JALAN-JALAN SORE

1.4K 141 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Double up!! Sengaja, buat ganti yang hari Kamis, hehehe. Tapii part ini lebih pendek dari sebelum-sebelumnya 😅












***





Tepat pukul tiga, Fauzan sudah menginjakkan kaki di rumah Mama. Kakinya melangkah dengan gesit memasuki rumah.

"Assalamualaikum. Ojaaan dataaaaang!!"

Hening. Tidak ada sahutan dari siapapun  membuat kening Fauzan mengernyit sempurna.

"Ini pada kemana warga? Kok sepi begini," gumamnya sembari melanjutkan langkahnya ke arah kamar.

Fauzan menarik knop pintu dengan perlahan. Kepalanya menyembul, dan senyumnya terbit tanpa diminta saat melihat Karin yang sedang berbaring menyusui Kaleandra. Wah! Rejeki Ayah sholeh. Pulang kerja langsung dikasih pemandangan susu segar.

"Halo, Sayang. Hehehe." Sapanya sembari menunjukkan cengiran ketika mata Karin mengawasinya.

"Kale tidur?"

"Lihat aja sendiri."

"Ketutupan sama susu kamu."

"Ck!" Karin mendelik sinis, tak suka dengan bahasa yang Fauzan katakan.

"Maaf-maaf. Peace!" Ibu satu anak itu memalingkan wajahnya. Acuh pada Fauzan yang masih berdiri di belakang posisinya saat ini.

"Aku mandi dulu ya," ujar Fauzan yang kemudian melenggang ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak butuh waktu lama pria itu sudah keluar lagi. Setelah mengenakan pakaian, Fauzan pun bergabung bersama Kale yang ternyata sudah tidak menyusu. Anak kecil itu kini tengah asik memainkan jari-jari tangannya. Sedang Karin hanya diam, berbaring miring sambil mengawasi Kaleandra.

"Tumben gak tidur Kal. Biasanya habis nenen bobo." Ungkap Fauzan sembari mencium-cium pipi serta perut Kale. Matanya melirik ke arah Karin yang terpejam. Entah tidur atau dia memang sengaja menghindar dari Fauzan. Dan opsi kedualah yang memenuhi otak Fauzan saat ini.

"Ibuk belum maafin Ayah, ya Kal?"

"Bilang Ibuk dong, Ayah minta maaf. Janji enggak akan gitu lagi," kata Fauzan dengan mata yang terarah pada Kale tapi kalimatnya tertuju untuk Karin.

Ada hening yang menguasai ruangan itu. Fauzan hanya bisa menghela napasnya saat tak ada respon yang berarti dari Karin. Hingga terbesit satu ide yang Fauzan yakin pasti akan menarik atensi istrinya.

"Kita jalan-jalan sore yuk Kal?"

Satu....

Dua....

Gotcha!

Kalimat yang Fauzan katakan barusan berhasil membuat Karin membuka matanya. Fauzan mati-matian menahan senyuman.

YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang