"Nay,saya kan udah bilang kalo hari ini saya mau pake kemeja abu-abu yang saya mau."ujarnya.ia sudah menunjukkan kemeja yang ingin dipakainya kemarin."Bagusan juga yang putih itu bang,keliatan lebih ganteng hhe."cengirnya untuk menutupi sesuatu.
"Dimana kemeja yang saya mau Nayya?"ujarnya tak mau dibantah.
"Udah deh pake aja yang ada yaya,bes_"gadis itu menghentikan ucapan nya saat mendapat tatapan serius dari lelaki itu.ah kalo sudah begini ia tak bisa menyembunyikan nya lagi.
Ia lalu mengambil kemeja yang di maksud Azzam dari lemari,padahal ia sudah berusaha agar Azzam tak menanyakan nya lagi tapi ternyata lelaki itu tak bisa di kibulin walaupun hanya sedikit.
Azzam menerima baju itu dan saat melihatnya ia langsung beristigfar.sedangkan gadis itu hanya menyengir tanpa dos seakan tak melakukan apapun.
"Kenapa bisa sampai bolong gini Nayya?"tanyanya.
"Eum itu..."
Disaat ia sedang menggosok pakaian tiba-tiba ada telpon yang berdering yg akhirnya ia angkat,karena terus berdering tanpa henti.
Si yang penelpon itu ternyata bundanya.
Ia asik dalam mengobrol sampai lupa jika dirinya sedang menggosok pakaian.
"Eh bun udah dulu ya kayaknya nayya lupa sesuatu."ujarnya yg langsung menutup telpon itu.
Ia langsung mengangkat setrika an yang berada di atas baju milik Azzam itu yang sudah bolong karena ia lupa mengangkat nya tadi.
"Aduh gimana ini,bisa bisa gue dimarahin gue."gumamnya.pasalnya baju ini baju favorit nya untuk dipakai ke kantor kalo dan ia sudah di beri tahu kalo besok dia ingin memakainya.
Mendengar penjelasan nya ia hanya bisa menggelengkan kepalanya knpa gadis ini bisa seceroboh ini,bisa bisa meninggalkan setrikaan menyala.untung saja tidak sampai kebakaran rumah.
Knpa istri nya ini selalu menguji kesabaran nya dengan tingkah nya yg ajaib ini.seumur umur ia baru bertemu dengan gadis seperti Nayya ini yg sialnya malah menjadi istrinya.
"Maafin Nayya."
"Yaudahlah mau gimana lagi."jawabnya pasrah,toh mau di ributin juga gak bakal merubah apapun.
OoO
"Mau kmna?"tanyanya melihat suaminya yang sudah rapih padahal tiga puluh menit yang lalu baru pulang kerja.
"Pesantren." Jawabnya.ia memang selalu menyempatkan berkunjung ke pesantren abinya dua atau tiga kali dalam seminggu.
"Nayya boleh ikut?"tanyanya lagi yang langsung diangguki oleh lelaki itu.gadis itu langsung mengambil tasnya dengan antusias.
__
"Bang."panggilnya.
"Hm."
"Ko mereka liatin Nayya kayak gitu bgt ya."ujarnya saat melewati beberapa santriwati itu.
"Gausah dipikirkan."balasnya.
"Gimana gak kepikiran orang mereka selain natap gue gak suka ngomongin yg kurang enak di dengar lg."batinya.
"Assalamualaikum."ujarnya saat sudah berada di kediaman keluarga nya yg langsung disambut baik oleh penghuni rumah.
"Eh ada pengantin baru rupanya."ujar fitri yang tak lain adalah ummi nya Azzam.
"udah lewat ummi."balas Nayya.
"Abi mau kemana?"tanya Azzam pada lelaki paruh baya yg seperti hendak berpergian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...