Bab 51 Nikah siri

92 24 0
                                    

💙

Di depan rumah Anrez, terlihat Ang sedang berdiri di samping motornya bersama kedua sahabatnya. Sepertinya Ang baru saja menceritakan apa yang sudah terjadi pada dirinya sehingga Rian menepuk bahu Ang agar bersabar.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mobil Alvi sampai juga di depan rumah Anrez. Najelina cepat-cepat keluar dari dalam mobil.

"AANGG!" teriak Najelina lalu berlari menghampiri Anggara.

Ang menoleh ke belakang dan kaget melihat Najelina. "Najelina?"

Najelina memegang tangan Ang dengan erat sambil menangis.

"Akhirnya aku bisa bertemu kamu, Ang. Maafin semua kesalahan aku ya. Aku udah bikin kamu marah. Maafin aku. Aku sayang sama kamu, Ang."

Ang kemudian tersenyum lalu mengusap air mata serta menyibakkan poni Najelina dengan lembut.

"Iya, aku juga minta maaf ya udah marah sama kamu. Tapi, kata Kakak kamu, kamu udah menikah sama Afan?"

Najelina geleng-geleng kepala. "Aku masih di rumah dan aku belum menikah sama Afan. Aku nggak tau kalau kamu tadi datang jemput aku. Aku baru tau pas kamu udah pulang."

"Iya, nggak apa-apa. Yang penting kamu sekarang udah keluar dari pernikahan itu."

"Kamu masih cinta kan sama aku?" tanya Najelina.

Ang menggenggam kedua tangan Najelina. "Selamanya aku tetap cinta sama kamu, Jel."

"Kalau gitu, nikahi aku sekarang, Ang."

"Nikah? Sekarang?"

Najelina mengangguk-angguk. "Iya, Ang. Cuma itu satu-satunya cara agar aku tidak dijodohkan lagi. Dan agar kita bersatu selamanya, Ang."

"Aku mau banget nikah sama kamu, Jel. Tapi, apa kamu siap hidup bersama aku yang masih susah ini?"

Najelina tersenyum mengangguk-angguk. "Aku siap, Ang. Aku akan selalu ada untuk kamu di saat kamu susah ataupun senang. Aku ingin selalu ada di dekat kamu, Ang."

Ang tersenyum senang lalu menoleh ke arah teman-temannya untuk meminta persetujuan. Dan teman-temannya tersenyum menganggukkan kepala.

"Aku akan menikahimu, Jel. Sebentar lagi kamu akan menjadi istriku." Ang memeluk Najelina. Dan Najelina mengangguk senang.

Anrez mendekat. "Ang, gue punya tetangga penghulu. Nanti gue ke rumahnya dan meminta bantuan beliau untuk menikahkan kalian. Kalian bisa nikah siri dulu. Soal surat-surat bisa diurus setelah nikah."

"Thanks ya, Rez," ucap Ang seraya memeluk sahabatnya itu.

***

Beberapa menit kemudian, ruang tamu Anrez diubah menjadi tempat akad nikah. Dimana Ang dan Najelina sudah duduk berdampingan di depan sang penghulu. Saat itu, Ang sudah terlihat rapi memakai kemeja putih dan berpeci hitam. Akad nikah mereka disaksikan oleh keluarga Anrez, Nek Lastri dan sahabat-sahabat mereka berdua yaitu Anrez, Rian, Alvi dan Sandra.

"Apakah Anda sudah siap?" tanya penghulu kepada Anggara.

"Siap!" jawabnya tegas dan sedikit tegang.

Penghulu pun menjabat tangan Anggara.

"Saya nikahkan engkau ananda Anggara Kurniawan bin Hasan dengan Najelina Annastasia binti Tirta Wiraja dengan mas kawin uang lima ratus ribu rupiah dibayar tunai," ucap sang penghulu dengan tegas.

"Saya terima nikahnya Najelina Annastasia binti Tirta Wiraja dengan mas kawin uang lima ratus ribu rupiah dibayar tunai!" ucap Anggara dengan lantangnya.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu kepada para saksi yang duduk di belakang Anggara.

"SAH!" jawab mereka serempak.

"Alhamdulillah," Ang menghela nafas lega dan kemudian melihat sang istri di sampingnya.

Najelina tersenyum bahagia lalu ia mencium tangan Anggara yang kini resmi menjadi suaminya itu. Dan kemudian Anggara mencium kening Najelina.

***

Beberapa detik kemudian, tiga mobil mewah berhenti di depan rumah Anrez. Fariz, Afan, Safira dan Tirta, keluar dari dalam mobil tersebut.

Fariz berjalan tergesa-gesa menghampiri Anggara dengan wajah marah.

***

Duh, apa yang akan dilakukan Fariz?

Langsung lanjut aja Men, dari pada penasaran.
👇

NAJELINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang