✳️ 6 : Akhir Hayatnya - 5 ✳️

94 22 2
                                    

« Ascella »

Inikah akhir dari kisahku? Kukira semua akan berakhir indah, setidaknya menjadikanku sebagai pahlawan di akhir kisah ini. Namun, apa yang kudapat? Semua harapan rasanya telah hilang dariku ketika monster itu menyambar kami dengan petir. Terdengar konyol memang. Namun, aku rasa dia tahu sesuatu. Maksudku, bagaimana dia tahu jika aku berniat ingin menyelamatkan Kakak? Itu tidak sesuai dengan kehendak makhluk-makhluk tadi, dia jelas bagian dari mereka.

Kini, aku berbaring dalam sebuah lingkaran transparan. Rasanya diangkut di antara gelombang air. Perlahan aku ditenggelamkan, tapi berkat lingkaran ini aku tetap bisa bernapas. Sekelilingku dipenuhi dengan warna biru tua bercampur sedikit warna yang lebih cerah akibat efek sinar matahari dari atas. Namun, aku tidak merasakan panas maupun dingin. Seakan lingkaran–atau barangkali gelembung–ini telah melindungiku.

Di sisiku berbaring Kakak. Tidak, kurasa jin itu masih ada dalam dirinya. Entah kenapa aku kembali berkhianat hanya karena mengira Kakak telah kembali. Pada malam itu, ketika semua sedang tidur, aku dibangunkan oleh suara menyerupai kakakku.

"Ascella, di mana ini?"

Aku ingat betul ketika dia menanyakan itu. Wajahnya tampak begitu pucat. Dia pun gemetar. Meski tengah merasuki raga, aku tahu jin dapat mengubah suaranya juga. Namun, selama ini dia mempertahankan suara Kakak sehingga aku mengira saudariku telah kembali. Melihat keadaannya yang tampak ketakutan membuatku segera memeluk dan mencoba menenangkan dia.

"Aku di sini." Aku memeluknya erat.

"Ascella, mereka ingin membunuh kita," bisiknya. "Aku tahu mereka tidak akan melepas kita begitu saja."

"Tapi, Kak, mereka sudah menjamin," sanggahku.

"Kamu percaya, Anak Bodoh?" Dia menatapku tajam. "Semudah itu?"

Hanya dengan sebaris kalimat tadi, dia berhasil menuntunku menuju daerah dalam air ini. Aku membiarkan diriku dibawa kakakku yang ternyata masih dibawah kendali. Aku menyadarinya setelah merenungkan sejumlah kalimat yang dia ucapkan.

Kakak tidak akan memaksaku, apalagi sampai menghinaku. Namun, kukira karena situasi di bawah tekanan, dia bertingkah di luar kebiasaan. Aku membiarkan rasa bahagia yang membutakan ini merasuki diriku hingga lupa jika dia belum sepenuhnya pulih. Kini, entah bagaimana nasibnya, Kakak kuyakini telah tiada. Semua terlambat dan penyesalan tiada gunanya.

Di sampingku ada jin lain, aku yakin dja salah satu pelindung Thalia. Aku belum kenal dia, baru melihatnya saat ketika Kakak ditaklukkan. Tiba-tiba saja dia datang, atau barangkali sudah muncul sejak kedatangan seorang pria bersama wanita yang menyerang kami dulu. Bisa jadi jin itu sebenarnya benda yang selama ini dijaga oleh Kakak dan telah dibebaskan oleh kedua orang tadi. Namun, aku tidak tahu lagi. Aku benar-benar lelah dengan semua ini.

Sementara di depanku, penuntun jalan saat ini, kuyakini pemimpin para pelindung mereka dari segi fisik. Aku tidak mengerti sistem mereka tapi itu yang kuyakini. Aku juga tidak tahu pasti jumlah mereka. Awal mula perjumpaanku dengan pria itu, dia sukses membuatku terpaku. Aku ingat betul tanganku terasa dingin ketika mata merahnya menatapku. Dia memancarkan aura mengerikan, seakan dalam dirinya ada iblis yang siap menerkam. Ditambah lagi dia dengan sekali serang berhasil melumpuhkan kami berdua, sementara Sylvester membutuhkan waktu setidaknya hampir tiga hari untuk itu. Tanda pria di depanku bukan sembarangan orang.

Sepanjang jalan, dia tidak bicara. Bahkan jin yang kuanggap sebagai peliharaannya juga tidak mengucapkan sepatah kata pun. Seakan mereka lebih memilih menyimpan itu untuk diri sendiri. Banyak hal yang tersembunyi, terutama siapa sosok ini dan apa hubungannya dengan Kakak.

Tidak seperti yang kukira, pria misterius itu dengan mudah berjalan kaki di atas pasir lautan. Sementara jin yang menemaninya tampak melayang melewati gelombang air di sekeliling selagi menarik kami. Aku kira biasanya seseorang harus memiliki ekor ikan agar memudahkan mereka menjelajahi lautan.

Guardians of Shan [3] : Niveous [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang