Delisa dan Delina
Artwork by raa_kwun« Delina Wynter »
Sudah kuduga, Paman Idris pasti akan membawa masalahnya dalam hidup kami. Firasatku sudah tidak baik sejak awal menatap pamanku. Dia memang baik di permukaan, tapi aku tidak bisa mempercayai orang yang isi pikirannya begitu samar. Jika aku bisa melihat masa lalu seseorang dengan menyentuh mereka, ini tidak berlaku bagi Paman Idris dan teman-temannya. Ingatan mereka seperti kabut tebal yang menutupi pandangan dan seperti kukatakan sebelumnya, aku tidak bisa percaya dengan orang yang tidak jelas masa lalunya.
Bukannya mengapa, tapi ada baiknya memahami latar belakang seseorang sebelum mengenal mereka lebih dekat. Kamu tidak akan menebak dampak yang akan terjadi hanya dengan mengenal mereka. Bisa jadi karena kamu dianggap sebagai "orang yang dikenal" saja dapat membawamu ke dalam masalah. Dalam kasus keluargaku, ini justru mengikat kami dalam kisah anggota kerajaan yang ingin kembali berkuasa.
Ayahku–atau biasa kami panggil "Abi"–adalah pangeran dari kerajaan yang dikuasai para warlock. Dia kemudian dipungut oleh raja dari kerajaan sebelah sebagai "bingkisan dari perang." Dari situlah dia bertemu dengan Paman Idris sebagai adik tirinya.
Latar belakang pria ini kurang jelas selain fakta dia memegang peran penting dalam Kerajaan Shan meski sebatas pengasuh pewaris takhta. Aku tidak dapat membaca kisahnya dari pikirannya langsung. Ini membuatku kian curiga. Kudengar, dia dipilih karena telah menarik hati sang Raja di sana.
Abi dan Umi bilang jika mereka tidak ingin berurusan dengan Paman Idris setelah itu. Namun, ujungnya mereka tetap terkena dampak dari keruntuhan Shan.
Abi mengaku tidak tahu. Namun, dia terlihat begitu terganggu. Meski tinggal pindah rumah dan memulai hidup baru, Abi pun mengakui jika dia merasa bahwa keruntuhan Shan telah mengusik hidupnya. Padahal dia bermasalah dengan ayah tirinya secara pribadi dan seharusnya kematian pria tadi membuat Abi setidaknya merasa lebih damai, tapi aku tidak mengerti mengapa.
Jika kulihat perlahan ingatan masa lalu Abi, aku hanya melihatnya diam dan menatap dari jauh. Namun, aku tentu tidak bisa membaca batin seseorang lantaran hanya berupa gambaran dan apa yang terlihat saja. Bisa jadi selama ini dia memendam rasa.
Bagaimanapun akhirnya Abi bersama Umi kembali hidup di Dunia Bawah membawa Arsya dan Ariya yang masih kanak-kanak. Meski sekarang Abi masih dianggap sebagai bangsawan, namun kini dia bukan siapa-siapa selain pedagang yang mendagangkan benda ajaib. Dari situlah kakak-kakakku terlahir hingga lahir aku dan Delisa sebagai anak bungsu.
Sejak kecil, aku merasa hidup kami begitu nyaman bergelimang harta. Orang tua kami selalu memberikan apa yang kami inginkan dan melatih sebagian sihir untuk kami meski setiap dari kami memiliki bakat sihir yang berbeda.
Seperti Arsya yang mengendalikan batuan mulia serta rantai. Bersama Ariya yang dapat mengubah makhluk hidup menjadi batu maupun hewan. Kemudian Akram yang memiliki kekuatan api hitam seperti Abi serta manipulasi suara. Nisma dengan kekuatan membangkitkan yang mati. Elya yang mirip dengan kekuatan Umi selaku pengendali air, sementara kakakku ini pengendali racun. Sementara Delisa membaca masa depan dan aku pembaca masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardians of Shan [3] : Niveous [✓]
Fantasy| Guardian of Shan Season 3 | Akibat Zibaq, Kyara terlempar ke negeri asing dan nyaris ditelan kadal raksasa untuk sekian kalinya. Beruntung ada Guardian yang menyelamatkan, meski dia tidak kalah anehnya. Kyara pun hidup bersamanya di bawah nama sam...