DISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!!
[Update setiap Senin, Kamis, Sabtu]
Fauzan - Karin marriage life.
"Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Update lagi nih!!! Haram hukumnya kalo baca tanpa vote, komen, dan follow akun penulisnyaaa!!!
***
Pagi ini, Karin menjadi orang pertama yang membuka mata, kepalanya tertoleh ke kanan ada Fauzan yang masih tertidur sambil memeluk Kale tanpa mengenakan kaosnya, ya suaminya shirtles. Untungnya sudah terbiasa dengan pemandangan itu. Namun yang membuanya terheran adalah sejak kapan Kale tidur diantara keduanya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ingin mengganggu tidur dua lelaki tampannya Karin pun memilih bergegas untuk membuat sarapan. Sesampainya di dapur, Karin langsung menguncir rambut sebahunya, bergerak ke arah lemari pendingin untuk mengambil bahan makanan. Nasi goreng seafood akan menjadi menu sarapan untuk pagi ini.
"BUUK!"
Karin menghentikan aktivitasnya sejenak saat mendengar teriakan Fauzan.
"IYA. AKU DI DAPUR," balasnya ikut berteriak.
Tak lama dari situ, suara tangis menyusul kemudian. Karin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya. Sepertinya Kaleandra terbangun karena haus.
"Tuh, Ibuknya lagi masak dulu."
Karin menolehkan kepalanya ke belakang, Fauzan berdiri tak jauh dari meja makan sambil berusaha menenangkan Kale. Bayi itu menangis dengan suara yang begitu kencang. Tangannya naik ke udara seolah meminta Karin untuk meraihnya.
"Sebentar ya, Sayang. Dikit lagi selesai. Sabar ya," selepas mengatakan itu Karin kembali menghadap ke penggorengan.
"Masih lama gak, Sayang? Kamu nenenin Kale dulu aja. Biar aku yang lanjutin." Tutur Fauzan.
"Udah kok ini. Tinggal aku pindahin ke piring." Karin bergerak secepat mungkin, mengambil piring, lalu menuangkan seporsi nasi goreng untuk Fauzan. Setelah itu, dia mencuci tangannya dan mengambil alih Kaleandra.
