bagian 3

8.8K 310 0
                                    


   "Eh Nayy tumben lo udah ada di kelas jam segini,biasanya lima menit lagi dosen datang lo baru nongol."ujar milka.temannya ini memang sering datang lebih awal tapi gak langsung masuk kelas karena selalu menghampiri gebetan nya itu yg tak lain seniornya sendiri.

"Lagian si dianya lagi gk ngampus."ujarnya lesu.

"Yaampun Nayyara lo tuh harusnya stop ngejar ngejar cowok modelan si jovian itu,inget lo udah nikah Nayya."ujarnya mengingatkan. Ia memang tak bisa hadir dalam acara itu karena tiba tiba mendengar kabar neneknya yg meninggal.

Tapi ia tahu jika temannya ini sudah menikah dengan lelaki yg kataya anak pemilik pesantren.

"Ish gausah keras keras ntar kalo pada tau gimna?apalagi nanti si dia tau gimna coba."ujarnya.

"Ck. Iya iya sorry."
"Lagian lo aneh tau gak nayy udah punya laki masih aja suka sama si jovian.emng laki lo jelek ya sampai buat lo gak bisa move on dari si jovian hah."tanyanya yg langsung mendapat jitakan dari Nayya.enak saja suaminya yg tampan itu dikatain jelek belum tau aja dia gimna bang Azzam.eh tapi gausah tau deh ntar malah naksir lagi.

Sebenarnya si Azzam itu jauh lebih baik kemana mana ketimbang si gebetan itu,hanya saja untuk saat ini ia belum memiliki perasaan lebih pada suaminya itu selain kagum.

Ia tau dirinya salah karena masih memiliki perasaan pada lelaki lain disaat status nya sekarang menjadi istri dari Azzam.tapi gimna lg dirinya belum bisa move on,toh jga sebelum adanya ikatan ini dan sebelum bertemu Azzam ia memang sudah menyukai jovian bukan.pikirnya.

                           OoO

  "bang."panggilannya yg langsung di sahuti oleh lelaki yg baru saja keluar dari kamar mandi setelah bersih bersih.

"Bang Azzam oprasi wajah aja ya."ujarnya ngasal.

Sedangkan Azzam mengerutkan keningnya untuk apa operasi di wajah padahal wajahnya sudah tampan,bukannya gr tapi kenyataan nya emng gitu.

"Gausah operasi aja saya udah ganteng."ujarnya.

"Justru karena suami nayya ini sangat tampan lebih baik operasi plastik aja biar agak jelekan dikit.terus jadi orang tuh jangan baik baik bgt,jgan ramah ramah bgt,jangan sholeh sholeh jga. bisa?"

Azzam semakin bingung dengan ucapan istrinya ini.dimana mana perempuan itu pasti pengen punya suami yg tampan,baik dan sholeh,lah ini malah minta sebaliknya.

"ngawur."balasnya.

"Ko ngawur si,maksud nayya tuh ya bang Azzam jgn jadi orang yang hampir mendekati sempurna gitu,biar nayya gak terlalu minder kalau ingat kita tuh suami dan istri gitu.kesannya tuh kita tuh kayak bumi dan langit gitu.bang Azzam yang nyaris sempurna sedangkan Nayya jauh dari kata sempurna."ujarnya yg malah membuat lelaki itu terkekeh mendengar nya.

"kenapa gak kmu aja yang berubah menjadi perempuan yg lebih shalehah,lebih ramah lagi sama orang dan_"

"maksudnya apa?Nayya kurang shalehah gitu?kurang ramah juga sama orang?terus kurang apa lagi ?hah."kesalnya.

"Gak gitu maksud saya Nayy_"

"Gausah ngeles bilang aja emang Nayya banyak kurangnya.iya kan?" Kesalnya.

"Nayy."

"Gausah panggil panggil."

"Kamu yang mulai kamu juga yang ngambek."cibirnya.

Jika tetap di teruskan tidak akan ada ujungnya, lebih baik ia tidur daripada pada Nayya semakin ngambek jika dirinya salah bicara.

"Bang Azzam ko malah tidur si,bukannya bujuk Nayya ke atau apa si gitu,ini malah tidur ih ngeselin."gerutu nya.

"ih gak aaa..."kagetnya saat lelaki itu menariknya yg hasilnya membuat ia ikut terbaring yg jaraknya gak terlalu jauh bahkan ia bisa merasakan detak jantung suaminya itu.

Cup

"Tidur sayang,udah malem."ujarnya setelah mencium keningnya itu.

"Bunda anakmu baper hua.."teriaknya dalam hati.

                         OoO

"ini makanan dari mana?"tanya Azzam saat melihat ada beberapa macam makanan di meja makan yg sudah pasti bukan hasil masakan istrinya.

"Beli di resto depan."jawabnya.di depan kompleks sana memang ada resto yg udah buka dari jam lima pagi.

sesekali lelaki itu jga harus makan enak bukan,ya mengingat dirinya yg gak bisa masak dan belajar jga gak bisa bisa,eh ada si ia hanya bisa masak mie instan dan telur ceplok doang.tapi kan gak mungkin tiap hari makannya itu itu mulu.

Pernah si ia nyoba buat nasi goreng, dan tongseng tongseng ngan nmun gada yg berhasil dan berakhir di tempat sampah.

Lelaki itu mengangguk dan langsung duduk untuk sarapan.

"Bang."panggilnya membuat lelaki itu menghentikan aktivitas nya.saat gadis itu hendak melanjutkan ucapannya tiba tiba lelaki itu bicara lebih dulu.

"kalo lagi makan itu diem."peringatnya.

"Ish."dengusnya serasa menghentakan kakinya dengan pelan untuk melampiaskan kekesalannya.

_

"Sibuk terus,padahal hari libur masih aja kerja."gerutunya.selalu aja begitu kalo gak kerja ya pergi ke pondok gada waktu bgt kayaknya.

"Ada apa Nayy?"tanyanya seraya menutup laptopnya.

"Kangen bunda."ujarnya.

"Yaudah siap siap,kita kerumah bunda."balasnya membuat gadis itu tersenyum senang dan langsung berlari ke kamarnya.Azzam yg melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

__

Sesampainya disana Nayya langsung memeluk bundanya yg sedang berjalan kearah pintu utama, nmun sebelum itu terjadi putrinya itu sudah masuk dan berlari seperti anak kecil.

"assalamualaikum bunda." ujar lelaki itu seraya mencium punggung tangan ibu mertuanya itu.

"Waalaikumsalam.ayo duduk dulu,biar bunda panggil ayah dulu ya." ujarnya yang langsung diangguki oleh keduanya.

"Biasakan ucapakan salam Nayya."bisiknya.

"Iyaiya,tadikan lupa."alibinya,padahal emang sering gak ngucapin salam sebenernya kalo gak kepaksa paksa bgt.

"Eh Azzam apa kabar?"tanya fazar yang baru saja ikut gabung disana.lelaki itu langsung menyalimi tangan bapak mertuanya itu.

"Bang Azzam doang nih yang ditanyain, anaknya sendiri enggak."sindir Nayya.baik fazar ataupun Azzam mereka tertawa mendengar gumaman itu.

"Iyaiya,anak ayah gimna kabarnya?"tanyanya.

"Telat ayah,udah gak mood ah aku."rajuknya.

"Dih ambekan."celetuk bundanya.

"Zam Nayya selama ini gimana?nyusahin gak?kalo nyusahin maklum aja ya soalnya dia emng kayak gitu si."tanya fazar.

Lelaki itu tersenyum "sedikit, tapi gapapa Azzam maklum ko."

"Oh iya gimana nayy udah isi belum?"tanya sang bunda.

Nayya melirik Azzam yg jga meliriknya. Jgankan isi bikin aja belum,pikirnya.

"Belum bunda."balas nayya.





.
.
.

Assalamualaikum man teman,bagaiman kabarnya hari ini.

Oh iya gimna sama part ini menurut kalian? kalo gak dapet feelnya harap maklum ya hhe.

Jgan lupa tinggal kan jejak kalian.kalo mo follow akun author atau mau q&a jga boleh boleh aja.

See you next part

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang