BANYAK MAU

2.1K 160 14
                                    

Follow dulu follow!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Follow dulu follow!!






***






Satu bulan berlalu begitu cepat. Rumah tangga Fauzan dan Karin pun masih berjalan selayaknya pasangan diluar sana. Mereka masih sering mendebatkan hal-hal kecil. Seperti saat ini, Karin dibuat kesal sekaligus heran akibat tingkah aneh yang terjadi pada suaminya. Hari-hari terakhir Karin juga dibuat bingung karena harus memenuhi BM pria itu.

Entahlah, Fauzan seperti bukan Fauzan yang biasanya.

"Adek, Ojan, ayo sini makan."

"Asik! Nasi uduk!"

Karin dan Mama hanya mampu menatap satu sama lain ketika melihat keantusiasan Fauzan dalam memakan nasi uduk yang masih mengepulkan asap hangat. Pria itu bahkan menambah porsi ketika piring dihadapannya sudah tandas tak ada bekas. Mama tersenyum sementara Karin menggelengkan kepalanya heran.

"Adek juga makan, gih."

Karin menggeleng, "adek nanti aja Ma, belum laper." Lagipula, orang mana yang makan nasi uduk di jam setengah 4 pagi? Disebut sarapan pun masih terlalu pagi.

"Mama istrahat lagi aja, nanti biar adek yang beresin."

"Yaudah, Mama ke kamar ya. Habisin makannya," ucap Mama sembari mengusap gemas rambut Fauzan, kemudian berlalu meninggalkan dua pasangan itu.

"Haaah. Kenyang."

"Gimana enggak kenyang. Perutnya nih, sampe gede gini," ujar Karin dengan tangan yang menepuk-nepuk perut Fauzan.

"Udah puas sekarang?"

Lelaki itu tersenyum lebar seraya menganggukan kepala, "lain kali jangan gini lagi ya, kasian Mama tahu."

Pukul 3 dini hari, Fauzan tiba-tiba terbangun dari tidurnya lalu mengutarakan keinginannya untuk makan nasi uduk yang dibuat khusus dari tangan Ibunya. Karin bisa saja cuek dan abai, tapi kupingnya benar-benar pengang karena rengekan serta tangisan milik pria itu. Iya, Fauzan menangis meraung agar keinginannya terpenuhi.

Lalu di sini lah mereka. Merepotkan Mama di jam-jam yang seharusnya masih berada  di dalam dekapan selimut. Bahkan sepertinya ayam pun masih tertidur nyenyak.

"Ini sisanya mau dimakan lagi?"

"Iya, buat nanti lagi, simpen aja, Yang."

Karin bergerak menyimpan makanan yang masih cukup banyak, agar bisa disantap pagi nanti oleh Mama dan si kembar adik-adik Fauzan.

"Mau tidur di sini atau pulang?"

"Di sini aja ya, gapapa kan?"

"Gapapa. Aku juga males pulang lagi sih sebenernya." 

Sikap tidak biasa yang ditunjukan oleh suaminya tak sampai disitu saja. Siang harinya Fauzan kembali berulah, tepatnya ketika tengah asik bersantai di ruang tengah, pria itu tetiba menyuruh Aji dan Chenda yang baru saja pulang sekolah untuk membeli panekuk tipis yang akhir-akhir ini sedang viral. Katanya sih dia lihat makanan itu dari video yang masuk di fyp toktik nya.

YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang