Hari ini Nayya tetap masuk kampus toh cuma ada satu pelajaran saja.
Sepanjang ia berjalan di koridor kupingnya terasa panas karena banyak yg membicarakannya soal kemarin itu.
Ia berusaha untuk tak mengidahkan ucapan ucapan nyinyir mahasiswa/mahasiswi itu.
Dan yg membuatnya kesal lg adalah gadis yg dijadikan jovian sebagai pacar itu seenaknya menjatuhkan jus pada bajunya.
"Lo tuh bisa gak liat liat kalo jalan,punya mata tuh dipake."ujarnnya dengan kesalnya.
"Sayang liat deh masa dia bentak bentak aku."adunya dengan alay.
"Dih tukang ngaduan dasar."cibirnya.
"Bilang aja lo iri kan karena yang bisa jdi pacarnya jo itu gue bukan lo."
"Udah deh pergi aja yu,gausah ladenin sampah kayak dia."ujar jovian seenaknya.setelah mengatakan itu mereka langsung pergi.
"Dasar cowok sok ganteng,liat aja ntar gue bawa laki tampan gue"ujarnya dengan bangga.
"Masih pagi nayy udah marah marah aja lo."ujar milka.
"Ya abisnya tuh si cewek sok cantik numpahin minuman nih ke baju gue,kan kesel."ujarnya seraya mengibas ngibas bajunya yg basah.
"Ya gak usah buang buang tenaga jga nayy,ngapain gak guna lo ngomong sama tuh makhluk satu."
"Iya juga si."setelah dipikir pikir ucapan milka jga ada benarnya jga.
"Yaudah sekarang masuk kelas aja yu bentar lagi dosennya mau datang."ujarnya.
___
Nayya baru saja selesai ngampus dan kebeneran bentar lagi udah masuk jam makan siang.ia berniat untuk menghampiri lelaki itu di kantornya,tapi sebelum itu ia mampir dulu ke resto untuk membeli makanan.
kini ia sudah berada di depan kantor suaminya itu,ia tak menyangka kalo tempatnya akan sebesar ini.
"Mba maaf mau tanya kalo ruangannya bang Azzam dimna ya?"tanyanya.
"Apa mba nya sudah buat janji?"tanyanya.
"Belum si tapi ya gak perlu jgya kali buat janji segala,orang,saya istrinya."ujarnya.sedangkan perempuan yg bertugas sebagai resepsionis itu malah tertawa seakan tak mempercayai nya.
"Mba kalo mimpi tuh ya jangan ketinggian masa ngaku ngaku jadi istri bos si."cibirnya.
Nayya mendengus kesal kemudian pergi untuk mencari ruangannya sendiri.bodo amat sama tuh orang yang ngejar dirinya.
"Mba,mba gak bisa seenaknya buka buka ruangan disini,gak sopan banget si."ujarnya.Nayya tak mengidahkannya dan tetap mencari ruangan Azzam.
Setelah mencari kesana kemari akhirnya ia menemukan ruangan nya,nmun saat ia ingin membuka pintunya lg lg perempuan itu menghalanginya.
"Ck. Lo ngapain si ngikutin gue mulu,gue bukan narapidana kali yang harus terus dijagain.
"Tap_"ucapannya terhenti kala pintu ruangan itu terbuka yg menampilkan Azzam disana.
"Pak maaf saya tak bisa menghentikan mbanya yang keukeuh ingin nemuin bapak."
"Gapapa, kamu bisa pergi."ujarnya yg langsung diangguki oleh perempuan itu.
Azzam langsung menarik istrinya itu kedalam ruangannya,tadinya ia akan makan siang di kantin tapi ia urungkan setelah mendengar keributan itu.
"Gak bisa ya ngomong baik baik sama orang,gak malu ribut ribut di kantor hm?."
"Bang Azzam ko malah nyalahin Nayya,tadi tuh nayya udah nanya baik baik lho sama mba nya tapi dianya aja yang ngajak ribut."
"Ini bawa apa?"tanyanya mengalihkan pembicaraan tadi sebelum nanti ia salah bicara dan membuat gadis itu nangis disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayyara
General FictionNayyara khanza Azzahra tak pernah membayangkan jika dirinya bakal menikah dengan lelaki pilihan ayahnya yg sama sekali tak ia kenal sebelumnya. dia adalah muhamad Azzam Rizqan,lelaki pilihan ayahnya yg nyaris sempurna. sifat kedua yg bertolak belaka...