"Gimna?enak gak?"tanyanya saat Azzam sudah memakan masakannya yg baru pertama kali ia buat.Lelaki itu menatap kearah istrinya lalu menyuruhnya untuk duduk si kursi sebelahnya.dan wanita itu menurut walaupun masih penasaran sama masakannya kali ini enak apa enggaknya.
Azzam menyendokan satu suap nasi beserta udang saos padang buatan Nayya.
"Apa?"herannya saat Azzam menyodorkan sendok yg sudah ada nasi dan udang saos padang tersebut di depan mulutnya.
"Makan."ujarnya.ia ingin tahu komentar istrinya sebelum ia yg berbicara.
Nayya membuka mulutnya dan mengunyahnya pelan pelan.
"Gimana?"tanyanya.
"Enak ko."ujarnya agar menyenangkan hatinya sendiri. Sedangkan Azzam terkekeh mendengarnya.
"Ko malah ketawa,emng enak ko."ujarnya.
"Iya enak,tapi lain kali garamnya kurangin dikit lg ya."beritahunya.Nayya mendengus mendengar komentar lelaki itu,tidak bisakah lelaki itu berbohong sedikit untuk kali ini saja.
"Eh tunggu itu tadi sendok bekas abang?"tanyanya yg baru saja menyadari kalo sendok yg dipakai adalah sendok bekas Azzam.
"Iya.knpa?"tanyanya balik.ia rasa tidak ada yg salah.
"Ih jorok."cecarnya.
"Masa bekas suami sendiri di bilang jorok.bahkan rasulullah makan dan minum di tempat yg sama dengan istrinya.yang gak boleh kalo kmu minum atau makan di tempat sama dengan laki laki lain karena itu sama saja secara tidak langsung berciuman."
Nayya terdiam mencerna kata kata suaminya itu.berarti barusan jga secara tidak langsung mereka jga itu.
"Jadi tadi kita_"wanita itu menghentikan Ucapannya.
"iya."balasnya dengan santai berbeda dengan Nayya yg pipinya sudah seperti kepiting rebus.
Ia kadang bingung sendiri knpa akhir akhir ini ia mudah baper sama lelaki yg kini menyandang status sebagai suaminya itu.
__
Nayyara menghampiri Azzam yg sedang menonton bola di ruang tengah.lalu duduk disampingnya setelah meletakan minum yg diminta Azzam tadi.
"Abang tumben hari ini gak ngajar ngaji atau kepondok?"tanyanyanya.ssehariannya ini lebih tepatnya sepulang dari rumah orang tuanya Nayya tadi Azzam tak kemana mana dan hanya dirumah menemaninya.
Biasanya kalo sore kan ngajar ngaji dan malamnya kepondok untuk ikut membantu mengurus pondok,apalagi malam ini biasanya ada pengajian yg sering dilaksanakan seminggu dua kali.
"untuk hari ini enggak,ntar saya pergi mba istrinya ngambek lg."ujarnya.
"Alah bilangnya masih kangen sama Nayy makanya gak pergi yakan yakan."godanya.
"idih GR bgt kmu bukanya kmu yg kangen saya."ujarnya seraya menaikan sebelah alisnya.
"Kata siapa?enggak ya."balasnya.padahal perkataan suaminya itu benar sekali tapi yakali mengakui depan orangnya ya gengsi lah.
"Bunda yg bilang.katanya saat saya pergi kamu suka ngelamun sendiri sering curhat jga sama bunda kalo kmu kangen saya."Alya memang memberitahu semuanya tentang Nayya yg setiap hari galau.
"ish selalu bunda yg ngebocorin,kan jadi malu."gumamnya yang masih bisa di dengar Azzam.
Azzam terkekeh dan langsung menarik istrinya agar bersandar di dada bidangnya.
"Gak usah malu,kangen sama suami itu wajar wajar aja.saya juga kangen kmu."ungkapnya.
"Tadi katanya gak kangen gimna si."
"Bercanda, mana mungkin saya gak rindu sama istri saya yang kaya kmu gini."
"Gini gimana?"
"cantik."
"mau kmna?"tanya Azzam saat istrinya bangun dari duduknya.
"Tidur."ujarnya tanpa melihat kearah Azzam.ia sengaja tak melihat kearah suaminya bukan karena takut ataupun sedang marah tapi karena ia sedang baper padahal hanya dibilang 'cantik' dan ia tak mau jika suaminya itu melihat pipinya yg saat ini sedang merah karena baper.
Tak lama setelah mengatakan itu Nayya langsung pergi ke kamar dengan sedikit berlari.
"Jgan lari sayang."tegurnya yg diakhiri dengan kekehannya.
Azzam menyukai ketika istrinya yg sedang salting seperti itu.tingkahnya yg kayak anak kecil membuat terhibur sendiri. Nayya memang berbeda dari perempuan² yg ia kenal selama ini,Nayya itu unik walaupun sering ceroboh dan sering menyusahkan.
Tapi walaupun begitu ia tak merasa sedikit pun merasa terbebani dengan hadirnya Nayya dihidupnya,justru karena Nayya hidupnya kembali Berwarna.
Azzam menghabiskan minumnya lalu mematikan televisi nya dan menyusul Nayya yg ia tebak belum tidur seperti ucapannya tadi.
Dan benar saja saat ia memasuki kamar yg ia lihat istrinya bukan tidur tapi malah nonton drakor yg ada di laptopnya.
"Katanya mau tidur?ko malah nonton?"tanyanya seolah menyindir.
Perempuan itu malah menyengir tanpa Dosa. "Sebentar lg tidur ko,abisnya ini seru bgt."
"Gak ada sebentar sebentar, matiin dan tidur."
"tap_"
"Mau saya banting lagi laptopnya kayak waktu itu?"Nayya berdecak dan mengikuti perintah suaminya itu.
ia membaringkan tubuhnya dan memakai bantalnya sendiri karena masih kesal di larang nonton padahal tadi pas lg seru serunya.
Azzam terkekeh dan ikut bergabung dengan tidur di bantal yg sama dengan istrinya.
Nayya membalikkan tubuhnya yg tadi membelakangi Azzam itu.
"Ck... Ish ngapain tidur di bantalnya Nayy,kan itu masih ada."ujarnya.
"biasanya kmu jga tidur dibantal yg sama dengan saya."
"Tapi kan Nayya lg kesel sama abang yg larang larang Nayy nonton,padahal lg seru serunya."ujarnya merajuk.
"Seru karena pas adegan kissing nya?"tanyanya.
"Ih ko tau, eh ralat enggak ko kata siapa."
"Jawaban pertama biasanya yg bner.padahal tadi saya menebak."ujarnya.
"Kalo cuma karena itu yg buat kmu seru knpa harus nonton langsung praktek aja jga bisa."godanya seraya menaik turunkan alisnya."Abang mesum ih."
"Ko mesum si kan_"
"Abang udah jgan dilanjutin.mending tidur aja udah,udah malem."ujarnya yg langsung memajukan matanya sedangkan tangannya sudah memeluk Azzam.
Lelaki itu tersenyum dan mengecup kening istri sekilas sebelum ia ikut memejamkan matanya.
Happy reading
Assalamualaikum man teman semuanya, semoga suka sama part ini ya.
Jgan lupa vote, komen dan sekalian follow akunnya jga wk.
Ayo dong ramaikan lapak ini seperti lapak lapak orang,mau ngebala dengan komentar yg sama berulang ulang jga gpp author udah seneng apalagi yg ngasih semangat buat author itu lebih bagus biar cepet up nya hhe
buat yg berteman jga boleh tinggal DM aja hehe
See you next part
28-10-2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...