Bab 019 / 196
Tidak peduli seberapa dingin atau panasnya, berangin atau hujan, skuadron harus keluar untuk latihan pagi tepat waktu pada pukul enam setiap hari. Hanya ada satu pengecualian, yaitu jika ada panggilan darurat di tengah malam sebelumnya.
Itulah yang terjadi tadi malam. Ada pasangan yang bertengkar. Yang pria berjalan keluar dengan amarah membara. Ternyata yang ia tuju, adalah jendela. Akibatnya, kakinya menjadi lemas dan terjebak di pinggiran selebar 20 cm di dinding luar lantai 7, tidak bisa bergerak.
Ren Yi memimpin tim untuk bergegas dan menggunakan truk tangga untuk menjemput orang tersebut. Setelah kembali, dia membiarkan para anggota beristirahat dengan baik, dan latihan pagi dibatalkan.
Ren Yi juga ingin tidur nyenyak, tetapi ketika saatnya tiba, jam biologisnya membangunkannya tepat waktu.
Qu Yangbo duduk di seberangnya dengan mangkuk di tangannya, "Pergilah ke detasemen setelah makan pagi, Kapten Chen ingin bertemu denganmu."
Ketika Ren Yi mendengar ini, wajahnya tiba-tiba menjadi pahit, "Mengapa dia ingin bertemu denganku? Apakah tentang penghancuran kaca jendela mobil?"
Qu Yangbo mengangkat bahu, "Aku tidak tahu, tapi aku sudah membereskan masalah kaca jendela mobil."
"Bagaimana kamu membereskannya?"
"Bayar ganti rugi lah, kamu benar-benar ingin membuat keributan besar."
Ren Yi tersedak nasi, dan merasa sangat tercekik.
"Pergilah setelah makan."
"Bobo, temani aku."
"Apakah kamu seorang siswa sekolah dasar, apakah kamu juga ingin aku menemanimu ke toilet?" Qu Yangbo mencibir, "Kapten Chen tidak akan memperlakukanmu dengan buruk, dialah yang paling menjagamu."
"Karena inilah aku takut. Dia terus mendidikku."
"Berapa banyak orang yang ingin dididik secara pribadi oleh kapten detasemen."
Ren Yi menghela napas.
Setelah makan, Ren Yi pergi ke detasemen.
Chen Xiaofei adalah kapten Brigade Pemadam Kebakaran Distrik Hongwu, seorang kawan lama dan rekan kerja lama ayahnya, dan seorang pemadam kebakaran tua yang berpengalaman dan sangat baik.
Memasuki kantor, Chen Xiaofei mendongak dari tumpukan dokumen, Ren Yi tersenyum dan menyapa, "Kapten Chen."
"Duduklah." Chen Xiaofei meletakkan pena, meregangkan bahunya, dan bersandar ke kursi, "Kamu ini ya, nak*. Kalau aku tidak memanggilmu, tidak tahu kapan kamu akan datang menemuiku."
*TN : Di raw-nya >> 你小子 (nǐ xiǎo zi). Arti harfiahnya kira-kira, "kamu anak kecil"
"Oh, jika saya sering datang menemui Anda, apa yang dikatakan orang tentang saya? Saya hanya ingin menghindari kecurigaan."
Chen Xiaofei mendengus pelan, "Bagaimana kabar Lao Ren baru-baru ini? Aku benar-benar sedang sibuk. Tahun lalu, aku hanya bertemu dengannya sekali."
"Ayahku baik-baik saja."
Semua orang tahu bahwa, penyakit ayah Ren Yi, hanya ada kemungkinan untuk bertambah buruk. Jawaban seperti itu hanyalah bentuk basa-basi.
"Bagaimana dengan skuadron, bagaimana dengan pekerjaanmu?"
"Semuanya baik."
"Benarkah? Bukankah kamu baru saja memecahkan kaca jendela mobil?"
Ren Yi berpikir dalam hati, rupanya benar karena hal ini. Dia berkata dengan malu, "Jangan salahkan aku, dia mengunci anak itu di dalam mobil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng Berapi
AksiPeringatan : mengandung konten dewasa, penjelasan lengkap di bab Pendahuluan. Ini kisah mengenai dua orang yang saling membenci, sampai menjadi soul-mate, setelah bekerja sama menghadapi berbagai macam bencana dalam profesi masing-masing yang saling...