Azzam buru buru ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar jika Nayya akan melahirkan anak pertama mereka.Sebelum berangkat kerja tadi ia mengantarkan istri nya kerumah mertuanya karena katanya Nayya sangat merindukan bundanya dan ia tidak menyangka jika Nayya akan lahiran hari ini karena perkiraan dokter seminggu lg.
Bahkan Azzam rela meninggalkan acara meeting nya yg cukup penting itu,karena menurut nya sepenting apapun pekerjaan nya keluarga nya tetaplah nomor satu.toh jika memang sudah rezekinya apapun yg terjadi pasti tidak akan kemana.
"Assalamualaikum bunda."ujarnya seraya mencium punggung tangan ibu mertuanya itu.
"Waalaikumsalam, untung kmu sudah datang.sejak tadi Nayya menunggu kmu."ujarnya. Nayya memang sangat ingin melahirkan dengan ditemani Azzam.
"Anda suaminya?"tanya suster itu yg langsung diangguki oleh Azzam.
"Yasudah ayok masuk,istri bapak sudah menunggu sejak tadi."ujarnya lg.Azzam langsung masuk kedalam ruang bersalin itu.
"Abang sakit hiks..."lirih wanita itu seraya menggenggam tangan Azzam dengan erat.
selama proses lahiran Azzam selalu menguatkan Nayya.selang take beberapa lama akhirnya bayi yg ditunggu selama ini lahir dengan sempuna tan pa ada kekurangan apapun.
"Selamat bayinya laki laki."ujar sang dokter itu.sebelum did bersihkan Azzam mengadzaninya terlebih dahulu setelah itu suster itu langsung membawanya untuk dibersihkan.
__
"bunda,bang Azzam kmna?"tanyanya karena tidak melihat suaminya lg.
"Dia pulang dulu mau bersih bersih sekalian bawain semua keperluan kmu."ujarnya yg langsung diangguki Nayya.
"Bentar lg pasti balik lg ko Nayy."sahut ibu mertuanya itu.
"Iya ummi."
"Kalo diliat liat cucu ummi ini persis sekali seperti Azzam pas waktu lahir."ujarnya seraya mengelus pipi kecil bayi itu.
Nayya memperhatikan wajah putra nya itu emng si wajahnya itu gada mirip miripnya sama sekali dengan dirinya,semuanya mirip suaminya semua.
"Lha iya,ko gada mirip miripnya sama Nayy ya,ih gak adil dong."celoteh nya membuat kedua wanita paruh baya itu tertawa mendengar.
"ya gpp lah Nayy masih mending mirip Azzam daripada mirip orang lain."sahut bundanya.
Malamnya Nayya terus mendumel jika mengingat ketidak ada miripannya dengan sang putra.
"Kmu knpa gak mirip sama umma si nak?knpa miripnya cuma sama Abba kmu aja."tanyanya seraya mengusap kepala anaknya yg sedang meminum asi itu.
"Sampai kapan si mau ngedumel gitu terus."sahut Azzam.
"Ya abisnya kesel aku yg ngandung sembilan bulan,tapi knpa miripnya sama kmu."ujarnya.
"gak semuanya mirip aku ko,buktinya alisnya sama kayak kmu."
"Ya tetep aja banyaknya mirip kmu,mulai dari wajahnya,hidungnya,bibirnya pokoknya semuanya mirip kmu."
"kan aku Abba nya."
"Aku jga umma nya."
"Yaudah si Nayy nanti kalo punya anak lg siapa tau mirip kmu."
"ish."
____
"Wah selamat ya Nayy akhirnya udah lahiran jga."ujarnya. Setelah mengetahui sahabatnya lahiran milka memang mengajak suaminya untuk menjenguk dan menitipkan sebentar anaknya pada sang mama.
"pen gendong dong."ujarnya lg.Nayya mengangguk dan memberikannya pada milka.
"Ih ganteng bgt si.jadi pengen punya anak cowok jga."ujarnya.
"Btw ko anak lo gada mirip miripnya ya sama lo ya Nayy."ujar milka saat menggendong bayi itu.
"gausah dibahas."ujarnya.
"Hahaha makanya gausah ledekin gue eh sekarang anak lo jga gak mirip sama lo."Ujarnya dengan puas.
"Sutt.. Gak boleh gitu."bisik Fahri memperingati istrinya.
"Hhe khilaf mas."balasnya.
"Oh iya udah nyiapin nama belum?"lanjut milka.
"Udah,namanya muhammad Rayyan NiZama Al-malik Rizqan."ujarnya.
OOO
Tiga bulan telah beberlalu dan Rayyan semakin hari makin menggemaskan.
selesai menyiapkan sarapan untuk Azzam wanita itu langsung kembali ke kamarnya untuk melihat Rayyan takutnya sudah bangun.
Dan benar saja saat ia ke kamar putranya itu sudah bangun.langsung saja ia menggendong nya.
ia langsung saja memberinya asi karena sepertinya Rayyan haus.
"Haus ya sayang hm."ujarnya saat melihat anaknya yg begitu antusias saat diberi asi.saat Azzam duduk disampingnya Rayyan langsung melihat kearah Abbanya dan mengode minta di gendong.
"mau gendong?ayo sini gendong dulu."ujarnya.yg langsung menggendong putranya itu.
Nayya berdiri dan berjalan kearah meja riasnya untuk mengambil sisir kemudian menyisir rambut suaminya yg masih berantakan itu.
"Wangi bgt si anaknya abba ini hm."ujarnya.
"Rayyan sama umma dulu yu,biar Abbanya sarapan dulu."ujarnya. Tapi putranya itu seakan menolak dengan menyembunyikan wajahnya di curuk leher Abbanya.
"Gpp,gausah dipaksa."
"Tapikan abang harus sarapan ntar telat gimna."kan masih ada kmu."ujarnya.
"kan masih ada kmu."balasnya seraya berdiri dan pergi ke bawah yg langsung diikuti oleh Nayya.
Pada akhirnya Nayya membiarkan Rayyan di gendong suaminya dan supaya tidak telat ia menyuapi suaminya makan.
Selesai sarapan Azzam membujuk putra kecilnya itu agar mau di gendong ummanya.walaupun agak sulit tapi pada akhirnya Rayyan mau terlepas dari Abbanya.
entah knpa Rayyan lebih nurut pada Abbanya ketimbang ummanya.
"Jgan nakal nakal ya sayang,jgan nyusahin umma."pesanya pada anaknya.
"Baik baik ya dirumah,kalo ada apa apa langsung telpon aja."ujarnya pada Nayya.
"Siap pak suami."ujarnya.
"Abba berangkat kerja dulu ya."pamitnya pada Rayyan.sedangkan bayi itu hanya tersenyum sebagai balasannya.
"Aku berangkat,assalamualaikum."ujarnya setelah mencium kening istrinya itu.Nayya langsung mencium punggung tanggan Azzam.
"waalaikumsalam, hati hati Abba."
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GMau next gak nih?

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
قصص عامةNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...