Azzam baru saja tiba di rumahnya sehabis isya karena sepulang dari kantor ia ke pesantren terlebih dulu karena ada urusan dengan abinya.Dirumah terasa sepi karena memang tidak ada siapa siapa selain dirinya.Nayya tadi sudah izin untuk pergi ke acara ulang tahun temannya sehabis magrib tadi.
Ia membuka laptopnya untuk mengerjakan pekerjaannya yg sempat tertunda tadi.
"Allhamdulillah,akhirnya selesai jga."ujarnya setelah sedari tadi mengerjakan pekerjaannya.
Ia melihat jam dinding yg sudah menunjukan pukul sepuluh malam.ini sudah malam dan istrinya belum pulang padahal tadi ia sudah mengingatkan agar pulang tak terlalu malam.
Ia mencoba menelpon Nayya berulang kali namun sama sekali tidak diangkat membuatnya kwatir.
Ia mencoba menelpon milka nmun hasilnya sama tidak diangkat.sebenernya mereka ini knpa susah di hubunginya.
Lelaki itu mengecek lokasi isterinya sekarang dimana,untung saja ia pernah memasang GPS di handphone wanita itu.
Tanpa membuang waktu lg ia langsung pergi ketempat lokasi dimana Nayya berada.sebelum itu ia mengabari Xander untuk ketemu di tempat lokasi setidaknya ada yg mengantarkan milka nantinya karena tidak mungkin ia membawa kedua perempuan yg bisa saja sudah setengah sadar.
Tak butuh waktu lama akhirnya ia sampai di tempat lokasi tersebut.
"Eh boss.ini bneran bini lo ada sini?"tanya xander sendikit ragu.walaupun Nayya bersikap ke kanak-kanakan tapi rasanya tidak mungkin perempuan itu senekat itu datang ketempat yg bisa di bilang gak baik.
"iya."
"T_"
"gausah banyak tanya bisa?"ujarnya datar.xander berdecak dan mengangguk seraya mengekori Azzam dari belakang.
"Eh gan..ganteng,mau kmna mendingan sama gue aja yu."ujar salah satu perempuan yg berpakaian kurang bahan dan setengah sadar itu.
"Dih Ogah,cantik aja kagak lo."ujar xander seraya menghempaskan tangan perempuan itu dari lengannya.
"zzam tungguin elah."ujarnya yg langsung menyusul Azzam yg berjalan cepat itu.
Ia menghentikan langkahnya saat melihat Azzam yg langsung memukul lelaki yg mencoba mendekati Nayya itu.
"Wah udah lama nih gue gak mukulin orang."ujarnya kemudian ia langsung ikut membantu Azzam melawan orang orang itu yg lebih dari satu.
Xander sangat semangat jika soal pukul memukul karena setelah di ajak tobat ia sudah jarang memukul orang,kalo pun harus berkelahi itu jika sedang darurat saja.berbeda dengan dulu saat masih SMA yg tiap hari tawuran terus.
"berani kmu sentuh milik saya hah."bentak nya dengan terus memukul orang itu.
"ampun bang,ampun."ujarnya dengan menahan rasa sakitnya.
"Sekali saya liat kmu sentuh dia,gak akan saya kasih ampun."ujarnya tak main main.
"Dan buat lo,lain kali mending gausah rayain ultah kalo di tempat yg begini."lanjutnya seraya menunjuk kerarah lelaki si pemilik acara ini.
"yah gitu aja tepar,lemah lo."ledek Xander saat lawannya yg langsung tak perdaya itu.
"Eh bu bos gak ngapa ngapakan."tanya xander.
"lo nanya sama orang mabok sama aja boong xander."celetuk Azzam.
"Hhee lupa boss,terus ini gimna nih."
"Lo bawa tuh temennya,anterin sama rumah tapi awas jangan macem macem."peringatnya.
"insyaallah kalo gak khilaf."cengirnya tanpa dosa.
"iya iya pak boss biasa aja dong matanya."lanjutnya saat mendapat tatapan Tajam dari Azzam.lagian ia jga sudah tobat ko gak mau bejat kayak dulu lg.
Azzam lebih memilih pergi seraya membopong istrinya untuk keluar dari tempat haram itu.
Sepanjang perjalanan Nayya terus saja merancau gak jelas,hal itu pasti karena dia terlalu banyak minum.jika dari awal ia tahu tempat acara ulang tahun itu di sana ia tak akan mengizinkan nya.
000
Sinar matahari menembus jendela kamar membuat Nayya terbangun dari tidurnya.
Ia tak menemukan lelaki itu disampingnya. Ia memegangi kepalanya yg terasa pusing itu.
Ia menuruni ranjang dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai mandi dan mengenakan baju rumahannya ia turun ke bawah karena perutnya yg terasa lapar.untung saja hari adalah hari minggu jika tidak sudah pasti ia sudah terlambat ke kampus.
"abang yg masak ini?"tanyanya dengan ragu.pasalnya melihat raut wajah suaminya itu yg terkesan dingin membuat takut salah bicara.
"Hm."
"abang knpa si gitu bgt sama Nayy.Nayya ada salah?"tanyanya dengan hati hati.
"knpa harus bohong?"tanyanya dengan tajam.
Dengan susah payah Nayya meneguk ludahnya,jadi ini alasannya knpa lelaki itu bersikap tidak seperti biasanya.
"Maaf."
"apa kmu tau kalo acaranya diadain di club?"Nayya mengangguk.
"Lalu knpa masih tetap pergi dan memilih berbohong pada saya?"
"maaf."hanya kata itu yg bisa ia katakatan.ia memang salah dengan tetap pergi keacara temannya itu padahal ia tau tempat itu tidak baik.tapi ia tetap pergi hanya karena tak ingin diejek temannya.
"Buat apa minta maaf kalo besoknya di ulang lg.kalo aja saya telat datang gak menutup kemungkinan kmu sudah di tiduri oleh salah satu dari mereka."ujarnya dengan nada yg masih dingin dan datarnya.
"kmu pikir keren datang ke tempat begitu,mabuk mabukan gak jelas.gak sama sekali Nayy."lanjutnya.
Nayya berjalan mendekati kursi tempat Azzam duduk sekarang. Dan berjongkok seraya memegangi lutut suaminya itu.
"Nayya tau nayya salah tapi Nayya bner bner minta maaf,kalo abang mau hukum Nayya jga gpp asalkan abang mau maafin Nayya dan gak kasih tau bunda sama ayah soal ini hiks.."lebih baik ia mendapatkan hukuman daripada tak mendapatkan maaf dari suaminya itu apalagi jika sampai ayahnya tau soal ini sudah pasti ayahnya akan sangat marah padanya.
Sebaik apapun ayahnya,dia tidak akan diam saja jika mengetahui putrinya datang ke tempat haram seperti itu.
"Bangun."titahnya nmun Nayya menggelengkan kepalanya.
"Gak mau nurut?"tanyanya.Nayya bangun dan duduk di kursi tepat sebelah Azzam.
"Maa_"
"Saya sudah memaafkan kmu tapi saya gak suka kmu yg selalu berbohong Nayya.berbohong itu memang di perbolehkan tapi itu dilakukan hanya kalo memang di perlukan untuk kebaikan semuanya.bukan hanya untuk memikirkan diri sendiri.kalo kmu sampai knpa napa saya gak akan bisa maafin diri saya sendiri karena sudah gagal menjaga kmu.
"Nayya janji gakan ngulangin lg."
"Kalo misalnya ngulangin lg gimna?"
"Abang boleh hukum Nayya apapun itu,kalo mobil Nayy mau di jual lg jga gpp."ujarnya sedikit ragu.
"Bner?"Nayya mengangguk.
"Saya pegang kata kata kmu."
Happy reading
maafken kalo alurnya gak sesuai harapan kalian dan kalo berkenan tolong tinggalkan jejak kalian dan komen jga jika misalnya ada yg salah dari kata katanya atau penulisan.
See you next part
05-09-2022
"
![](https://img.wattpad.com/cover/313886410-288-k558623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...