Nayya sedang memilih milih baju untuk datang ke acara rekan kerja suaminya itu.
Sesekali Nayya menggerutu karena Azzam memberi tahunya lima menit,sedangkan acaranya abis isya malam ini.
Jika saja ia tahu dari kemarin mungkin ia tadi membeli baju baru untuk pergi ke acara itu.
"Nyari apa?"tanya Azzam yg baru saja masuk kamar mereka.
"Baju buat nanti malem."ujarnya dengan tangan yg masih sibuk memilih milih.
Lelaki itu tersenyum lalu berjalan untuk mengambil paper bag yg ada di nakas lalu kembali menghampiri Nayya.
"Nih."Azzam memberikan paper bag itu yg langsung di terima Nayya dengan wajah herannya.Azzam yg menyadari keheranan istrinya pun langsung angkat bicara.
"Saya udah belikan baju yg senada dengan baju saya."ujarnya menjawab kebingungan istrinya itu.
"Ngapa gak bilang bambang."ujarnya dengan nada kesalnya.jika udah ada ngapain jga ia milih milih baju setengah jam tadi,gerutu nya dalam hati.
"Salah siapa gak nanya."ujarnya dengan santai.
"Yakan harusnya Abang bilang sama Nayy."ketusnya seraya berjalan mendekati ranjang.
"yaudah si yg penting sekarang udah tau."balasnya yg langsung pergi meninggal kan kamar itu.
Nayya menirukan gaya bicara suaminya itu dengan nada mengejeknya.untung saja Azzam sudah pergi jika belum dan mendengarnya sudah pasti ia mendapat ceramah dadakan.
____
"gausah makeup aja knpa si."tanya Azzam saat melihat istrinya berdandan sejak tadi.jujur saja ia kurang suka jika Nayya tampil cantik dan dilihat banyak orang.
"Kumel dong."balasnya tak terima,enak saja dirinya mau terlihat tampan sedangkan diriya tak boleh.sangat tidak adil bukan.
"gpp,dari pada tampil cantik say gak rela."
"Yaudah pergi sendiri aja sana."
"enggak,kmu ikut tapi makeup nya dikit aja."finalnya.
"Tap_"
"Gausah ngebantah,lagian seharusnya kmu tampil cantik itu depan saya doang,bukan di luar rumah."
Nayya mendengus sebal knpa suaminya ini sangat meribetkan,padahal cuma perkara makeup doang.
Sesampainya di tempat acara Nayya cukup kagum dengan tempatnya yg sudah di dekor begitu indah,padahal ini hanya acara anniversary pernikahan.dan yg punya acara jga bisa di bilang udah gak muda lg.
Seandainya saja ia jga bisa melakukan hal sama ketika anniversary nanti mungkin ia akan merasa senang,tapi sayangnya itu mustahil terjadi karena Azzam pasti takan mengabulkan keinginan nya.
waktu itu ia sempat melihat acara perayaan anniversary orang di IG,acara nya super mewah itu lalu ia menunjukkan nya pada Azzam dan mengutarakan keinginannya.
Nmun jawaban nya sama sekali tak membuatnya senang.katanya buat apa bikin acara besar besaran seperti itu,lebih baik uangnya di tabung untuk masa depan,kalopun mau ngadain acara yg sederhana saja atau lebuh bagus memberi santunan untuk orang yg kurang mampu.
" terimakasih sudah menyempatkan waktunya untuk hadir."ujar pak handoko selaku pemilik acara.
"eum iya,lagipula mana mungkin saya tidak datang apalagi bapak yg mengundangnya langsung."
pak handoko tersenyum tipis mendengar nya. "oh iya ngomong ngomong wanita di sebelah kmu itu siapa?"tanyanya karena baru kali ini ia melihat Azzam membawa perempuan.
"Eum ini Nayyara istri saya."
"Wah cantik ya ma."ujarnya seraya meminta pendapat pada istrinya.
"Iya cantik,kalau belum nikah pasti udah saya angkat jadi menantu."ujarnya seraya terkekeh.
"yasudah kalo gitu kami tinggal dulu ya,silahkan menikmati hidangan yg ada."ujarnya karena masih banyak tamu yg harus mereka sambut.
"bang."
"Hm."
"Emng mereka punya anak cowok ya."tanyanya.Azzam langsung menoleh kearah istrinya dengan menaikan sebelah alisnya.
"Ngapain nanya nanya anaknya pak handoko?mau selingkuh?"tanyanya dengan tidak suka mendengar Nayya yg menanyakan pria lain.
"ih gak gitu,cuma pengen tau aja.eh tapi kayaknya boleh jga ya kalo misalnya di jadiin selingkuhan lumayan kan dapat uang jajan tambahan."cecar Nayya.ia tidak serius dengan ucapan nya itu tapi melihat ekspresi wajah Azzam membuat nya ingin sekali tertawa.
"kalo mau uang jajan tambahan gausah selingkuh segala,saya masih mampu memberikan nya.lagian anaknya pak handoko itu masih SMA,emng mau sama yg berondong."ujarnya. Pak handoko hanya memiliki dua anak,yg pertama adalah perempuan yg kini sudah menikah sedangkan yg kedua masih duduk di bangku SMA kelas 12.
__
Nayya mulai bosan dengan suasana yg ada apalagi jika Azzam sudah ngobrol dengan rekan bisnis nya pasti ia di lupakan.
"Nayya ke toilet bentar ya."bisiknya yg langsung diangguki oleh lelaki itu.
sesampainya di toilet Nayya menumpahkan kekesalannya karena sudah satu jam ia di abaikan oleh suaminya itu,seperti mengobrol di dengan rekan bisnisnya itu lebih penting daripada dirinya.
"Tau gini mending gue gak usah ikut tadi,mending tadi gue nonton drakor aja."gerutunya.
di waktu yg sama handponenya bunyi menandakan pesan masuk.
misua si kartu ATM
masih di toilet?Me
Y
Misua si kartu ATM
saya mau pulang,cepet balik kalo gak mau saya tinggalMe
YNayya mendengus seraya memasukan handponenya kedalam tasnya dan berjalan keluar dari kamar mandi.
"ngapain lo disini?"tanya Nayya pada keysa yg lg ganjen sama Azzam.
"Ikut bokap.knpa?masalah?"
"ya harusnya lo ngintilan bokap lo sono ngapain deketin laki gue."gerutunya.
"ya terserah gue dong,mas Azzam aja gak masalah tuh."
"Tapi_"
"kita duluan ya."Azzam sengaja memotong ucapan Nayya dan membawanya ke pemilik acara iini untuk pamit pulang duluan.
karena ia tahu akhirnya jika perdebatan kedua perempuan itu di lanjutkan yg ada acaranya pak handoko akan hancur.
..
.
.Happy reading
Maafkan author kalo alurnya tak sesuai ekspetasi kalian,tapi jika berkenan tolong tinggal kan jejak kalian mau dengan vote atau pun komen.
See you next part
Bogor,31-08-2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...