KETAKUTAN KARIN

1.2K 125 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat berakhir pekan kawan 🙆🏻
Yang belum follow.
Follow dulu doooong.



Sejauh ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejauh ini... Menurut kalian siapa yang lebih Bucin???















***





"Sshh, pegel." Keluh Karin sembari memijat pinggangnya. Semakin besar perutnya, semakin sering juga dia merasa pegal, ngilu sekitar pinggang hingga kadang menjalar ke kaki. Cukup menyiksa, tapi Karin menikmatinya.

Klek!

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok Fauzan dengan wajah yang jauh lebih segar daripada saat pulang kerja tadi. "Sayang? Kenapa?"

Karin menoleh. "Gapapa. Cuma pegel."

"Sebentar ya. Aku naruh handuk dulu."

Setelah meletakkan handuk pada tempat yang benar. Fauzan menghampiri Karin, duduk di atas ranjang, "sini."

"Udah mulai berat ya." gumam Fauzan semabari memijat pinggang Karin dari belakang.

"Lumayan. Agak ke atas dong," pinta Karin yang tentu saja langsung Fauzan turuti. Matanya terpejam menikmati pijatan tangan pria itu. Enak!

"Tangannya gak usah keman-mana ya!" sentaknya saat Fauzan menyentuh bagian samping dadanya. Entah sengaja atau tidak.

"Makin gede ya." Fauzan terkekeh di ujung kalimat. 

"Ish! Udah, udah." Karin sedikit menjauh, "kamu kalo udah gitu tuh suka gak bener."

Fauzan menunjukkan deretan giginya yang rapih dan untungnya putih. Tangannya menggaruk tengkuk lehernya. Terlihat salah tingkah.

"Habisnya kangen. Main, yuk?"

Mata Karin melotot sempurna. Mungkin jika bisa, kedua bola matanya sudah keluar dan menggelinding di sekitar mereka.

"Main sendiri sana! Tau istrinya ngeluh pegel!" Gerutunya.

Lagi-lagi Fauzan terkekeh. "Bercanda, Sayang. Maaf ya."

YOURE STILL THE ONE (Sequel Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang