💙
Sesampainya di depan jalan masuk menuju rumah kosong itu, Najelina berhenti sebentar. Ia memastikan jalanan ramai dan tidak sepi.
"Alhamdulillah, jalannya ramai. Aku nggak takut buat lewat di depan rumah kosong itu," kata Najelina seraya melihat banyak pengendara yang berlalu lalang melewati jalanan tersebut.
Najelina kemudian melanjutkan perjalanannya. Saat lewat di depan rumah kosong tempat ia dibegal tadi malam, Najelina tampak ketakutan. Ia hanya melirik tidak berani melihat rumah kosong itu.
***
Beberapa menit kemudian, Najelina masuk ke dalam sebuah perkampungan padat penduduk. Perkampungan tersebut mayoritas warganya adalah kalangan menengah ke bawah. Kebanyakan warganya bekerja sebagai pengamen, pedagang, pemulung dan pekerja kuli bangunan. Nama perkampungan tersebut adalah Kampung Sukamaju.
Najelina kemudian memberhentikan motornya di depan abang-abang penjual cilok.
Najelina turun dari atas motornya lalu menghampiri penjual cilok tersebut untuk bertanya.
"Bang, mau tanya sebentar," pinta Najelina.
"Iya Mbak, mau tanya apa?"
"Abang asli orang sini?"
"Iya, Mbak. Kenapa?"
"Cowok di sini ada nggak yang nama depannya J?"
"J? Ada banyak, Mbak."
"Banyak? Siapa aja, Bang?"
"Jarwo, Junadi, Jumali, Juwari, Jaenal, Joko, Jaka, Jamal, Jaeinudin, Jaelani, Jaelangk-" tukang cilok kebablasan.
"Banyak banget ya, Bang."
Najelina berfikir sejenak.
"Diantara J itu yang punya sarung batik, siapa, Bang?"
"Sarung batik? Wah, saya nggak merhatiin, Mbak. Sepertinya yang punya sarung batik banyak deh, Mbak. Emang ada perlu apa sih, Mbak?"
"Hehe, nggak apa-apa kok, Bang. Terima kasih ya, Bang. Kalo gitu saya permisi dulu," pamitnya.
"Iya, Mbak."
Najelina kemudian kembali mengendarai motor dan memutar balik arah. Najelina kemudian melaju dengan cepat.
"Gimana nih. Aku pengen ketemu sama Jey. Tapi aku nggak tau harus gimana lagi. Aku nggak punya petunjuk lagi selain inisial dan sarung. Semoga besok aku bisa menemukan Jey. Harus bisa!" ucap Najelina saat berhenti di pertigaan jalan. Ia menunggu jalanan renggang untuk menyebrang.
***
Beberapa menit kemudian, Najelina sudah sampai di kampusnya. Ia mengarahkan motornya ke parkiran.
Saat melaju di parkiran, Najelina melihat kanan kiri mencari tempat parkir yang renggang. Tiba-tiba, di depannya ada seorang cowok yang mengeluarkan motor ninjanya dari tempat parkir. Alhasil, Najelina kemudian tidak sengaja menabrak motor cowok tersebut.
Brak
Najelina terkejut lalu memberhentikan motornya saat itu juga.
"Kalau mau ngeluarin motor, lihat dulu, ada yang lewat nggak. Jadi nabrak, kan gue!" Najelina tampak kesal.
Cowok itu mendecak kesal.
"Udah salah, masih aja marah-marah," ucap cowok itu seraya menuntun motornya untuk di parkir ke sebelah kanan.
"Maksud lo, gue yang salah? Enak aja. Lo itu yang salah!" Najelina tak ingin disalahkan.
Cowok badboy dengan rambut jabrik dan bertindik hitam di telinganya serta memakai kain hitam yang mengikat pergelangan tangannya itu, bernama Anggara atau biasa disapa Ang.
Ang adalah cowok yang ditakuti banyak cowok di kampus itu karena ia jago berkelahi. Ang ditakuti banyak cowok namun ia disukai banyak cewek karena ia mempunyai tampang keren namun ia jutek dengan semua cewek.
"Yang namanya Jeli itu biasanya lemah lembut. Lah ini namanya Jeli kok tukang marah-marah," sindir Ang seraya melangkah menjauhi Najelina.
"Stop ya panggil gue Jeli. Nama gue itu Na-je-li-na bukan Jeli. Eh, nggak apa-apa sih lo panggil gue Jeli. So, gue kan manis."
"Kepedean!" sahut Ang.
"Biarin. Daripada lo, namanya Ang. Angker? Cocok banget sama penampilannya yang horor. Tampang kayak preman muka keong racun yang hobinya godain cewek!"
Najelina memalingkan muka seraya tersenyum sinis.
Ang kemudian berjalan mendekati Najelina dengan tatapan tajam.
Najelina terkejut melihat Ang di depannya. Ia tampak ketakutan lalu memejamkan mata. Najelina takut Ang akan menamparnya.
Namun, Ang tidak seperti yang dibayangkan Najelina.
Ang kemudian men...
***
Duh, apa yang akan dilakukan Ang terhadap Jeli yaa...
Yuk yuk di intip.
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJELINA [Completed]
Romance"Lo mau bawa gue kemana?" "Ke sebuah tempat di mana cuma ada cinta dan kasih sayang didalamnya." "Di mana itu?" "Di hatiku. Kamu wanita pertama dan terakhir yang aku ajak ke sana." -Ang- --oOo-- Najelina, perempuan bak Cinderella deng...