💙
Keesokan harinya, Ang bersemangat kerja. Ang akan melakukan cara yang diberikan Rian malam itu. Karena hari ini hari libur, Ang full kerja. Ia akan bekerja keras untuk membayar uang semester. Padahal, sebenarnya uang semesternya sudah lunas, tanpa ia ketahui.
Ang pagi ini terjun ke lapangan. Mencari pelanggan di parkiran mall dan kantor karena tempat tersebut biasanya terdapat mobil mewah. Ang kemudian memberikan brosur kepada setiap pemilik mobil yang keluar ataupun masuk ke dalam mobil. Ang selalu melebarkan senyuman kepada setiap pelanggan.
Beberapa menit kemudian, Ang kembali ke tempat kerjanya. Ratusan brosur sudah ia habiskan untuk diberikan kepada semua pemilik mobil mewah yang rata-rata pemiliknya adalah seorang bos.
Saat Ang baru saja masuk ke dalam tempat pencucian mobil, tiba-tiba mobil sport berhenti di belakangnya.
"Mas Anggara ya?" panggil pemilik mobil itu seraya keluar dari dalam mobil. Pengendara mobil sport itu memakai jas. Tampaknya seorang sultan.
"Iya, Pak. Saya Anggara," Ang tersenyum mendekati.
"Saya tadi dapet brosur dari Mas Anggara. Dan ternyata pas banget, mobil saya kelihatan kotor. Tolong bikin mobil saya kinclong lagi ya," pinta pria itu.
"Siap, Pak. Dijamin kinclong seperti baru beli, hehehe."
"Oke, ini kuncinya," seraya memberikan kunci mobil kepada Ang.
"Oke, Pak. Bapak bisa tunggu di situ ya. Bisa pesan kopi, baca koran ataupun nonton film."
Pria itu mengangguk-angguk lalu berjalan menuju tempat tunggu.
Ang kemudian masuk ke dalam mobil dan mengendarainya menuju tempat pencucian mobil.
Lalu Ang mencucinya dengan telaten sampai ke tempat tersempit pun. Ia berusaha agar mobil tersebut benar-benar kinclong.
Beberapa menit kemudian, ia sudah menyelesaikan mobil itu dan hasilnya benar-benar bersih. Pemilik mobil itu pun berjalan menuju kasir dan membayarnya.
Ang kemudian mengarahkan mobil itu keluar. Selesai pembayaran, pemilik mobil itu pun menghampiri Ang.
"Pak, ini kuncinya. Terima kasih sudah datang ke pencucian mobil kami," ucap Ang seraya memberikan kunci kepada pemiliknya.
"Iya. Saya suka loh sama kerja kamu. Benar-benar telaten dan hasilnya bagus banget seperti baru beli saja, hehehe," puji pria itu.
"Hehe, terima kasih, Pak."
Pria itu berdiri memperhatikan mobilnya. Dan Ang fokus ke saku celana pria itu. Ang berharap tangan pria itu merogoh sakunya lalu membuka dompet. Ang berharap uang Tip-nya cair.
"Saya pulang dulu ya, Anggara. Kapan-kapan saya mampir lagi," pamit pria itu lalu membuka pintu mobil.
Ang menghela nafas kecewa. Ternyata ide Rian nggak majur!
"Iya, Pak. Hati-hati!" pintanya lalu berbalik badan.
"Anggara! Bentar-bentar. Saya lupa," pria itu menghampiri Ang.
"Ada apa, Pak?"
"Ini saya kasih uang bonus buat kamu karena saya suka sama kerja kamu. Terima ya..." pria itu memberikan dua lembar uang seratus ribuan.
"Nggak, Pak, nggak. Bapak kan sudah bayar di kasir," sok jual mahal padahal pengen ngantongin.
"Nggak apa-apa. Ini rezeki. Jangan ditolak ya."
Ang kemudian menerima uang itu. "Terima kasih ya, Pak. Semoga rezekinya makin lancar."
"Iya, amin. Saya pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJELINA [Completed]
Romance"Lo mau bawa gue kemana?" "Ke sebuah tempat di mana cuma ada cinta dan kasih sayang didalamnya." "Di mana itu?" "Di hatiku. Kamu wanita pertama dan terakhir yang aku ajak ke sana." -Ang- --oOo-- Najelina, perempuan bak Cinderella deng...