💙
Lalu mereka kembali fokus membersihkan mobil. Ang menyemprotkan air ke badan mobil dengan selang. Dan tiba-tiba percikan air itu mengenai mata Najelina.
Aduh!
Najelina seketika langsung mengucek kedua matanya. Dan Ang langsung menyerahkan selang air itu kepada temannya.
"Kenapa, Jel?" tanya Ang panik.
"Kecipratan air, airnya kena sabun. Jadi perih mata gue Ang. Perih banget, Ang," rengek Najelina seraya tangannya mengipasi matanya. Mata Najelina memerah.
"Ya Allah Sayang. Maafin aku ya. Aku nggak sengaja. Ikut aku, aku obatin mata kam ya," ucapnya ketakutan.
Najelina merem sambil mengangguk-angguk. Ang lalu menggandeng bahu kekasihnya itu dan mengajaknya masuk ke ruang istirahat karyawan.
Lalu Najelina duduk di sofa dan bersandar seraya terus merintih perih.
"Bentar, aku ambilin obat mata dulu ya," Ang cepat-cepat mengambil obat mata di kotak P3K. Lalu duduk di samping Najelina.
"Topinya dilepas dulu ya," Ang melepaskan topi Najelina.
"Wajahnya menghadap ke atas ya," pinta Ang seraya membuka tutup obat mata.
Najelina kemudian menghadap ke atas dengan bersandar sofa. Lalu Ang menyibakkan poni rambut Najelina dengan lembut dan mengusap air matanya yang keluar karena perih.
"Buka matanya Sayang, biar obatnya bisa masuk," pinta Ang yang hendak meneteskan obat mata.
"Nggak bisa dibuka, Ang. Perih," rengeknya.
"Buka dikit aja Sayang. Kalau nggak dibuka, nanti nggak sembuh-sembuh loh."
Najelina sekuat tenaga membuka matanya. Lalu Ang meneteskan obat ke kedua mata Najelina.
"Dikedip-kedipin biar bisa merata," pintanya seraya terus memperhatikan mata Najelina. Ang sangat terlihat bahwa dia sangat khawatir dengan Najelina.
Najelina mengedipkan kedua matanya beberapa detik.
"Gimana?"
Najelina masih terus mengedip-kedipkan matanya.
"Gimana? Udah enakan?"
"Masih perih ya?"
"Aku bawa ke dokter ya?"
Najelina geleng-geleng kepala.
"Gimana Sayang, masih perih?" Ang mengusap mata dan mengusap keringat di kening Najelina dengan tangannya. Ang menatap dekat wajah Najelina dengan tatapan khawatir.
Najelina terdiam menatap wajah Anggara yang begitu dekat dengan wajahnya. Jantungnya berdegup kencang.
"Sayang, kamu bisa lihat wajah aku kan?" tanya Anggara panik.
"Selain aku bisa lihat wajah kamu, aku juga bisa lihat cinta kamu, Ang," Najelina menatap mata Anggara.
Najelina kemudian mengangkat kepalanya dan duduk tegak. Sepertinya matanya sudah sembuh.
"Sayang, aku tuh emang cinta banget sama kamu. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa. Gimana matanya?" Ang menyibakkan poni Najelina lagi.
"Udah nggak perih kok. Udah enakan. Makasih ya."
"Iya, maafin aku ya. Tadi aku nggak sengaja."
"Bukan salah kamu kok. Akunya aja yang nggak menjauh jadinya kecipratan, hehe."
Lalu seorang karyawan datang menghampiri Ang seraya membawa kantong kresek berisi kotak makanan.
"Jak, nih makanan yang lo pesen tadi. Baru dianter sama kurirnya," sambil menyerahkan makanan itu kepada Ang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJELINA [Completed]
Romance"Lo mau bawa gue kemana?" "Ke sebuah tempat di mana cuma ada cinta dan kasih sayang didalamnya." "Di mana itu?" "Di hatiku. Kamu wanita pertama dan terakhir yang aku ajak ke sana." -Ang- --oOo-- Najelina, perempuan bak Cinderella deng...