bagian 26

5.7K 236 1
                                    


     "Waalaikumsalam."sindir sang bunda saat anaknya yg menyelonong masuk kesadalam rumahnya.

Wanita itu hanya menyengir tanpa dosa dan mengucapkan salam yg dibalas lg oleh sang bunda.

"Itu bawa apaan?"tanyanya saat melihat putrinya membawa tas sedang ditangannya. "Jgan bilang kmu minggat dari rumah lg."tuduhnya.

"Astagfirullah bunda soudzon mulu sama anaknya."

"Ya terus kalo bukan minggat apaan,mana dateng sendiri lg."ujarnya.bukan apa apa ia hanya takut Nayyara minggat kesini karena berantem dengan suaminya.

Pas awal nikah lebih tepatnya seminggu setelah pernikahan Nayya jga minggat kesini karena gak enak tinggal dengan Azzam.katanya kalo disini makan tinggal makan baju tinggal pake sedangkan disana ia harus melakukannya sendiri.

"Nayya cuma mau nginep beberapa hari disini,soalnya bang Azzam lg ke bandung.malah bang Azzam sendiri yg nyuruh Nayya tinggal disini dulu."ujarnya.isi tas itu adalah beberapa pakaian dan buku buku kuliahnya.

Nayya sengaja membawa beberapa pakaiannya karena semuanya bajunya sudah ia bawa semua kerumah suaminya dan hanya Menyisakan dua atau tiga baju disini.

"Bener?gak bohong?"tanyanya sedikit tak percaya.

"Ck yaudah kalo gak percaya bunda telpon aja menantunya.Nayya mau mandi dulu."ujarnya yg langsung pergi kekamarnya.

Wanita paruh baya itu langsung menelpon Azzam untuk memastikannya.tak lama panggilan itu pun diangkat.

"Assalamualaikum, maaf ya bunda ganggu."

"Waalaikumsalam, gpp bunda,ada apa ya?"

"Emng bner kmu lg di bandung,dan nyuruh nayya nginep disini?"

"iya bunda bner,soalnya saya gak tega ngebiarin Nayya sendiri apalagi dia masih takut petir."ujarnya.

Sekarang ini lg musim hujan dan kadang suka ada petir jga,yg Azzam takutkan bila Nayya sendiri dan ada petir pasti wanita itu hanya akan menangis sepanjang malam tanpa ada seseorang disisinya.jika dirumah mertuanya setidaknya Azzam cukup lega.

"Oh gitu,bunda kira kalian lg ada masalah dan Nayya minggat kesini."kekehnya.

"Engga bun,yaudah udah dulu ya bun Azzam masih ada kerjaan.assalamualaikum."

"Iya,waalaikumsalam."balasnya.

                          OOO

         Sudah empat hari Nayya tinggal dirumah orang tuanya.jika dulu ia senang senang saja tinggal di rumah orang tuanya lain halnya dengan sekarang, ia lebih suka dirumahnya sendiri tapi jika ia pulang ia takut jika malam nanti ada petir dan ia bingung mau mengadu pada siapa karena dirumah nya tidak ada siapapun.

jika ditanya knpa Nayya dan Azzam tak mempekerjakan pembantu? Jawabannya karena Nayya menolaknya dengan alesan takut jika pembantu nya yg masih muda bisa merebut Azzam darinya,atau jika pembantu paruh baya takutnya nanti anak atau ponakan minta pekerjaan jga dan ujungnya jadi pelakor seperti di film film.

"jgan ngelamun Nayy,entar kesambet lho."ujar sang bunda.

"Ish bunda ngagetin aja."gerutunya.

"Bukan bunda yg ngagetin,kmunya aja yg ngelamun terus."balasnya.

"Knpa lg si?"lanjutnya.

"Kangen bang Azzam."curhatnya.Alya yg mendengar itu hanya berdecak sebal.bukan apa apa setiap ia nanya pasti ujung ujungnya curhat begitu.

"Alah baru ditinggal empat hari aja udah kangen padahal tiap hari vc terus.apalagi kalo kayak bunda yg kadang ditinggal ayah satu bulan dan gak teleponan tiap hari."

"Ih bunda ko malah ikutan curhat."ledeknya.

"Bunda cuma ngasih tau."Balasnya.

"Daripada ngelamun gak jelas mending bantu bunda di dapur yu."ajaknya.Nayya menghela nafasnya dan menangguk.

__

        "Zam,cari makan yu.?"ajak xander dengan antusias.

"males ah."jawabnya.jika masih bisa masak knapa harus nyari makanan diluar,lagipula dikulkas masih ada bahan makanan.

"Ih ayolah,sekali kali zam sekalian refesing,emng lo gak bosen balik kerja cuma diem aja divilla ini."ujarnya.

Keduanya memang tidur di villa milik keluarga Azzam.jadi setiap ada kerjaan dibandung ia tak perlu mencari penginapan lg.

"sendiri aja knpa si?"balasnya.padahalkan xander bisa pergi sendiri knpa harus memaksanya agar ikut jga.

"gak seru zam,gada temen ngobrol."

"Ck.yaudah ayo,tapi gausah lama lama."ujarnya yg langsung diangguki xander.

   sesampainya di tempat makan keduanya langsung memesan makanan yg cukup terkenal di bandung.

Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang.Mata xander berbinar saat melihat hidangan yg sudah ada di depannya.

Saat ia hendak menyuapkan makanan tersebut kedalam mulutnya,di waktu yg sama Azzam menggeplak lengannya membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Baca doa dulu."beritahunya.kebiasan xander jika sudah ketemu makanan ya gini,lupa segalanya.

"Iya iya pak ustadz."

"Punten A,lmn abdi calik didie tiasa?"tanya seorang gadis berambut sebahu itu.

"Oh mangga mangga neng geulis."ujar xander dengan senang hati.

Gadis itu pun duduk setelah di beri izin.dan diwaktu yg bersamaan Azzam memilih bangkit dari duduknya.

"Eh bade kamana A?"tanyanya pada lelaki yg mirip oppa korea itu.

"pindah."jawabnya seraya membawa makanannya dan duduk di tempat yg masih kosong.

Ada rasa kecewa dari raut wajah gadis itu.

"udah neng biarin aja,dia emng gitu takut pawangnya marah."

"Si aa kasep teh tos gaduhen kabogoh kitu?"tanyanya.

"sanes kabogoh, tapi istrinya."balas xander menggunakan bahasa sunda plus indo.

"kalo mau mah sama aa xander aja yg masih jomblo ath."Ujarnya.

"Alim ah,da kasepan si aa itu.lmn te bisa jeng itu mah milarian dei we"ujarnya yg kelewat jujur itu seraya baamgkit dari duduknya dan pergi dari sana.

Xander berdecak dan pindah ketempat Azzam duduk.

"gak usah ketawa zzam."ujarnya saat melihat expresi Azzam yg hendak menertawakannya karena ditolak tadi.




...

18-10-2022

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang