bagian 22

6.3K 248 1
                                    


"Assalamualaikum."ujar fitri yg baru saja pulang dari tempat pengajian yg tak jauh dari pondok ini.

"Waalaikumsalam."jawab kedua lelaki tersebut. Fitri langsung Mencium punggung tangan suaminya itu,lalu di susul oleh Azzam yg mencium punggung tangan umminya itu.

"Lho Nayya mana?"tanyanya yg tak melihat menantunya itu.

"Di rumah ummi,lg banyak tugas kampus jadi gak ikut."balasnya.tadi ia sudah mengajaknya nmun wanita itu mengatakan jika sedang memiliki banyak tugas kampus yg harus selesai hari ini jga.

"Yah sayang bgt padahal ummi udah kangen bgt sama dia."

"Liat Ummi kmu tuh lebay bgt padahal baru dua hari yg lalu ketemu istrimu udah kayak gak ketemu setahun aja."celetuk hanan dengan kekehan di akhir kata katanya.

Azzam tersenyum ia bersyukur karena Umminya sangat menyayangi menantu menantu nya seperti anaknya sendiri malah umminya itu lebih sayang pada kedua menantu nya itu ketimbang putra putranya sendiri.

"Nanti kalo Azzam kesini lg pasti ajak Nayya deh."ujarnya.

     Disisi lain Nayyara bernafas lega karena tugasnya yg banyak itu sudah selesai.ia merebahkan punggung nya ke sofa.

Ia mengambil ponselnya karena mendengar suara ponselnya yg berbunyi,nmun saat ia ingin mengangkat nya di waktu yg bersamaan ponselnya malah mati.

Ia menghela nafasnya dan berjalan kearah kamarnya untuk mengambil charger dalam tasnya.

"Lho ko ga ada,perasaan tadi pagi gue bawa."ujarnya seraya terus mengobrak ngabrik tasnya takutnya keselip tapi hasilnya nihil.

"apa jatoh ya."pikirnya.

Disaat ia mencari charger nya yg entah dimana tiba tiba suara bel rumahnya berbunyi.ia langsung turun ke bawah untuk membuka pintunya.

Nayya terdiam saat mengetahui siapa yg datang kerumahnya,ia kira yg datang itu adalah Azzam tapi ternyata malah dia.

"Hai."sapanya.

"Waalaikumsalam."balas Nayya yg seolah menyindir orang di hadapannya ini.

"Eum assalamualaikum."ujarnya.ia memang terbiasa tak mengucapkan salam jika bertemu dengan orang lain.

"Waalaikumsalam."balasnya dengan malas.sebenarnya bukan malas menjawabnya hanya saja ia sedikit tak suka dengan dosen pengganti itu.

"Ada apa bapak kesini?dan tau darimana rumah saya?"tanyanya.ia sengaja waktu itu menunjukkan rumah orang lain agar dia tak mengetahui rumahnya dan entah tau darimana dia sampai Bisa sampai sini.

"Saya cuma mau balikin ini,dan saya tau darimana rumah kmu menurut saya itu tidak penting kmu tau."ujarnya seraya mengembalikan charger yg ia temukan di kampus. Dan soal bagaimana mana tau itu charger milik Nayya?itu karena di charger itu ada stiker dengan nama gadis itu.

"makasih.dan bapak boleh pulang sekarang."

"Kmu mengusir saya?sungguh tidak sopan mengusir tamu sendiri."

"maaf pak kalo saya terkesan tidak sopan,tapi dirumah sedang tidak ada siapa siapa selain saya,lagipula ini sudah malam tidak baik seorang lelaki bertamu disaat hanya saya yg ada disni."ujarnya.ia hanya tidak mau orang lain mengira yg tidak tidak apalagi jika Azzam pulang disaat orang ini masih ada di sini.

"saya akan pergi setelah bertemu dengan orang tua kmu."

"Astagfirullah pak saya udah bilang kalo dirumah lg gada siapa siapa dan orang tua saya jga gak akan kesini."ujarnya.

Lelaki itu terkekeh pelan "kmu pikir saya percaya? Enggak sama sekali nayy,kmu udah pernah bohong tentang rumah kmu dan gak menutup kemungkinan kalo kali ini pun kmu berbohong."

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang