"Ih Nayy gue minta maaf gue kan gak tau kalo lo gak mau pak rendi tau rumah lo."ujar milka.dosennya itu memang menanyakan alamat Rumah Nayya padanya dan ia langsung saja memberitahukannya.
Nayya sudah feeling kalo milka lah orangnya karena yg tau rumahnya hanya dia,dan yg ia tau milka menyukai dosen itu tentu saja pasti akan mengatakannya.
"Lo tau gak gara gara dia dateng malem malem gue sama bang Azzam ribut."
"Ya sorry,abisnya gak tau kenapa gue gak bisa bohong sama dia.maafin ya."
"Oke,kali ini gue maafin tapi please lain kali kalo ada yg nanya nanya soal gue sama lo nanya dulu."peringatnya yg langsung diangguki oleh milka.
Gadis itu langsung memeluk Nayya "sahabat gue emng paling bae."ujarnya dengan senang.
"Gak bisa nafas."keluh Nayya membuat milka melepaskan pelukan nya dengan menyengir tanpa dosanya.
"Hhe maaf."ujarnya. "Eh gue balik duluan ya udah di tungguin nyokap."lanjutnya.tadi pagi mamanya memang memintanya untuk menemaninya kesuatu tempat dan sekarang mamanya pasti sudah menunggunya .
"Yaudah hati hati."ujarnya yg langsung diangguki oleh gadis itu.
Setelah Milka pergi ia jga berniat untuk pulang nmun saat ia hendak pergi tiba tiba ada yg memanggilnya.
"Nayy tunggu."jegahnya saat wanita itu hendak pergi.ia mendengus kesal melihat siapa yg memanggilnya ini.
"Maaf pak saya harus segera pulang."
"Sebentar aja."akhirnya ia mengangguk sebagai jawabannya.karena jika tidak pasti lelaki itu akan terus menganggunya.
"Apa bner yg kemarin itu suamimu?"tanyanya memastikan. Jujur saja ia masih tak percaya dengan pernyataan Azzam kemarin.
"Iya,dia suami saya.dan saya harap setelah tau ini bapak lebih tau batasan"balasnya.d
rendi terdiam ia tak menyangka jika dirinya mencintai istri orang tapi melupakan nya pun rasanya tak segampang itu karena ia sudah terlanjur tertarik pada wanita ini.
"apa gak bisa kmu tinggalkan dia dan menjadi istri saya?"tanyanya membuat Nayya membulatkan matanya tak percaya dengan perkataan lelaki ini.
"maaf pak tapi saya tidak tertarik dengan tawaran bapak itu."tolaknya.baginya Azzam sudah sempurna untuk kehidupan nya yg masih suram ini.
Sebenarnya rendi ini adalah pemuda tampan yg bisa di bilang sudah mapan di umurnya yg kini menginjak 26 tahun tapi dari sekian banyaknya perempuan knpa lelaki ini malah menyukainya.
"Knpa?karena suami kmu tampan?saya jga tampan. dan saya jga bisa kasih semua kebutuhan kmu melebihi suami kmu itu."ujarnya dengan sombong nya.
Nayyara tersenyum tipis mendengar penuturan lelaki ini.
"sekarang saya tidak memandang lelaki dari ketampanan ataupun hal hal yg bersifat sementara itu.saya hanya membutuhkan laki laki yg mengerti saya,menerima saya apa adanya tanpa menuntut apapun,dan yg paling penting dia bisa menjadikan saya menjadi orang yg lebih baik dari sebelumnya.dan semua itu saya temukan pada suami saya."Ujarnya."apa kmu gak takut di poligami?biasanya seorang guz itu gak cukup hanya dengan satu wanita."
__
Sedari tadi Nayya tak fokus untuk melakukan apapun karena perkataan rendi menganggu pikirannya.apa benar nantinya Azzam akan menikah lg?jika iya?ia takan mampu berbagi suami dengan wanita lain.jgankan berbagi suami kalo ada yg terang terangan menyukai suaminya saja membuatnya kesal.Di luaran sana memang banyak laki laki yg mempunyai lebih dari satu istri dan kebanyakan lelaki itu adalah ulama,habib,atau keturunannya.dan Azzam adalah seorang Guz tak menutup kemungkinan untuk Azzam menikah lg.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...