Pada beberapa hari di awal tahun, Ren Yi tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam. Dia berulang kali memikirkan semua yang terjadi sebelum dan sesudah dia dan Gong Yingxian berhubungan. Kenangan-kenangan indah itu seperti tercampur pisau saat ini, yang membuat hatinya sakit. Seringkali ketika Ren Yi tersentak kembali, langit sudah cerah.
Meski begitu, setelah subuh, dia harus berpura-pura bertugas seperti biasa, dan melewati waktu dalam suasana Tahun Baru bersama para anggota dan keluarganya.
Skuadron menganggarkan dana untuk bus, membawa keluarga para anggota yang berkunjung ke skuadron, untuk mengunjungi beberapa tempat populer dalam beberapa hari terakhir. Ren Yi dan Qu Yangbo bergantian bertugas di skuadron. Untungnya, tidak ada panggilan darurat yang besar, yang memungkinkan Ren Yi menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya. Dan diam-diam mencari info tentang panti jompo baru.
Pada hari kelima tahun baru, Ren Xiangrong berkata, "Tidak nyaman bagiku untuk tetap tinggal di skuadronmu, akan mempengaruhi pekerjaanmu. Sudah waktunya kamu perlu membawaku kembali ke rumah sakit."
Ren Yi masih tidak tahu bagaimana memberitahu ayahnya bahwa mereka akan pergi ke tempat lain.
Dia dapat melihat bahwa ayahnya sangat nyaman berada di rumah sakit Gong Yingxian, menikmati perawatan terbaik dan paling profesional 24 jam sehari, dan lingkungannya juga begitu baik. Tentunya, tidak sebanding dengan memiliki pengasuh di rumah seperti sebelumnya. Belum lagi dari sisi perawatan medis di sana. Bahkan panti jompo terbaik pun, tidak dapat menyainginya.
Tapi dia lebih suka kembali membawa ayahnya ke rumah sakit secara teratur, daripada membiarkan siapapun menyakiti ayahnya tanpa dia sadari.
Ren Yi telah menghubungi panti jompo kelas atas, dan dia pergi untuk meninjaunya saat ayahnya sedang tidur. Semuanya bagus. Meski harganya jauh lebih mahal dari anggarannya, ia tidak mempermasalahkannya. Lagi pula, pada sebagian besar waktu, dia tinggal di skuadron, gajinya tidak memiliki tempat lain untuk dihabiskan.
Setelah bersiap-siap, Ren Yi memberitahu ayahnya alasan yang dia pikirkan, "Pa, aku belum memberitahumu, bahwa rumah sakit tersebut telah menyesuaikan kebijakannya setelah Tahun Baru, sehingga tidak ada lagi slot untuk tujuan amal." Wajahnya tersipu malu. Ekspresi tidak palsu, tapi nyata, meskipun bukan dikarenakan uang,
Mata Ren Xiangrong tiba-tiba menunjukkan kekecewaan, "Berarti jika ingin tetap disana, kita harus membayarnya sendiri."
Ren Yi mengangguk dengan susah payah, "Biayanya sangat tinggi."
"...Seberapa tinggi?" Ren Xiangrong terdiam beberapa saat dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
Ren Yi berkata dengan suara rendah, "Cukup tinggi." Dia merasa sangat bersalah. Dia seharusnya tidak menerima kondisi menguntungkan yang ditawarkan oleh Gong Yingxian ini sejak awal. Dia selalu mempercayai Gong Yingxian dan tidak pernah ragu sedikitpun bahwa ada motif tersembunyi di balik kebaikan ini.
Ren Xiangrong membuat suara "oh" dan berkata dengan santai, "Kalau begitu mari kita pindah. Kenapa tidak katakan lebih cepat. Aku belum mengucapkan selamat tinggal kepada para dokter dan perawat, mereka memperlakukanku dengan sangat baik."
"Maafkan aku, Pa." Ren Yi berkata dengan sedih.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan." Ren Xiangrong menepuknya, "Tidak apa-apa, aku bisa tinggal di mana saja, bagaimana aku bisa lebih menderita daripada tentara. Masih ada beberapa barang di rumah sakit yang belum kita bawa pulang. Kamu dapat pergi ke sana ketika kamu punya waktu, dan wakili aku untuk berterima kasih kepada para dokter dan suster."
"Tentu saja."
"Setelah itu......"
"Aku sudah mencarikanmu tempat lain yang bagus." Ren Yi mengeluarkan sebuah brosur dan memberikannya kepada Ren Xiangrong, "Kondisi di sini juga sangat baik. Jangan khawatir, papa tidak akan tinggal lama disini. Ketika polisi sudah menangkap si arsonis, aku akan membawamu pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng Berapi
ActionPeringatan : mengandung konten dewasa, penjelasan lengkap di bab Pendahuluan. Ini kisah mengenai dua orang yang saling membenci, sampai menjadi soul-mate, setelah bekerja sama menghadapi berbagai macam bencana dalam profesi masing-masing yang saling...