💙
"Lo berdua jangan bilang siapa-siapa. Gue tadi malem lihat ada dua preman yang memaksa cewek buat masuk ke dalam rumah kosong. Gue nggak bakal biarin cewek itu diapa-apain sama preman bangsat itu. Gue beranikan diri gue buat nyelametin cewek itu. Cewek itu tangannya diiket terus mulutnya dibungkam terus dipaksa tidur di kasur, Rez, Yan. Gue pukul tuh preman pake kayu. Terus dia bales. Gue berusaha buat lawan dia. Jadinya gue babak belur kayak gini. Untung aja gue bisa kalahin mereka. Gue bisa nyelametin tuh cewek," jelas Ang.
"Hebat lo, Ang. Lo dateng tepat waktu kan? Cewek itu belum diapa-apain kan?" tanya Anrez.
"Gue nggak mau itu terjadi, Rez. Untung gue dateng tepat waktu. Dan cewek itu selamat."
"Untung aja," lega Rian.
"Dari kejadian itu gue jatuh cinta Rez, Yan. Sama cewek itu," ungkap Ang.
"Ha? Lo jatuh cinta sama cewek itu? Kok bisa? Lo kan nggak kenal sama cewek itu?" Anrez kaget.
"Dari ribuan cewek yang ngejar-ngejar lo di kampus. Dan lo jutek parah, sekarang lo jatuh cinta sama cewek yang baru lo kenal?" Rian tak percaya.
"Dia cewek kampus sini juga," kata Ang.
"Serius? Yang dibegal preman tadi malem cewek di kampus kita?"
"Siapa, Ang?"
"Najelina," jawab Ang.
"Najelina?" Anrez terkejut.
"Jadi, tadi malem lo nyelametin Najelina? Lah terus kok bisa Najelina ketemu sama preman jahat itu?" tanya Rian.
"Gue juga nggak tau kenapa Najelina bisa dibawa preman. Tapi malem itu dia pake gaun. Kayaknya dia habis dari partynya Amanda deh. Soalnya tadi malem kan ada party di cafenya Amanda tema disney gitu."
"Oh iya. Tadi malem Amanda ngadain party," sahut Rian.
"Dan sekarang lo jatuh cinta sama Najelina? Najelina anak orang kaya, Men. Lo lupa sama prinsip lo. Kata lo, lo nggak mau cari pacar bagaikan langit dan bumi? Lo pengennya punya pacar bagaikan bulan dan bintang? Sejajar sama kehidupan lo. Nah sekarang lo malah seleranya tinggi banget," sahut Anrez.
"Iya, emang gue nggak mau punya pacar anak orang kaya. Nggak sebanding sama gue yang miskin ini. Tapi, sejak kejadian itu, gue nggak bisa tidur. Kepikiran Najelina terus. Gue takut Najelina ngalamin kejadian kayak gitu lagi. Gue pengen jagain Najelina Rez, Yan. Gue lihat dari wajahnya, ada trauma yang mendalam di dirinya. Gue pengen jadi seseorang yang bisa lindungi Najelina. Gue jatuh cinta sama dia Rez, Yan," ungkap Ang dengan tulusnya.
"Gue ngerti perasaan lo. Gue cuma bisa doain lo. Semoga cinta lo ke Najelina tersampaikan. Tapi, Najelina nggak kaget lo tolongin? Secara, dia kan benci banget sama lo."
"Muka gue, gue tutup sarung Rez. Biar Najelina nggak tau kalau yang nyelametin dia itu gue. Gue takut dia kabur liat gue. Gue pengen dia tenang pas gue tolongin. Makanya gue nggak mau buka sarung gue. Dan gue nggak bakal kasih tau ke dia kalau gue yang nyelametin dia. Gue belum siap. Gue belum siap kalau gue bakal ditolak sama Najelina kalau dia tau gue suka sama dia. Gue mau jadi penjaga rahasia Najelina. Gue bakal ikutin kemana dia pergi biar gue bisa lindungi dia tanpa dia ketahui," harap Ang.
Rian menepuk bahu Ang.
"Temen gue nih. Cowok badboy. Sekali jatuh cinta, cintanya sebesar dunia.," puji Rian.
"Semangat, Bro. Semoga Najelina juga cinta sama lo," dukung Anrez tersenyum melihat ketulusan hati Ang.
"Dan lo Ang, kalau lagi jagain Najelina dari belakang hati-hati. Jangan sampai ketahuan. Lo bisa-bisa ditimpuk sama Najelina. Lo kan sasaran high heels-nya dia, hahaha," tawa Rian.
"Betul itu, hahaha," sahut Anrez.
Ang menghela nafas. Huah!
***
Keesokan harinya, Najelina berdiri dibalik pohon taman rumahnya. Ia menunggu Jey menyelipkan pesawat kertas di gerbangnya. Najelina berniat mengintip karena penasaran dengan wajah Jey.
Beberapa menit kemudian, Ang memakai jaket hingga menutupi kepalanya dan memakai masker hitam agar tidak diketahui wajahnya. Ang mengendap lalu menyelipkan pesawat kertas itu ke pagar besi.
Saat Ang menyelipkan pesawat kertas itu, tiba-tiba....
***
Waduh, gaswat! Bakal ketahuan nggak yaa...
Ser ke bawah!
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
NAJELINA [Completed]
Romance"Lo mau bawa gue kemana?" "Ke sebuah tempat di mana cuma ada cinta dan kasih sayang didalamnya." "Di mana itu?" "Di hatiku. Kamu wanita pertama dan terakhir yang aku ajak ke sana." -Ang- --oOo-- Najelina, perempuan bak Cinderella deng...