Setelah pengajian nya selesai dan bantu beres beres Nayya memutuskan untuk langsung ke kamarnya karena merasa lelah.sedangkan Azzam?lelaki itu masih mengobrol dengan salah satu guru di pesantren ini,entah apa yg sedang di obrolkan nya.Nayya menatap baju tidur panjang yg kakak iparnya pinjamkan.ia menggelengkan kepalanya masa tidur harus pakai baju panjang kayak gini,masih mending jika piyama panjang,tapi ini bukan.
Memakai baju panjang ke tadi aja rasanya ribet apalagi jika tidur,rasanya tak nyaman bagi dirinya.
Ia menaruh baju itu di lemari dan mencari pakaian yg bisa membuatnya nyaman saat tidur.
Azzam memasuki kamarnya ia mengerutkan keningnya saat melihat gadis itu yg memakai kaos lengan pendek miliknya yg hanya sepaha jika diapakai gadis itu.
"Ko malah pake baju saya?bukannya udah udah dikasih pinjem?"tanyanya.ia melihat kakak iparnya yg memberikan pakaian tidurnya.
"Iya tapi gak nyaman ah.bang Azzam kan tau sendiri Nayya pakai rok aja jarang apalagi kalo tidur pakai baju panjang gitu."ujarnya.kalo dirumah pun ia tidur pakai baju tidur piyama gitu.
"Ya tapi knpa gak pakai celana panjang jga,kan dilemari ada."tanyanya.knpa wanita itu lebih memilih memakai celana pendek yg nyaris tertutupi oleh kaos yg dipakainya.
"Emngnya knpa?kan dipakainya di kamar doang,gak bakal keliatan jga."balasnya.
Azzam menghela nafasnya lalu mengunci pintunya kamarnya,dan menaruh kuncinya di lemari.
"Ko di kunci?"
"Saya hanya gak mau kejadian waktu itu keulang lg."ujarnya sambil berlalu ke kamar mandi untuk bersih bersih sebelum tidur.
Eh
terakhir mereka menginap disini Nayya lupa jika dirinya sedang menginap di rumah mertuanya.dan ia keluar kamar tanpa mengenakan hijab,untung saja belum di ada abi serta kakak iparnya itu.
Waktu itu cuma lupa pakai hijab aja langsung kena semprot suaminya,apalagi kalo besok pagi lupa lg mungkin bisa dikurung atau mungkin lebih.
OoO
"gambarnya bagus."ujar Nayya pada salah satu santri wati itu.ia memang bosan didalam jadi ia berjalan keliling pesantren sampai menunggu Azzam menyelesaikan urusannya.
Gadis itu melirik siapa yg berbicara itu seraya tersenyum.
"Makasih ning.""panggil Nayya aja."ujarnya.jujur saja ia belum terbiasa dengan sebutan ning itu.
"ah tidak,rasanya tidak sopan."balasnya.
"eum gitu ya.btw nama lo siapa?"tanyanya.yakali ngobrol tapi gak tau namanya.
"Adiba."ujarnya dengan tangan yg masih sibuk menggambar kaligrafi.
Nayya mengangguk nganggukan kepalanya seraya terus melihat tangan gadis itu yg seperti nya sangat mudah membuat kaligrafi yg hasilnya bagus.
ia akui ia kagum pada gadis ini yg jago menggambar tidak seperti dirinya yg tak bisa menggambar apalagi buat kaligrafi.
Gadis itu melirik jam yg melingkar di pergelangan tangannya lalu langsung membereskan barang barangnya.
"lho mau kmna?ko diberesin?"tanya Nayya.padahal ia lg senang senangnya melihat gadis itu menggambar dan sekarang gadis itu malah menyudahinya.
"aku harus setoran hafalan alquran sekarang. Aku duluan ya ning."ujarnya,jam segini ia memang ada jadwal setoran hafalan alquran pada gus rifki.
"Tap_"
"Assalamualaikum."ujarnya yg langsung berlalu meninggalkan Nayya.
"Waalaikumsalam."balasnya.
di waktu yg sama ada dua perempuan yg menghampirinya yg ia ketahui adalah ustadzah dan salah satu santriwati disini.
"apa lo liat liat,iya tau gue cantik tapi biasanya aja dong liatnya."ujarnya dengan percaya diri.
salah satudari mereka tersenyum seakan meremehkan nya. "Percuma cantik kalo gak tau diri."celetuknya.
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"tanyanya dengan nada kesalnya.
"gak ada maksud cuma aneh aja ko bisa ya cewek bar bar kayak kmu jadi istrinya gus Azzam."
"MBA kali ya."sahut santri itu.
Nayya terkekeh mendengarnya.apa katanya MBA?kurang ajar.
"jga omongan lo.bilang aja lo berdua iri kan sama gue.jgan lo pikir gue gak tau kalo kalian naksir sama laki gue."ujarnya.dari awal ia datang kesini mereka berdua emang sudah menunjukan rasa tak sukanya dengan kehadirannya.dan tanpa di sengaja ia pernah mendengar obrolan mereka yg sudah lama menyukai suaminya.hanya saja keberuntungan berpihak padanya.
"Iya saya mencintai Gus Azzam dan saya kira yg bakal jadi istrinya itu wanita baik baik dan shalihah tpi nyatanya jauh dari ekspetasi saya."ujarnya.
"terus lo ngerasa paling sempurna gitu.seumur umur gue baru ketemu ustadzah yg julit kayak lo dan lo tadi bilang apa?gue gak tau diri?ngaca lo tuh yg gak tau diri terang terangan bilang cinta sama laki orang."bentaknya.setelah itu ia memutuskan untuk pergi dari sana.
__
"Nayya mau pulang sekarang."ujarnya saat tak sengaja bertubrukan dengan Azzam.
"agak siangan ya,soalnya_"
"Yaudah Nayya pulang sendiri aja,kalo emng bang Azzam gak mau pulang"
"iya kita pulang,tapi pamit dulu sama yg lain."ujarnya yg langsung diangguki oleh wanita itu.
Selama di perjalanan Nayya yg biasanya bawel kini malah anteng anteng aja.
"Kmu knpa si Nayy?tumben bgt mau pulang cepet?"tanyanya.biasanya jika libur wanita itu betah betah aja berada di pondok tapi knpa sekarang enggak.
"Gpp,cuma kesel doang."balasnya.
"Keselnya?"
"ya masa Nayya di katain bukan perempuan baik baik dan katanya gak pantes bgt jadi istri bang Azzam.sok sempurna bgt hidupnya."
"salah Bang Azzam jga si ini."keselnya yg malah menyalahkan suaminya sendiri.
"Ko jadi saya yg kena.orang saya gak tau apa apa."
"udah di bilang jadi orang tuh jangan baik baik bgt jangan shaleh jga bisa gak si biar kita seimbang gitu."ujarnya ngasal.
Azzam memilih diam daripada meladeninya dan berakhir malah wanita itu yg ngambek.
See you next part
Kamis,07-07-2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...