Bab 18 Cinta

108 34 0
                                    

💙

Ang kemudian duduk di tepi danau menikmati indahnya danau dengan angsa-angsa berenang di dalamnya.

Ang memberikan setangkai bunga kepada Najelina yang ia petik di taman.

"Aku nggak pernah bayangin loh bakal duduk berdua sama lo di sini kayak orang pacaran," ucap Najelina.

"Emang kita lagi pacaran dan lo seneng, kan?" goda Ang seraya terus memperhatikan Najelina serta menaik turunkan alisnya.

"Enak aja! Lo kali yang seneng," balas Najelina seraya menyentil muka Ang dengan setangkai bunga.

"Iya, iya. Gue yang seneng. Puas lo!" Ang kemudian merogoh saku celananya untuk mengeluarkan handphonenya.

"Jel, gue minta nomor lo dong," pinta Ang.

"Hahaha. Emang lucu ya kita ini. Udah pacaran tapi nggak punya nomor handphone pacarnya," Najelina menahan tawa.

"Ya nggak apa-apa dong. Biar nanti pertama kali telfon langsung manggil Sayang, hehe. Lo nggak pernah tau kan kek gimana suara gue pas di dalam telpon?"

"Emang kek gimana suaranya?"

"Makanya kasih nomornya dulu biar tau."

"Oke," Najelina kemudian membuka tasnya dan mengambil handphonenya. Kemudian mereka saling tukar nomor handphone.

"Ayang? Ciee... nomor gue dikasih nama ayang," goda Ang setelah mengintip Najelina mengetik nama kontak Ang.

"Apaan sih. Tukang ngintip!" Najelina langsung menyembunyikan handphonenya.

"Lo sendiri kasih nama apa nomor gue?" tanya Najelina lalu mengintip Ang mengetik nama di nomor Najelina.

"Jeli? Kok Jeli sih? Nama gue itu Na-je-li-na bukan Jeli. Harusnya lo kasih nama Lovely, My love, atau My honey gitu. Dan gue juga baru sadar. Dari sekian banyaknya anak di kampus, cuma lo yang panggil gue Jal, Jel, Jal, Jel mulu."

"Udahlah nggak usah bawel. Jeli itu gue anggep nama kesayangan gue ke elo. Jeli kan manis. Lo sangat manis di mata gue."

"Gombal lo Angker!"

"Lo lebih parah lagi, panggil gue Angker."

"Iya, iya, Anggara. Oh ya, kita nostalgia yuk. Jawab jujur ya, Kapan pertama kali lo jatuh cinta sama gue?"

"Lo duluan deh."

"Kalau gue, gue jatuh cinta sama lo, waktu gue lihat mata lo pas lo gendong gue malem itu. Nggak tau kenapa tatapan lo bikin jatung gue deg-deg'an gitu," ungkap Najelina seraya tersenyum membayangkan.

"Oh ya?" Ang menahan tawa.

"Kalo lo sendiri, kapan pertama kali lo jatuh cinta sama gue?" tanya Najelina serius seraya memperhatikan wajah Ang.

"Kalau gue, gue jatuh cinta sama lo setelah lo jatuh cinta sama gue, hahaha," goda Ang.

"Gue duluan dong yang jauh cinta sama lo? Nggak! Ngak mau! Pokoknya harus lo yang jatuh cinta duluan sama gue!" bentak Najelina seraya menarik rambut belakang Ang yang sedikit panjang itu.

"Aduh, duh. Sakit Jel, sakit. Ampun! Gue cuma bercanda," Ang kesakitan saat rambut belakangnya ditarik.

Najelina kemudian melepas rambut Ang dengan muka kesal.

"Iya, gue jujur. Gue pertama kali jatuh cinta sama lo, waktu ospek dan waktu itu pertama kalinya lo panggil gue Angker."

"Ha? Serius? Lo jatuh cinta sama gue udah lama banget?" tanya Najelina tak percaya.

NAJELINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang