Peringatan : Di bab 8, ada penggambaran mengenai kondisi korban kebakaran yang mungkin dapat menghilangkan nafsu makan
Bab 007 / 196
Pada hari terakhir cuti, Ren Yi sebenarnya ingin mengajak Fu Kai dan beberapa teman untuk minum bersama. Tanpa diduga, pada akhir pekan yang panjang, semua orang memiliki kegiatan lain, dan dia tidak dapat mengajak satupun dari mereka.
Dia tidak bisa untuk tidak mengejek Fu Kai : "Berkeliaran di sekitar istri dan anak-anak sepanjang hari, benar-benar tidak berguna."
"Oke, kamu yang terhebat, kamu lajang, dan kamu bebas berkeliaran." Fu Kai berkata sambil tersenyum, "Eh, foto yang kamu posting di WeChat story tadi malam, dengan siapa kamu minum?"
"Tidak ada."
"Kamu kira, aku akan percaya kamu minum sendirian ?!" Fu Kai mulai bergosip, "Siapa yang dipilih oleh kakak Ren tampan kita kali ini? Mungkinkah aktor itu lagi?"
Ren Yi menjawab dengan samar.
"Ini benar-benar dia." Fu Kai berkata, "ck".
"Apa maksudmu dengan nada itu?"
"Selama bertahun-tahun, saudaraku, aku tidak akan mengkritik selera kecantikanmu. Apakah gadis-gadis kecil menyukai bajingan seperti itu sekarang?" Fu Kai berkata dengan nada kebencian.
"Bagaimanapun, dia terlihat lebih baik dari pada wajahmu yang berbulu. Lagipula, dia mengatakan bahwa sebenarnya, tipe yang tampan dan jantan sepertiku lebih disukai." Ren Yi menyentuh dagunya, "Kenapa aku tidak mengubah karir, dan menjadi aktor juga ya? Aku juga ingin menjadi kaya."
"Nyadar, dong, jangan berharap dengan berlebihan. Kamu ditakdirkan untuk berurusan dengan api selama sisa hidupmu."
"Hei, bukan salahku punya nama seperti ini*, Lao Ren yang memberiku nama."
*TN : sekedar pengingat, kata "Yi" pada nama Ren Yi, terdiri dari 4 kata api.
Keduanya saling menyakiti dengan pertukaran beberapa kata lagi sebelum menutup telepon.
Setelah makan malam, Ren Yi berjalan-jalan dengan ayahnya. Setelah membujuk ayahnya untuk tidur di malam hari, dia berbaring di tempat tidur dan bermain game di handphone sebentar, dan dia ketiduran tanpa tahu sejak kapan.
Dalam tidur nyenyak, Ren Yi tiba-tiba terbangun oleh dering ponselnya.
Dia meraih telepon dalam kegelapan, dan sebelum matanya bisa menyesuaikan diri dengan cahaya untuk melihat siapa yang menghubunginya, dia sudah menggeser ikon angkat panggilan, "Halo?"
"Ren Yi, Prefektur Empat* terbakar." Suara Qu Yangbo tenang tapi mendesak.
*TN : 第四視角 - dì sì shìjiǎo - diterjemahkan ke bahasa Indonesia, menjadi "perspektif keempat". Agak aneh saat digunakan untuk menyebut nama tempat dalam tatanan bahasa Indonesia. Jadi, saat ini, akan digunakan penamaan "Prefektur Empat".
Ren Yi melompat dari tempat tidur, menyalakan lampu, meraih pakaiannya dan mengenakannya, "Ada info apa lagi ?"
"Detasemen telah memanggil dua skuadron lain ke sana. Kamu segera turun, dan kami akan menjemputmu di depan gerbang komunitas."
"OK."
Ren Yi dengan cepat mengenakan pakaiannya, keluar dari rumah seperti angin puyuh, bergegas turun, dan berlari menuju gerbang komunitas.
Ketika dia berlari keluar dari gerbang komunitas, dia dapat melihat mobil pemadam kebakaran di seberang jalan keluar dari garasi.
Selain dua sepeda motor patroli dan satu jip patroli, skuadron mereka juga memiliki lima truk pemadam kebakaran:
KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng Berapi
ActionPeringatan : mengandung konten dewasa, penjelasan lengkap di bab Pendahuluan. Ini kisah mengenai dua orang yang saling membenci, sampai menjadi soul-mate, setelah bekerja sama menghadapi berbagai macam bencana dalam profesi masing-masing yang saling...