bagian 9

6.1K 292 0
                                    


       Nayya sedang mengerjakan tugas kuliahnya di kamarnya.tapi aktivitasnya terhenti,lebih tepatnya terganggu karena ponsel milik Azzam yg terus berdering.

Ia tak berani mengangkatnya jika yg menelpon bukan keluarganya ataupun keluarga Azzam.

Wanita itu beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuruni tangga,lalu berjalan kearah kolam renang karena lelaki itu sedang berenang.

"Bang ini ada telpon.angkat dulu nih."ujarnya.lelaki itu mengangguk lalu naik dari kolam untuk menerima telpon itu.

Saat Nayya hendak pergi lelaki itu menahan pergelangan tangannya tanpa mengatakan hal apapun,membuat Nayya menghela nafasnya dan mau tak mau harus menunggu suaminya selesai telpon.

Selesai telponan Azzam menaruh ponselnya di meja kecil yg ada disana tanpa melepaskan genggaman nya.

"Nayya gak lg mau nyebrang lho bang"ujarnya seraya melirik tangannya yg tak kunjung di lepaskan oleh Azzam.

"Tau."

"Yaudah lepasin lah,Nayya jga masih ada tugas kampus ini."ujarnya memberi tahu.

Bukannya melepaskan lelaki itu malah menarik wanita itu hingga keduanya sama sama nyebur ke kolam.

Nayya memukul bahu lelaki itu melupakan kekesalannya. Udah di kasih tau jika dirinya sedang mengerjakan tugas kampus tapi malah ditarik ke kolam.

"Temani saya berenang."bisiknya karena jarak keduanya hanya terkikis beberapa senti saja,dengan posisi yg saling berhadapan.

"Gak mau.Nayya kan Punya banyak tugas da_"

"Saya bantuin."

"nanti ada yg liat gimna?"

"gak akan ada,saya jamin."ujarnya. Ia memang sudah mengechat pak dandi yg menjaga rumahnya untuk tak masuk kedalam.sedangkan supirnya sedang meliburkan diri.

"oke Nayya mau tapi tambahin uang jajan Nayya bulan ini."ujarnya memberikan tawaran.

Azzam tersenyum lalu mencium kening istrinya. "deal."balasnya.

                          OoO

    sesuai janjinya tadi sore kini Azzam sedang membantu mengerjakan tugas kampus istrinya itu,lebih tepatnya si hanya dirinya yg mengerjakannya karena wanita itu selalu punya alesan untuk tak mengerjakannya.

"udah selesai?"tanyanya saat lelaki itu menutup laptopnya.Azzam mengangguk sebagai jawabannya.

"Daebak."ujarnya seraya menepuk tangannya.ia saja mengerjakannya butuh waktu berjam jam tapi lelaki hanya butuh waktu satu jam kurang.

ia akui suaminya itu sangat pintar,sayang sekali agak susah di manfaatin nya,pikir Nayya.

" Nayya denger di depan komplek sana ada pasar malam lho.kesana yu."ajaknya.

"Kapan kapan aja ya,saya masih kerjaan soalnya."ujarnya.

"Ish kerjaan mulu sekali kali bikin seneng istri apa susahnya si.pengennya situ mulu yg di senengin."gerutunya.Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Azzam menghela nafasnya dan berjalan mendekati ranjang.disaat bersamaan wanita itu mengubah posisinya agar membelakangi suaminya itu.

"Nayy,masa gitu doang ngambek."ujarnya nmun tak ada jawaban apapun.tapi tak lama dari itu ia mendengar suara tangisan yg ia kenali adalah suara istrinya.

Apa seingin itukah wanita itu pergi kesana sampai harus nangis segala.

"Yaudah oke kita kesana."bujuknya.

Nayya yg mendengar itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

"Bneran?"tanyanya dengan mengahapus air matanya.lelaki itu mengangguk.

__

   Sesampainya disana Nayya terlihat sangat bahagia berada di tempat yg sederhana ini.demi wanita itu seneng ia rela menunda pekerjaan.

"Beli permen kapas boleh."izinnya.

"Boleh."jawabnya.lalu Nayya menarik tangan Azzam ke penjual itu.nayya sempat menawarkan lelaki itu siapa tau pengen jga tapi ternyata tidak mau.

Keduanya duduk di kursi panjang yg ada sana.

Azzam terkekeh pelan melihat Nayya yg sedang memakan permen kapas itu.jujur saja awalnya ia tak pernah membayangkan menikahi perempuan yg kekanak kanakan seperti Nayya.nmun seiring berjalannya waktu ia baru menyadari mempunyai istri dengan sifat yg Nayya punya tak seburuk yg ia pikirkan.

 
                         0o0

Azzam menghampiri Nayya yg sedang  menyisir rambutnya.ia mengambil alih sisir itu.

"Bang."

"Biar saya aja."ujarnya yg membantu meyisir rambut istrinya itu.Nayya menurut saja.

Selesai disisir Azzam langsung mengingat rambut itu dengan ikat rambut yg ditaruh di meja rias itu.dilanjutkan dengan memakaikan jilbab istrinya itu.

"Kmu cantik."pujinya.

"Dari dulu."balasnya yg membuat lelaki itu terkekeh pelan.selalu saja jawabannya begitu.

Azzam melingkarkan tangannya di perut rata milik Nayya dan mengsejajarkan wajahnya dengan wajah Nayya.

"Kmu nyesel gak si nikah sama saya."tanyanya.

"Enggak,cuma kalo kesel itu pasti."ujarnya.

"Kesel knpa?"herannya.

"Karena bang Azzam terlalu sempurna buat Nayya yg kayak gini."

lelaki itu terkekeh mendengarnya. "Jika kmu ketemu saya 10 tahun yg lalu,sudah pasti kmu akan mengatakan hal yg sebaliknya."ujarnya.

"Memangnya dulu abang gimana?ko yakin bgt Nayya bilang kayak gitu kalo ketemunya dulu."

"Nanti jga kmu pasti tau,tapi gak sekarang."

"Tap_"

"Kmu mempunyai keingian memiliki anak berapa?"tanyanya untuk menglihkan pembicaraan.

"sedikasih nya aja.kalo abang?"

"Sama.dan saya berharap secepatnya allah menitipkannya pada kita."ujarnya seraya mengelus perut istrinya itu.








See you next part

12-07-2022

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang