Dengan ragu Nayya memasuki rumah yg ditempatinya selama dua tahun lebih itu.Ia sengaja pulang dulu kerumahnya untuk membersihkan rumahnya itu,ia sangat ingat betul jika Azzam tidak suka jika rumahnya berantakan.
Pandangannya tertuju pada foto dirinya bersama Azzam yg terpajang diruang tengah.
Tanpa ia sadari air matanya terjatuh begitu saja,sebenernya ia tidak mau menangis karena Azzam tidak menyukai hal itu nmun semua kenangan ataupun yg bersangkutan dengan Azzam selalu membuatnya bersedih.
Nayya berjalan kearah kamar untuk mengambil chargernya karena handponenya mati.saat ia memasuki kamar tiba tiba kenangan itu terputar kembali.
"Bang liat handpone Nayya gak?"tanyanya.
"Enggak."balasnya.
"Ish yaudah bantuin dong jgan diem aja."ujarnya.Azzam bangkit dari duduknya dan mencari handpone milik istrinya itu.
Azzam menggelengkan kepalanya saat melihat barang barangnya yg sudah di acak acak oleh istrinya.
"Nih handponenya.ketindih novel kamu itu."ujarnya.
"Lho ko bisa,padahal tadi Nayya nyari disana gada lho."herannya.
"Makanya kalo nyari barang itu gausah grusuk grusuk,ketemu enggak ngeberantakin iya."ujarnya seraya merapikan barang barang yg diberantakin oleh istrinya.
Nayya memeluk suaminya "maaf abang,janji gak gitu lg."ujarnya.
Azzam menghela nafasnya "hm."balasnya.
"Marah ya?"tanyanya.
"enggak sayang,udah lepasin dulu."balasnya.
"Tuh kan,katanya gak marah ko malah suruh lepasin."Azzam yg mendengar itu terkekeh pelan lalu mengecup kening istrinya sekilas.
"Gak marah sayang.saya suruh lepas karena mau beresin barang barang yg udah kmu berantakin itu."ujarnya.
"Oh kirain.Yaudah Nayya bantuin."ujarnya seraya melepaskan pelukannya.
Nayya menghapus air matanya yg keluar lg.ia segera menyelesaikan urusan nya disini dan kembali ke rumah sakit.berlama lama disini hanya membuat nya semakin sedih.
Sesampainya di ruangan Azzam Nayya melihat milka yg berada disana.
"Milka."panggilnya.
"eh hay Nayy."ujarnya.
"Lo dari kapan disini?"tanyanya.tadi saat ia pulang belum ada milka.
"Baru aja ko,tadi kata suster lo pulang dulu yaudah gue tungguin di sini aja.Oh iya gue jga bawa makanan,jgan sampai lupa makan lg lho.ntar kalo lo sakit gimna mau mau jagain laki lo nya."ujarnya mengingat kan.dua hari yg lalu Nayya sampai lupa makan dan akhirnya maagnya kambuh.
"Makasih milka."ujarnya.
"Iya,kayak sama siapa aja."ujarnya.
"Perut lo udah mulai buncit aja ya."ujarnya seraya menyentuh perut sahabat nya itu yg sudah memasuki tiga bulan.
"iya nih,perasaan baru kemarin gue tau lg hamil,sekarang udah tiga bulan aja."
"Andai gue gak keguguran, mungkin sebentar lg gue bakal jadi ibu.tapi sayang gue gak becus jadi calon ibu."lirihnya.
"Ish Nayy jgan sedih gitu dong,gue jga jadi ikutan sedih tau."ujarnya.semenjak hamil milka emang lebih sensitif dari biasanya jika orang lain sedih ia jga merasakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...