Setelah keadaan nya benar benat tenang Azzam kembali lgi ke kamarnya. Ia menyesal telah membuat wanitanya menangis hanya karena dirinya.jika di pikir pikir seharusnya ia tak membentaknya seperti tadi.apalagi mengingat sifat kekanak kanakan istrinya itu.Sesampainya di sana ia tak menemukan keberadaan istrinya disana.
"Nayy,Nayya."panggilnya nmun sama sekali tak ada sahutan. Bahkan kamar mandi pun kosong.
Ia mencoba menghubunginya nmun nomornya malah tidak aktip.ia langsung mencarinya keluar siapa tau wanita itu masih ada di area pesantren.
"Umi liat Nayya gak?tadi dia di kamar tapi sekarang gada."ujarnya.
"Umi gak liat zam.coba kamu telpon."
"Udah tapi nomornya gak aktif."ujarnya.kebiasaan Nayya jika sedang seperti ini pasti akan mematikan handponenya yg membuatnya akan kesusahan untuk menghubunginya.
"Jagan bilang kalian ribut karena masalah tadi?"tanyanya.Azzam mengangguk membenarkan.
"Azzam gak sengaja bentak dia ummi.dan Azzam nyesel."
Fitri mengelus dadanya seraya berustigfar.knpa putranya itu bisa sampai kelepasan seperti itu.
__
"Kamu ko kesini sendiri? Azzam nya mana?"tanyanya saat melihat putrinya yg hanya datang sendiri tanpa menantunya.
"Gausah bahas dia bunda."ujarnya. Ia memang pulang kerumah orang tuanya dan itu tanpa memberi tahu suaminya terlebih dahulu.
"Kenapa lagi?"tanyanya.jika anaknya sudah kesini sendirian dan nada bicaranya sudah seperti itu pasti ada apa.
"Jagan cari cari masalah terus dong,kasian menantu bunda."
"Yang harusnya bunda kasihani itu aku bukan dia ih.bunda tau masa menantu kesayangan bunda itu bentak bentak Nayya gara gara belain si mumun,kan kesel."ujarnya mengeluarkan unek uneknya.
"Gak mungkin Azzam bentak kmu tanpa sebab Nayy.terus si mumun siapa lagi."jika menantunya sudah begitu pasti ada alasannya. Walaupun ia tau masalalu menantunya itu kurang baik tapi sekarang lelaki itu sudah merubah segala keburukannya dan tak mungkin melakukan hal jika tanpa alasan yg mungkin membuat nya kelepasan membentak putri manjanya itu.
"Ah ngomong sama bunda mah selalu aja begini.nyesel deh Nayya kesini.tau gitu mending main aja tadi"
"awas aja kalo keluyuran gak jelas,bunda pastiin kamu gak dapat uang jajan."
"Oh iya kmu kesini Azzam tau gak?"tanyanya yg langsung dapat gelengan dari putrinya itu.
"kebiasaan banget ya kamu.pergi tanpa izin suami."celoteh nya.ia langsung mengambil ponselnya dan mengabari Azzam jika Nayya ada disini.
"Ih bunda,kenapa malah bilang kalo Nayya disini si,ember banget jadi orang."Jika lelaki itu tau keberadaannya sekarang percuma aja dong ia mematikan ponselnya.
"Nayy kmu itu udah dewasa udah bukan gadis lg,coba sekali kali bersikap dewasa yg menyelesaikan masalah itu secara baik baik bukan malah ngehindar dari suami kmu."bukannya mendengarkan Nayya malah pergi ke kamarnya.
_
"Assalamualaikum."ujarnya saat memasuki rumah mertuanya.setelah mendapatkan kabar dari ibu mertuanya ia langsung kesini."Waalaikumsalam."
"Nayya?"
"Ada dikamarnya,eh tunggu itu knpa?"tanyanya saat melihat kening menantunya mengeluarkan darah.
Ia menyentuh keningnya yg ternyata mengeluarkan darah itu.tadi emng ada kecelakaan sedikit tapi tadi belum berdarah.
"tadi ada kecelakaan sedikit tapi gapapa ko."jawabnya.yg terpenting sekarang itu bukan tentang keadaannya tapi tentang permasalahannya yg harus segera di selesaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...