Cung yang kangen 👆🏻***
"Ojaan, jaket kamu ketinggalan di apart aku. Tadi pas pulang buru-buru banget sampe lupa gak pake jaket."
Karin diam.
"Besok kesini lagi yaaa, dedeknya juga masih kangen sama Papinyaa."
Deg.
"Halo? Mas?"
"Kok diem? Kamu masih dijalan ya?"
Oh. Astaga. Cukup. Karin tidak bisa membiarkan wanita itu berbicara lebih banyak lagi.
"Halo? Ojaann? Haloo? Kamu denger suaraku gak? Halo?"
"H-halo...."
"Halo? Siapa?"
"Karin. Istri Fauzan."
"Oh! Fauzannya ada?"
"Ada. Kenapa?"
"Bisa minta tolong panggil? Aku mau bicara."
"Titip pesan saja. Nanti saya sampaikan ke suami saya." kata Karin dengan menekan kata suami.
"Tolong kasih tahu Fauzan. Aku butuh dia, dedek juga butuh dia. Bilangin ka—
Tutt tutt.
Panggilan terputus.
Keseimbangan Karin hilang, kedua lututnya lemas. tubuhnya jatuh terkulai di atas lantai. Badannya bergetar hebat. Dadanya sesak. Karin membungkam mulut agar isakannya tidak keluar tapi itu semua tidak berarti. Tangisnya tetap runtuh.
Fauzan... pria itu, suaminya, Ayah dari anak-anaknya, ternyata akan segera menjadi Ayah juga untuk anak lain yang bukan dari rahimnya.
Karin sepenuhnya percaya bahwa Fauzan tidak akan mengkhianatinya tapi fakta beberapa menit yang lalu mampu merubah semua pikiran baiknya. Air matanya semakin deras mengingat beberapa hari yang lalu Fauzan bilang bahwa Karin adalah satu-satunya. Tangan Karin tergerak menepuk-nepuk dadanya yang terasa semakin sesak.
Ya tuhan. Ini sakit.
Saat hendak bangkit, tiba-tiba Karin merasa mual. Dia berlari ke arah wastafel untuk mengeluarkan isi perutnya yang terasa bergejolak.
Hueekk.
Hueekk.
Hiks.
"Sayang, kenapa?"
Tubuh Karin tersentak saat merasakan usapan lembut di tengkuknya. Tangisnya semakin deras saat Fauzan membantunya membasuh wajah dan mengelap bibirnya. Lalu memberikan pelukan singkat sebelum menangkup wajahnya dengan kedua tangan besar milik lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
RomanceDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...