bagian 40

5.7K 240 0
                                    

      Sejak kemarin Nayyara sudah pulang kerumahnya setelah satu minggu dirawat dirumah sakit.sebenernya waktu itu ia sudah ingin pulang tapi dokter melarang nya dan akhirnya kemarin baru bisa pulang.

  Saat ini Nayyara sedang membuatkan teh untuk suaminya yg sedang bersantai dekat kolam.

Selesai itu ia langsung membawanya dan meletakkan nya di meja itu.

"Makasih."ujarnya yg langsung diangguki Nayya.

"Eum bang."

"Hm."

"Abang marah ya sama Nayya?"tanyanya.sedangkan Azzam hanya diam tak merespon.

Nayya yg  tak mendapatkan respon apapun hanya bisa menghela nafasnya.sejak kejadian dimana ia keguguran ia sudah merasa kalo Azzam berubah.

"Apa karena Nayya keguguran abang marah sama Nayy?kalo iya Nayya minta maaf Nayya jga gak mau itu semua terjadi,yg sayang bayi itu bukan cuma abang tapi Nayya jga."ujarnya.

Azzam menghentikan aktivitas membacanya lalu menatap istrinya dengan tatapan dinginnya.

"Benarkah kmu menyanyagi nya?"tannyanya.

"Knpa abang nanya gitu jelas Nayya sayang sama dia."

"Saya masih ingat jelas reaksi kmu saat mengetahui kehamilan kmu,dan saat itu kmu terlihat tidak menyukainya."ungkapnya.

"Ab_"

"Saya jga mendengar semua pembicaraan kmu dengan milka waktu itu."

Flashback on.

Azzam sengaja pulang cepat tanpa memberitahu istrinya terlebih dahulu,dan saat ia hendak memasuki kamar ia mendengar pembicaraan istrinya dengan sahabatnya membuatnya lebih memilih mendengarkannya di dekat pintu.

"Lo itu harusnya seneng Nayy bisa hamil sekarang."

"Gue belum siap milka,bahkan gue sengaja suntik pencegah kehamilan selama dua tahun terakhir karena gue emng belum siap.tapi akhir akhir ini gue emang lupa suntik itu mungkin karena itu jga gue hamil sekarang. Tapi jujur gue gak siap."ujarnya.

"Tunggu,apa selama ini suami lo tau kalo lo suntik kb?"tanyanya yg langsung mendapat gelengan dari sahabatnya itu.

"Astagfirullah Nayy knpa lo kayak gitu harusnya lo bicarain dulu hal itu sebelum lo lakuin itu."ujarnya.

"gue gak yakin kalo abang bakal izinin gue milka.karena gue tau bgt dia sangat sangat ingin memiliki keturunan sedangkan gue belum siap."

"tapi sekarang mau gak mau lo harus siap Nayy,dia udah hadir dan lo harus nerima itu."ujarnya. Ia memaklumi alasan sahabat nya itu tapi sekarang jalan satu satunya ya nerima takdir, lagian menjadi ibu muda bukan hal yg buruk ko.

"Gue gak bisa milka.gue mau aborsi."ujarnya tanpa pikir panjang.

"jgan gila lo Nayy,dia anak kandung lo.dia hadir saat lo udah nikah.dia gak salah apa apa dan lo dengan enteng nya bilang mau aborsi? Gak waras lo."makinya.bagai bisa Nayya berpikir seperti itu

Flashback off

   "abang Nayya bisa jelasin."

"saya pikir itu semua cuma sekedar rencana tapi ternyata kmu bner bner datang kerumah sakit untuk aborsi.jika saja waktu itu dokter nya ada mungkin kmu sudah melakukannya."ujarnya. Ia memang mengikuti istrinya kesana dan untung saja waktu itu dokter nya tidak masuk..

"selama dua tahun saya merasa dipermainkan,selama ini kamu seolah memberi harapan  yg sebenarnya kmu tau kalo itu gak mungkin terjadi selama kmu kb,dari awal saya selalu menunggu kehadirannya ditengah tengah kita,bukannya saya mau memaksa tapi apakah salah jika mengharapkan keluarga kecil yg lengkap."lanjutnya.

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang