Bab 1 Party

366 93 5
                                    

Haiii 🙋

Jangan lupa Vote and Comment ya teman-teman. 😊

Sesaat sebelum preman bejat membawa Najelina ke rumah kosong.
👇

-----oOo-----

Najelina, perempuan bak Cinderella dengan kecantikan paripurna hadir dalam acara private party yang diadakan teman sekampusnya dalam acara ulang tahun mewah bertema Disney.

Semua yang hadir dalam acara tersebut berkostum bak Pangeran dan Rapunzel yang ada dalam cerita dongeng.

Dengan diiringi musik khas disney dan lighting warna warni membuat cafe tersebut seperti istana dalam negeri dongeng.

Najelina tampak cantik dengan balutan gaun berwana pink dan memakai mahkota bunga di atas kepalanya. Make up sederhana yang memoles wajahnya membuat aura inner beautynya terpancar dan menjadi pusat perhatian.

Najelina tersenyum merekah kala berkumpul dengan teman-temannya seraya meneguk minuman yang disediakan.

***

Jam menunjukkan pukul 12 malam, acara private party sudah selesai. Najelina berjalan keluar cafe bersama dua sahabatnya yaitu Alvi dan Sandra.

"Lo pulang bareng siapa, Naj?" tanya Sandra.

"Dijemput Kak Fariz, San."

"Pulang bareng kita aja. Gue bawa mobil," ajak Alvi.

"Nggak Vi. Gue nunggu Kakak gue aja. Gue udah bilang minta dijemput jam 12. Bentar lagi pasti dia nyampek."

"Kalau Kakak lo ketiduran gimana?" tanya Sandra.

"Nggak mungkin. Lo berdua tau kan, kalau Kakak gue itu protektif banget. Gue kalau malem nggak boleh pulang kalau nggak dia jemput. Dia takut kalau gue kluyuran malem-malem. Pasti sekarang dia nggak bisa tidur karena kepikiran gue."

"Iya juga sih. Lo kan nggak boleh keluar malem-malem meskipun sama temen cewek," sahut Sandra.

"Ya karena Kakak lo nggak mau adiknya yang cantik ini ilang malem-malem diculik sama om-om, hahaha," canda Alvi.

"Issh. Apaan sih," desis Najelina.

"Naj, pulang bareng gue ya!" ajak salah satu teman cowok Najelina yang baru keluar dari cafe.

"Nggak. Makasih," jawab Najelina tersenyum.

"Sama gue aja, Naj!" ajak cowok yang lainnya.

"Hehe, nggak. Makasih," tolaknya lagi ke beberapa cowok yang menawarinya.

"Sama gue aja, Naj. Aman kok sampai rumah," ajak cowok tampan yang datang mendekati Najelina.

"Nggak, makasih ya. Bentar lagi dijemput kok," tolaknya lagi.

"Di anter sesama cewek aja dia nggak mau. Apalagi sama cowok,"  sindir Alvi sambil tersenyum melirik Najelina.

"Ya udah kalau gitu. Gue duluan ya," pamit cowok itu lalu masuk ke dalam mobil.

"Iya," jawab mereka serempak.

"Kita juga pulang duluan ya, Naj. Lo di sini aja jangan kemana-mana. Biar Kakak lo nggak bingung nyarinya. Soalnya lo kan nggak bawa handpone," pinta Alvi.

"Iya, tenang aja."

"Bye, Naj. Sampai ketemu besok di kampus," pamit Sandra.

Najelina tersenyum mengangguk-angguk.

Lalu kedua sahabatnya itu masuk ke dalam mobil dan melaju ke jalanan.

Najelina masih berdiri di depan cafe menunggu sang kakak.

***

Setengah jam kemudian, Najelina gelisah menunggu kakaknya yang belum juga menjemputnya.

"Kak Fariz kemana sih kok belum jemput juga. Mana cafe udah tutup lagi. Mau telfon juga lupa bawa handphone," keluh Najelina yang masih berdiri di depan cafe itu.

Lalu Najelina berjalan ke pinggir jalan raya. Ia memutuskan untuk mencari taksi.

"Taksi kok nggak ada yang lewat ya. Mana jalanan sepi lagi. Bener-bener nggak bisa diharapkan Kak Fariz ini," keluhnya lagi seraya menengok kanan kiri.

"Jalan ke sana aja deh. Siapa tau ada pangkalan ojek."

Najelina kemudian berjalan di tepi jalan raya mencari pangkalan ojek berharap bisa mengantarkannya ke rumah.

***

Gas ke bawah, Men!

Lihat, awal mula dua preman menggoda Najelina.
👇

NAJELINA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang