3. Pasien Bilik Sebelah

35.8K 3.9K 162
                                    

Arsenio Heart ramah? Omong kosong. Senyum yang ia nampakkan kala kami bersitatap di warung gado-gado kemarin, bertahan hanya 2 detik jika kuhitung. Selanjutnya, yang kudapati adalah ekspresi cuek. Dia melanjutkan makan begitu saja, lalu ... sudah. Berpamitan juga sekadar basa-basi ala sejawat.

Tidak ada yang wah di hari selanjutnya. Aku belum tahu apakah Dokter Heart mengetahui atau tidak, rencana perjodohan kami. Bisa saja ia belum tahu, makanya tidak terlihat memberontak atau mengajak sekongkol untuk menghentikan ini semua. Kemungkinan lain, ia tahu, menganggapnya tak penting, lalu menyerahkan semua keputusan padaku.

Daripada memikirkan yang tidak pasti, aku lebih menanggapi perhatian Kak Arter. Pria ini sekarang sedang menunggu dokter bedahnya datang. Operasi di OK 10 yang ia tempati, akan dilaksanakan dalam 20 menit mendatang. Aku bahagia di sela waktu shift IGD pagi hari, bed pasien Saraf, ruang resusitasi, juga bed pasien Jantung kosong. Aku dan Alana bisa menikmati indahnya ketenangan IGD ini, sambil mengemil lidi pedas yang kami simpan di laci meja.

Kak Arteria:
QS Al Qamar ayat 40. "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"

Kenapa masih banyak yang belum mengambil pelajaran dari kitab kalian sendiri, Vein? Gue udah download Al Qur'an digital. Udah baca terjemahannya juga. Gue percaya yang soal teori proses kehamilan dari Al Qur'an itu. Tapi ...

Buset! Aku harus bersyukur atau beristighfar? Pertanyaan tingkat tinggi itu menyambar lagi ke deretan chat masuk ke aku yang hanya seorang awam begini.

Aku hampir tersedak air mineral jika tidak buru-buru menghentikan acara minumku. Sedang santai-santainya begini, saat kubuka handphone dengan tangan masih terkontaminasi sedikit micin, yang keluar justru bahasan berat ala ustadz-ustadzah.

Aku pernah menceritakan tentang keajaiban dunia yang baru orang temukan di zaman modern seperti sekarang, namun telah tertuang di Al Qur'an sejak lebih dari 14 abad yang lalu. Soal air mani yang dipancarkan ke rahim, lalu bertemu ovum, kemudian perkembangannya menjadi zigot dan seterusnya. Sampai kutunjukkan ilustrasi video seorang ilmuwan tentang hal serupa pada Kak Arter. Lelaki 98% ku itu berdecak kagum di ruang tunggu pasien poli suatu hari di masa lalu. Hal mudah lantaran kami cukup paham tentang kejadian medis.

Sejak saat itu, Kak Arter makin penasaran, ilmu apa saja yang bisa ia temukan di kitab suci agamaku. Ia membaca sendiri, dan mencari pemaknaannya sendiri di mesin telusur.

Lantas, pertanyaannya barusan, mengapa melenceng begitu jauh dari sapaan haha-hihi, yang kukira hanya mengobrol pasien apakah yang akan ia operasi hari ini?

Vein:
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)" (QS al-A'raaf:178).

Mungkin ini soal hidayah, Kak. Gue juga belum sampai di titik pantas mengajarkan apa-apa soal ini sama Kakak. Mungkin Kak Arter bisa nanya Ilham, temen gue. Anak rohis juga.

Hasil selancarku di mesin telusur, juga bertanya pada Naina melalui chat. Untungnya, waktu Naina longgar, jadi cepat menjawab. Harusnya kutanyakan dulu tadi, sedang stase apa anak itu sebagai ucapan permisi. Memang apa-apa yang menyangkut Kak Arter, menjadikanku sedikit grusah-grusuh dan bodoh.

Diam-diam Dia Suamiku ( Heart & Vein ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang