DISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!!
[Update setiap Senin, Kamis, Sabtu]
Fauzan - Karin marriage life.
"Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Annyeong, annyeong!!!! Edisi malam minggu. Part kali ini spesial karena mengandung adegan 18+ wkwkw. Harap bijak dalam memilih bacaan yaaa! Aku gak mau nanggung dosa kalian. Karena yaaa aku juga dosa udah ciptain bacaan kaya gini (nangis di pojokan) 😭😭😭
Onty-onty yang baca, tapi gak follow, gak like, sama komen, Adek kasih upil ya kalian semua!!!
***
"Lihat kebunku, penuh dengan buaya."
"Ada yang ganteng dan ada yang jelek."
"Setiap hali ganti-ganti cewek."
"Heh! Siapa yang ngajarin?"
Kale nyengir ke arah Fauzan. "Hehehe."
"Siapa yang ajarin?"
"Om Ndaaaa."
Chenda lagi.
Kayaknya Fauzan harus mengurangi intensitas pertemuan antara Kale dan Chenda. Bahaya kalau terlalu sering. Dia takut anaknya tumbuh dewasa sebelum waktunya. Dan, ingatkan juga dia untuk menegur adik laknatnya itu.
"Enggak usah dinyanyiin lagi ya, liriknya salah itu. Artinya jelek."
"Bagus kok Ayah. Kata Om Nda judulnya buaya buntung. Adek suka! Adek mau jadi buaya kalo udah besal nanti, Ayah!"
Fauzan menggeleng tegas. Wajahnya berubah panik. "Enggak ya, Kal. Ayah gak setuju."
"Kenapa Ayah. Buaya is good!"
"Mau nurut sama Ayah atau Om Nda?"
"Ayaaah!"
"Kalo gitu, nyanyinya yang bener. Terus, gak usah jadi buaya deh. Emangnya Kale mau berubah jadi binatang? Nanti bobonya di kandang. Di dalem zoo. Mau?"
