Bab 26 Sampah!

69 23 2
                                    

💙

Lalu Fariz menghampiri Najelina dan Ang.

"Najelina, kamu ngapain bawa pemulung ke sini? Belum waktunya dia ngambilin sampah bekas properti," ujar Fariz mengejek Ang di depan semua rekan bisnisnya.

Semua undangan pun menutup mulutnya karena menahan tawa.

Ang seketika melepas gandengan tangan Najelina. Ang merasakan seperti ada belati yang menusuk dadanya setelah mendengar kata yang keluar dari mulut kakak Najelina. Ia merasa malu di depan semua orang yang menyaksikannya.

"Dia bukan pemulung, Kak. Kakak jangan asal bicara," sahut Najelina lirih mencoba agar sang kakak tidak melanjutkan perkataannya.

"Dia itu pemulung Najelina, dia dateng ke sini kalau bukan karena mau mungutin bekas properti, mau apa lagi? Kakak juga nggak ngundang dia."

Ang semakin sakit hati namun mencoba menahan.

"Kakak ngundang dia. Dia itu A---"

"Anak pemulung? Bentar-bentar," Fariz melihat jam tangannya.

"It's okay. Butuh waktu dua sampai tiga jam lagi kamu bisa munguti sampah bekas properti. Dan sekarang kamu bisa tunggu di sana," pinta Fariz seraya menunjuk ke arah sudut cafe.

Ang semakin sakit hati. Tangannya pelan-pelan mengepal. Namun ia tahan karena ia berhadapan dengan keluarga kekasihnya.

"Maaf Den! Sudah ada sampah properti yang terkumpul," sahut Bi Ratmi asisten rumah tangga keluarga Fariz.

"Cepat bawa sini!" pinta Fariz.

Bi Ratmi kemudian membawa kotak kardus besar berisi sampah properti dan diberikan kepada Fariz. "Ini, Den."

Fariz kemudian menerima kotak itu dan disodorkan ke arah Ang. "Ini kan yang kamu butuhkan di sini?"

"Terima kasih. Anda tidak usah repot-repot memberi saya sampah. Karena saya sendiri adalah SAMPAH di acara ini!" bentak Ang menahan rasa sakit hati yang mendalam. Lalu ia mundur dengan menatap tajam Fariz dan pergi meninggalkan tempat itu dengan air mata yang menetes di pipinya.

Ang cepat-cepat menyalakan motornya dan pergi dengan rasa sakit hati dan kecewa. Ia merasakan harga dirinya diinjak-injak di depan keluarga kekasihnya.

"KAKAK TEGA! KAKAK UDAH MENGHINA PACAR NAJELINA DI DEPAN SEMUA ORANG! AKU BENCI KAK FARIZ! AKU BENCI!" teriak Najelina seraya berderai air mata.

Semua orang menggunjing lirih Najelina. Mereka beranggapan mengapa anak seorang pengusaha kaya raya menpunyai pacar seorang pemulung.

Najelina kemudian berlari mengejar Anggara ke luar cafe. "ANGGARAA! TUNGGU AKU, JANGAN TINGGALIN AKU!" teriak Najelina di depan cafe dengan derai air mata yang terus mengalir di pipinya.

Fariz kemudian menghalangi langkah Najelina dengan memegang erat lengan tangan Najelina. Semua keluarga keluar dari cafe untuk mengikuti Najelina.

***

Kasihan Anggara. Dia pasti malu banget.

Lalu Fariz bakal apain Najelina ya. Sepertinya dia sangat marah.

Intip yuk pertengkaran mereka.
👇

NAJELINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang