"Lho ini kenapa ban nya bisa kempes gini?perasaan tadi gpp."gerutunya dengan kesal.dari kejauhan ia kesha yg sedang tersenyum meledek kearahnya.
Nayya menghela nafasnya gak salah lg pasti tuh orang yg mengerjainya.ingin rasanya ia menjabak rambutnya itu hanya saja ia tak mau melakukan nya sekarang karena lg males berdebat.
Tapi lain kali jika moodnya sedang bagus untuk mencari keributan ia akan membalas perbuatan si pelakor menyebalkan itu.
Pada akhirnya ia menelpon orang bengkel langganan nya untuk mengambil mobilnya disini sekalian minta untuk di cek Semuanya,karena sudah lama jga ia tak pernah menyervis nya.
"Kebiasaan bgt nih kendaraan suka gak nongol kalo lg di butuhin,mana milka udah balik, punya laki sibuk bgt sampai gak bisa di hubungi.gini amat nasib gue."dumelnya.
"Marah marah mulu mba,ntar cepet tua lho."celetuk seseorang yg baru saja keluar dari mobil hitamnya.
"Bapak ngedoain saya cepet tua?omongan itu doa lho pak."cecarnya dengan nada sedikit tak suka saat dirinya di bilang cepat tua.
"Maaf maaf saya gak ada maksud doain kmu cepet tua,itu cuma perumpamaan aja.btw kmu lg nungguin siapa?"tanyanya.
"kim Taehyung."jawabnya ngasal.
Lelaki itu terkekeh ternyata anak kuliahan jga masih sering haluin orang korea.ia kira hanya anak anak SMA saja.
"mau saya antar pulang?"tawarnya.mendengar jawabannya seperti perempuan ini tidak sedang menunggu siapa siapa tapi sedang menunggu kendaraan.
"Gak ah,makasih."
"Yaudah kalo gak mau tapi jgn salahin saya kalo nilai kmu mendadak turun."ujarnya santai.
"lho ko malah bawa bawa nilai saya.jgan mentang² situ dosen terus bisa seenaknya sama mahasiswi nya."
"Ya terserah saya,mak_"belum sempat ia selesai bicara perempuan itu sudah lebih dulu masuk kedalam mobilnya.
Selama perjalanan Nayya mendengus kesal,knpa jga ia harus menghadapi dosen seperti dia yg selalu mengancamny dengan nilai.untung saja lelaki itu hanya dosen sementara yg menggantikan salah satu dosennya yg sedang cuti,yg artinya hanya sementara lelaki menderita seperti ini.
"oh jadi ini rumah kmu?"tanyanya saat perempuan itu minta ia untuk memberhentikan mobilnya.
"Iya,yaudah mending bapak langsung pulang aja gih."usirnya.
"Gak sopan bgt ngusir tamu,lagian saya mau sekalian kenal keluarga kmu."ujarnya.
Nayya yg mendengar itu membulatkan matanya tak percaya. Apa coba maksudnya ngomong seperti itu.
"Eh enggak bisa,di rumah lg gada orang,mending bapak pulang aja gih,saya jga mau istirahat."ujarnya tak bohong karena orang tuanya memang tak ada di rumah ini tapi ada di rumahnya sendiri, dan setaunya penghuni rumah yg ia tunjuk sebagai rumahnya memang sedang pergi.
"Tap_"ucapan nya terhenti saat ponselnya berdering.langsung saja ia mengangkat nya.
Selesai telpon lelaki itu langsung memasukkan handphone nya kedalam saku celananya kembali.
"yaudah saya pergi dulu,salam buat orang tua kmu kalo udah pada pulang."ujarnya karena tiba-tiba ia ada urusan yg harus di selesaikan sekarang.
Nayya bernafas lega saat mobil dosennya itu sudah tak keliatan, ini waktunya ia untuk pulang kerumahnya yg asli walaupun ia harus sedikit berjalan kaki karena rumahnya ada di komplek sebelah.
Ia sengaja tak turun di depan rumahnya sendiri karena ia tak mau laki laki itu mengetahui tempat tinggal nya,jika dia tau tak menutup kemungkinan lelaki itu akan datang besok pagi.
Sesampainya di depan rumah ia mengerut kan keningnya saat melihat mobil Azzam yg sudah terpakir disana.seharusnya lelaki itu pulang dua jam yg akan datang tapi knpa sekarang sudah ada di rumah saja.
perempuan itu masuk kedalam rumahnya dan melihat suaminya yg terbaring di sofa dengan masih mengenakan pakaian kantor nya.
"Abang knpa?"tanyanya membuat Azzam terbangun dari tidurnya.
"Udah pulang ternyata."ujarnya seraya mengubah posisi nya menjadi duduk.
"ih jawab dulu abang knpa?ini jga knpa bisa ke gini?"ujarnya seraya menunjuk kearah kening lelaki itu yg ada perban kecilnya.
Azzam tersenyum tipis padahal cuma luka kecil tapi Nayya sampai panik seperti ini,tapi ia cukup senang akan hal itu.
"Saya gpp,tadi ada kecelakaan kecil aja makanya saya pulang cepet."
"Bneran gpp?"
"iya gpp,tadi cuma pusing doang tapi sekarang udah enggak."ujarnya jujur, jika tadi ia merasa kan pusing tapi sekarang udah hilang dengan sendiri nya.
"yaudah mau dibuatin apa?pasti belum makan kan?"tanyanya yg langsung di angguki oleh lelaki itu.
"Apa aja yg peting bisa di makan."balasnya.
Nayya mengangguk dan langsung pergi ke dapur untuk memasak sesuatu, sedangkan Azzam berjalan ke kamarnya untuk bersih bersih dan mengganti pakaian.
___
"dari tadi Nayya cari taunya di sini.gak bosen apa kerja terus udah malem jga."ujarnya ia heran saja knpa yg ia liat selalu saja suaminya itu sedang bekerja udah tau ini tuh dirumah bukan kantor."Ada apa?"tanyanya.
"pengen tidur."balasnya.
"Yaudah tidur duluan aja,saya masih ada kerjaan."ujarnya berkata jujur.
"temenin tidur."rengeknya bak anak kecil yg merajuk pada ayah nya.
"Nayy_"
"yaudah kalo gak mau,maaf Nayya ganggu."ujarnya yg langsung pergi meninggalkan ruang kerja suaminya itu dan masuk kedalam kamarnya walaupun sebenarnya ia takut karena sejak tadi ada petir yg ia dengar.
"Hiks bunda Nayya takut."lirihnya seraya memejamkan matanya karena takut.
Nayyara memang sudah takut petir sejak kecil ia sendiri tidak tau knpa ia bisa setakut itu sama petir yg jelas jika ada petir dan ia sendiri sudah pasti ia sudah nangis.
Di waktu yg sama ia merasa kan pelukan seseorang yg sudah di pastikan dia adalah Azzam.
"Sudah jagan nangis,maaf saya lupa kalo kmu takut petir."ujarnya.
"Hiks... jgan pergi ya,Nayya takut hiks..."
"Iya saya gak akan ninggalin kmu,sekarang tidur ya."ujarnya.wanita itu mengangguk dan merebahkan tubuhnya.Azzam jga ikut merbahkan tubuhnya karena istrinya itu enggan melepaskan pelukannya.
Dengan perlahan Nayya akhirnya tertidur dengan posisi memeluknya.
"selamat tidur zaujati.maaf karena lg lg kmu menangis karena saya."gumamnya seraya mengelus punggung istrinya itu.
..
20 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
Ficção GeralNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...