bagian 55

6.2K 235 3
                                    


     Sepulang dari kantor Azzam langsung ke pantai untuk menjemput istrinya yg entah sejak kapan sudah disana,karena dirinya sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun tadi.

"Nayy."panggil nya membuat bumil itu menoleh.

"Kmu ngapain disini?mana gak bilang lg."tanyanya.

"Maaf,abisnya dari kemarin kemarin Nayya pengen ke pantai gak di turutin. Mana katanya yg mau bahagian aku."ujarnya seraya cemberut.

Azzam memang selalu menuruti keinginan bumil itu namun tidak untuk ke pantai,karena ia tau Nayya akan berlama lama main air yg berujung sakit.

"Ayo pulang."ujarnya seraya menggenggam tangan istrinya itu.

"Nanti dulu,mau liat sunset ih."ujarnya.ia kesini memang untuk melihat sunset disana.

"Gak Nayy,udaranya udah dingin dan kmu gak pake jaket."balasnya.

"Lihat nak abba kmu itu gak sayang sama kita,masa mau liat sunset aja dilarang.apa umma cari abba yg baru ya buat kmu"ujarnya dengan nada sedih seraya mengelus perutnya itu.

"Iya,kita liat sunset."putusnya membuat Nayya tersenyum senang.

"Umma tarik kata kata umma tadi ya,abba kmu itu baik teryata."ujarnya menbuat Azzam yg mendengar nya terkekeh pelan.

__

     sejak tadi Nayya mondar mandir menunggu Azzam yg belum pulang dari mesjid.Sesekali ia menggerutu karena terlalu lama nunggu padahal ia sedang menginginkan sesuatu.

"Assalamualaikum."ujarnya saat memasuki rumahnya.Nayya yg mendengar itu langsung menghampiri suaminya dan mencium punggung tangan Azzam.

"Waalaikumsalam. Kmna aja si ko baru pulang."tanyanya dengan nada kesalnya karena tidak biasanya seperti ini.

"Tadi ngobrol dulu sama pak ustads.emngnya knpa?"tanyanya baik.

"Nayy pengen ini."ujarnya seraya medmndaratkan tangannya untuk menyenuh perut Azzam yg masih terbalut baju koko itu.

"Hah."

"Apa?gak boleh?"tanyanyanya.

"Boleh ko boleh."ujarnya dengan sangat terpaksa. Ia tahu maksud dari isterinya itu yg mungkin akan membuatnya tersiksa nantinya.

    "Sayang udahan lah geli tau."keluhnya.sudah hampir satu jam Nayya memainkan perut kotak kotaknya yg tak terbalut baju itu.

"ih bentar lg dong,lucu tau bentuknya."ujarnya seraya menoel noelnya Dengan senyumnya.

Jika Nayya menyukainya justru berbanding terbalik dengan Azzam yg Merasa tersiksa dengan keadaan sekarang.

setelah beberapa menit Nayya menyudahinya dan menutupi  kembali perut yg sejak tadi ia mainkan dengan kaos yg masih terpakai lelaki itu.

"Udahan nih?"tanyanya yg langsung diangguki wanita itu.

"Nayya ngantuk pen tidur."balasnya seraya membaringkan tubuhnya.

Lelaki itu bernafas lega dan ikut berbaring seraya mengelus perut istrinya yg membuncit itu.

"katanya ngantuk, ko gak merem,hm."tanyanya.

"abang lupa?"tanyanya balik.Azzam tersenyum lalu mengecup kening istrinya itu.biasanya sebelum tidur ia memang melakukan hal itu dan tadi ia hanya mengetes saja.

Sebelum tidur Nayya membaca doa terlebih dahulu setelah itu ia langsung tidur.

"Selamat malam bumil,semoga mimpi indah."ujarnya.

"Selamat malam jga anaknya Abba."ujarnya lg lalu mengecup perut istrinya itu.

                             OOO

NayyaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang