rapi dengan setelan kantornya.

Fauzan mengangguk. "Kok gak bangunin aku?"

"Lama kalo bangunin kamu dulu."

Gadis itu mempoutkan bibirnya, merangkak ke arah Fauzan lalu menenggelamkan kepalanya pada permukaan perut pria itu yang tertutup kemeja abu tua pagi ini.

"Aaaa mau mandi bareng," ucapnya manja sambil mendusel-ndusel. Masa bodo dengan kemeja lelaki itu yang kusut akibat ulahnya.

"Ck! Jangan mancing."

Mendengar itu Karin semakin mengeratkan tangannya yang melingkari pinggang Fauzan.

"Ayo bangun. Cucu muka dulu," titah Fauzan, tangannya menepuk-nepuk lengan Karin halus.

YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang