Kevin memandang secara lekat pada seseorang yang tengah berbincang dengan temannya. Mereka tertawa bersama, sepertinya temannya itu sedang menceritakan lelucon yang sangat lucu hingga membuatnya tertawa begitu lepas, bahkan hingga wajahnya memerah. Kevin tersenyum juga. Hanya dengan melihatnya tersenyum, entah mengapa Kevin juga merasa senang.
Itu bermula bulan Februari lalu, ketika Kevin adalah seorang siswa pindahan di Kyunghee Art and Music High School dan ia tanpa sengaja bertemu dengan salah seorang siswa kelas musik. Pada awalnya Kevin tidak memiliki ketertarikan apapun, tapi semakin sering ia melihatnya menimbulkan rasa keingin-tahuan yang begitu besar. Sayangnya, Kevin hanya bisa memandanginya dari kejauhan karena tradisi aneh di sekolah barunya.
KAMHS memiliki tradisi di mana kedua kelas yakni seni dan musik selalu bersaing untuk mendapatkan gelar tahunan saat festival akhir tahun. Dan kebanyakan siswa dari kedua kelas memang selalu bermusuhan. Kevin benar-benar tidak mengerti dengan tradisi tersebut, karena musik adalah bagian dari seni dan seni selalu terkait dengan musik.
Bagaimana bisa seni dan musik menjadi bagian yang terpisah?
Tapi sebagai siswa baru, Kevin tidak mempunyai banyak pilihan. Jadi, ia hanya mengikuti apa yang dikatakan teman-teman barunya. Kecuali pada siswa kelas musik itu.
"You're hopeless, Wu Yifan," Luhan, salah satu siswa kelas seni yang berasal dari China, mengejeknya dengan menyebut nama cina-nya.
Well, untuk saat ini memang hanya Luhan yang mengetahui apa yang dipikiran Kevin mengenai siswa musik tersebut. Kevin tidak ingin mengambil resiko dengan menceritakannya pada temannya yang lain.
Kevin tersenyum dan kembali pada lukisannya. "I know, but i can't resist it, Lu."
Luhan hanya menggelengkan kepalanya lalu menyelesaikan lukisannya. Sementara Kevin masih sempat beberapa kali melirik ke arah lapangan di mana siswa musik itu berada. Kelas siswa musik itu mungkin melakukan latihan luar ruangan lagi, dan Kevin sangat beruntung karena lokasi yang mereka pilih bisa terlihat jelas dari kelasnya saat ini.
"But seriuosly, Fan. Kau harus segera menyelesaikan lukisanmu sebelum Han Ssaem datang. Ayolah, fokus dulu pada tugasmu," sahut Luhan.
Kevin kembali tersenyum. Ia menarik nafas dan mencoba untuk berkonsentrasi pada lukisannya.
*****
Joonmyeon sedikit mengernyit saat ia mendongak ke arah jendela salah satu kelas seni. Entah, tapi ia selalu merasa ada seseorang yang memperhatikannya dari sana. Tapi Joonmyeon selalu menampik perasaan itu. Joonmyeon menghela nafas panjang dan kembali memperhatikan Baekhyun yang sedang melemparkan lelucon. Joonmyeon tertawa lagi.
Kemudian Joonmyeon merasa ada seseorang yang merangkulnya. "Kenapa? Kau merasakan kehadiran orang itu lagi?" tanya Kyungsoo.
Joonmyeon mengangguk. "Begitulah. Aku tidak tahu, tapi selalu ada orang yang memperhatikanku dari kelas Seni. Tapi itu tidak mungkin, bukan?"
"Kecuali mereka menganggapmu saingan, itu mungkin saja. Joon-ah, Festival tahunan tinggal sebentar lagi dan semua orang sedang sibuk mempersiapkan diri. Kau harus berhati-hati. Tahun lalu, salah satu siswa Seni meracuni minuman siswa dari kelas Musik. Beruntung, tidak ada yang meminumnya. Kurasa mereka akan lebih bersikap agresif kali ini. Jadi, jaga dirimu baik-baik," ujar Kyungsoo.
Joonmyeon melepaskan rangkulan Kyungsoo dan tersenyum. "Baik, Soo Eomma. Tapi perwakilan dari kelas Musik belum ditentukan, Soo. Bisa saja kau, Baekhyun atau Jongdae yang diutus. Seharusnya kau juga memberikan nasihat itu pada mereka atau siswa yang akan diutus nanti."
Kyungsoo menghela nafas panjang. "Tapi kesempatan itu selalu ada, Joon. Park Ssaem selalu memujimu. Beliau juga selalu mengatakan bahwa kelas Musik akan mengirim empat sampai lima orang sebagai soloist. Kau masih mempunyai kesempatan, Kim Joonmyeon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarface
FanfictionTOLONG DIBACA DULU DESKRIPSINYA YAA!!! re-publish dari blog wordpress pribadi dengan judul yang sama. karena re-publish, jadi tidak ada editing, semuanya benar-benar ada apanya dari wordpress termasuk dengan berbagai typo-nya. content warning: ada s...