Bab 41 Bersama kamu

61 25 0
                                    

💙

Kini Najelina berada di dalam sebuah ruangan. Ia duduk di depan Wisnu, pemilik usaha pencucian mobil. Ia berniat ingin melamar pekerjaan di tempat tersebut. Tempat di mana sang kekasih juga mengais rezeki di tempat tersebut. Najelina melamar pekerjaan dengan membawa CV yang sudah diserahkan kepada Wisnu saat itu juga.

"Nama Najelina Annastasia, mahasiswa Universitas Dharmawamgsa ya?" ucap Wisnu saat membaca CV Najelina.

"Iya, Pak. Bagaimana Pak? Apa saya diterima?"

"Pasti diterima. Karena tempat ini sedang butuh karyawan banyak."

Najelina bernafas lega. "Alhamdulillah."

"Hari ini bisa langsung kerja ya. Kamu saya tempatkan di bagian kasir. Nanti kamu diajarin sama Mbak Ratih, kasir senior yang sekarang sedang bekerja di bagian depan sana. Kamu nanti kerja berdua sama dia ya," kata Wisnu seraya menata CV Najelina.

"Bagian kasir, Pak?"

Wisnu mengangguk-angguk.

"Boleh nggak Pak, saya minta jadi pencuci mobil saja?"

"Jadi pencuci mobil? Bukannya malah enak di bagian kasir aja? Baru kali ini loh, ada perempuan disuruh jadi kasir malah milih jadi pencuci mobil. Apa nggak takut basah?"

"Nggak, Pak. Saya pengen ngerasain semua jenis pekerjaan di sini. Biar saya punya banyak pengalaman, hehehe," cengirnya.

"Bagus bagus. Saya suka semangat kamu. Ya sudah kalau begitu, kamu saya kasih pekerjaan di bagian mencuci mobil. Dimana kamu harus benar-benar telaten membersihkan semua bagian mobil ya. Kamu nggak usah bingung caranya. Nanti saya akan suruh karyawan saya untuk mengajari kamu, namanya Anggara. Dia karyawan senior di sini, nanti kamu bisa kenalan sama dia."

"Iya, Pak. Iya, siap!" semangatnya 45.

Memang ini yang di cari oleh makhluk hidup bernama Najelina. Sudah pasti dia kalau kerja, bakalan kintil terus di belakang Anggara. Sudah bisa ditebak maksud dan tujuannya milih bagian cuci.

Wisnu kemudian berdiri dan membuka etalase. Ia menyerahkan seragam baru untuk Najelina.

"Ini seragam baru buat kamu. Kamu bisa pakai di ruang ganti. Pastikan kamu selalu memakai seragam ini saat bekerja," pintanya seraya menyerahkan seragam itu kepada Najelina.

"Iya, Pak. Terima kasih banyak," ucapnya saat menerima seragam.

"Iya sama-sama. Sekarang kamu bisa latihan kerja di depan."

"Baik, Pak. Siap! Saya pamit kerja dulu ya Pak. Assalamualaikum," pamitnya seraya berdiri.

"Iya, wa'alaikumsalam."

Najelina sangat senang. Ia kemudian cepat-cepat melarikan diri keluar ruangan seraya memeluk seragamnya.

***

Beberapa menit kemudian, Ang berdiri di depan ruang ganti baju cewek. Niatnya berdiri sambil sendekap dan garuk-garuk kening itu, adalah menunggu karyawan baru keluar dari kamar ganti agar nanti langsung dia ajak latihan cuci mobil. Ang saat itu terlihat sangat jenuh menunggu karena manusia yang ada di dalam ruangan itu tak kunjung keluar. Ang tidak tahu kalau yang saat ini ditunggunya itu adalah agar-agar alias Jeli, kekasihnya sendiri.

NAJELINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang