Ges, posisi kalian kalo lagi baca tuh kayak gimanaa?? Rebahan? Tengkurep? Bobo miring? Atau kayang?
***
"Pagi, Sayang."
"Pagi."
Fauzan mendekati Karin yang sedang duduk di atas birthing ball. Hari perkiraan lahirnya sudah mulai dekat. Dokter Riana bilang harus banyak gerak, dan akhir-akhir ini Karin banyak melakukan aktivitas yang dapat membantunya memperlancar proses persalinan nanti.
"Udah berapa menit?" Fauzan berjongkok di depan Karin kemudian mengusap peluh yang menetes dari keningnya. Karin menaruh kedua tangannya di atas bahu Fauzan. Tenang, mereka berdua sudah berbaikan sekarang. Enggak ada lagi acara saling marah dan cuek-cuekkan.
"Emm, tiga puluh menit kayaknya."
Fauzan mengangguk, kemudian memijat pinggang belakang istrinya. Beberapa hari terakhir Karin sering kali mengeluh sakit dan pegal. Mengingat perutnya bertambah besar. Tangan Fauzan berpindah mengusap perut itu.
"Adek. Bikin kesepakatan sama Ayah mau gak?" kening Karin sukses mengerut, ini akan di bawa kemana arah obrolannya?
"Nanti, kalau sudah mau keluar kasih tahu Ibuknya pelan-pelan ya. Harus bikin Ibuk nyaman, oke? Adek kan anak pintar," Fauzan terus berbicara seolah si Adek bisa menjawabnya.
Dia mendongak, menatap Karin yang juga menatapnya. Mereka saling melempar senyum. Perlahan, Karin mencondongkan tubuhnya, menempelkan keningnya pada kening Fauzan. Jemarinya mengusap pipi Fauzan dengan lembut.
Cup. Cup.
"Terima kasih ya, Ayah." Ucapnya setelah mengecup kedua mata Fauzan secara bergantian.
"Aku... deg-degan banget. Nanti kalo kamu udah ngerasa sakit, langsung bilang aku ya, Sayang?"
Karin mengangguk, "iyaa. Kamu nanti temenin aku sama Adek kan?"
"Iya. Aku pasti temenin kalian."
"Kamu udah siapin nama buat Adek?"
"Udah dong."
"Aku penasaran. Pasti namanya bagus."
Fauzan tersenyum, "kalo kamu udah siapin nama?"
Karin menggeleng, "aku percaya, nama dari kamu juga pasti udah bagus banget. Tapi kamu siapin dua nama kan?"
"Dua. Sesuai sama kesepakatan kita. Kalau perempuan inisalnya F. Kalau laki-laki, pake inisial nama Kamu."
Sampai saat ini, Karin dan Fauzan memang belum mengetahui jenis kelamin Si Adek. Bukannya sengaja merahasiakan. Hanya, setiap melakukan USG, Si Adek selalu menyembunyikan identitasnya. Ya, mungkin dia ingin memberi kejutan kepada Ayah dan Ibuknya. Terlepas dari itu semua, mau laki-laki ataupun perempuan, yang penting Ibuk dan Adek lahir dengan sehat dan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)
रोमांसDISARANKAN UNTUK MEMBACA OUR STORY TERLEBIH DAHULU!! [Update setiap Senin, Kamis, Sabtu] Fauzan - Karin marriage life. "Saya terima cerewetnya, manjanya, marahnya, nyinyirnya, kemagerannya, baik hatinya, sayangnya dan segala yang ada dalam diriny...