"Ngapain peluk peluk ih,udah tau aku mau pake kerudung."cecarnya saat Azzam memeluknya dari belakang.Lelaki itu melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Nayya agar menghadap kearahnya.
"Sini biar aku yg pakein."ujarnya.selesai memakai kan kerudung isteri nya ia pun mengambil kesempatan untuk mengecup kening bumil itu.
"Modus."cibir Nayya seraya mencubit pelan hidung suaminya itu.
"Sama kmu doang ini."ujarnya,lalu mengabil kemejanya dan memakainya nmun sengaja tidak ia kancingi.
Nayya yg mengerti itu langsung membantu mengancingi baju suaminya itu.
Selesai dengan semuanya keduanya langsung berangkat ke gedung tempat xander akan melangsungkan pernikahan.
Seminggu yg lalu xander memang memberitahu jika dia akan menikah dengan perempuan yg bisa membuat nya nyaman dalam singkat.
Acara xander hari ini berjalan dengan lancar,dan sang pengantin pria merasa lebih lega serta bahagia sekarang karena pada akhirnya ia bisa menikah dengan perempuan yang ia suka tanpa ada perjodohan atau apapun itu.
"Selamat xa,akhirnya gak jomblo lg."ujar Azzam memberikan ucapan selamat.
"Iya selamat ya ka,"sambung Nayya.
"thanks ya."
"sok inggris lo ah."timpal Azzam.
"sialan lo."balasnya.
"Gausah ngumpat depan bini gue."ujarnya memperingati.
"Sorry lupa."ujarnya seraya menganggaruk tekuknya yg tak gatal itu.
Di acara itu clara beserta suami dan anaknya pun hadir dalam pernikahan xander.
Sebenernya Clara sudah pindah ke bandung ikut dengan suaminya tapi ia tetap datang karena diundang langsung oleh xander sebagai temannya.
"Eh ka apa kabar?"tanyanya pada Clara.
"Baik,kmu sendiri?"tanyanya balik.
"Allhamdulilah baik jga."ujarnya. Lalu ia melihat kearah Nasya yg sedang melihat kearahnya.
"Hy Nasya,apa kabar."sapa Nayya dengan antusias. Anak kecil itu langsung mencium punggung tangan Nayya.
"Baik tante,"tanyanya balik dengan senyumnya.
"usia kandungan kmu berapa Nayy?"tanya Clara.
"Udah masuk sembilan bulan ka."balasnya seraya mengelus perut buncit nya itu.
"Wah sebentar lg lahiran dong ya,semoga dilancarkan semuanya."doanya.
"Aminn makasih ka."ujarnya.
"sama sama.yaudah kalo gitu aku kesana dulu ya."ujarnya seraya menunjuk kearah suaminya yg tak jauh dari sana.
"Iya ka,dadah Nasya."ujarnya seraya melambaikan tangannya.
"Dadah jga tante."balasnya.
OoO
Pagi ini Azzam menemani Nayya untuk jalan pagi.setelah kandungan nya memasuki bulan sembilan ibu hamil di anjurkan untuk berjalan di pagi hari untuk memudahkan proses lahirannya.
Setiap pagi Azzam akan selalu menyempatkan waktunya untuk menemani istrinya itu.awalnya Nayya mengatakan jika dia tidak masalah jika harus berjalan pagi sendirian tapi dirinya tidak mungkin membiarkan itu.
"Capek gak?"tanyanya yg langsung diangguki Nayya.akhirnya keduanya beristirahat dulu sebelum balik ke rumahnya.
Sebenarnya Nayya hanya berjalan pagi sekitar kompleks saja tapi karena sedang hamil besar membuat mudah lelah.
Lelaki itu dengan pelan memijit kaki Nayya dengan inisiatif nya sendiri.
"Ih padahal gausah sampai dipijit segala bang,Nayya gpp ko."ujarnya tidak enak.
Azzam tidak meresponnya dan tetap melakukannya. tak beselang lama setelah itu ia merasakan tangan wanita itu yg mengelus pipinya.
"Suami aku baik bgt."ujarnya yg hanya dibalas senyuman oleh Azzam.
"pagi mba Nayya,pagi gus Azzam."sapa salah satu ibu ibu itu dengan ramah.
Di memang ada beberapa yg memanggil Azzam dengan sebutan 'gus' tapi ada jga yg memanggil nya dengan biasa saja.karena ditempat nya tinggal ini tidak semuanya mengetahui jika dirinya anak dari seorang kyai tapi tidak sedikit jga yg mengetahuinya.
"Pagi jga bu."balas keduanya dengan ramah.
Setelah kepergian ibu tadi tak jauh dari tempat mereka duduk sekarang ada yg berbicara tentang keduanya, jika biasanya Nayya mendapatkan nyinyiran saat bersama Azzam kini ia hanya mendengar pujian.
__
"bang anak kita nendang."ujar Nayya dengan sumringah.jika azzam mengajaknya ngombrol atau bershalawat pasti bayi yg ada didalam perut nya itu meresponnya dengan cara menendang.
"Anak Abba seneng ya diajak shalawatan? Hm?nanti kalo kmu udah lahir Abba akan selalu ngajak kmu shalawatan."ujarnya seraya mengelus perut buncit istrinya itu.
"Nayya jadi gak sabar pengen cepat cepet liat dia langsung."ujarnya.
"Tunggu sebentar lg sayang."balasnya.
"Bang."
"hm"
" kata orang kalo melahirkan itu antara hidup dan mati,ada yg selamat dan ada jga yg gak selamat. Nayya harap kalo nanti pas lahiran seandainya yg selamat cuma bayi kita tolong sayangi dia ya,dan jgan benci dia."ujarnya karena banyak seorang ayah menyalahkan anaknya karena gara gara anaknya lahir istri nya meninggal.
"Dan kalo misalnya nanti kmu kesepian nanti kmu nikah lg aja,dan mencari ibu yg baik buat anak kita.
"Kmu ngomong apa Nayy,jgan ngomong macem macem.aku akan selalu berdoa supaya kalian selamat dan gada yg ninggalin aku."ujarnya.
"Ini seandainya bang,ka_"
"Kalau pun iya,aku gakan pernah menikah lg Nayy.cuma kmu satu satunya isteri aku,dan cuma kmu ibu dari anak anak aku,gada yg lain."Ujarnya.ia sudah berjanji pada dirinya sendiri apapun yg terjadi ia hanya ingin menikah sekali seumur hidup. Dan ia jga sudah berjanji pada dirinya sendiri cuma Nayya yg akan menjadi istrinya baik didunia maupun akhirat.
Nayya menatap lama suaminya itu.baru kali ini ia bertemu dengan orang setulus Azzam.baru kali ini ia merasakan rasanya di cintai oleh lelaki yang sangat mencintai nya walaupun dirinya jauh dari kata baik.
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GMaaf part ini pendek dan feelnya mungkin gak dapat :-)
next gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
Fiksi UmumNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...