48

53 4 0
                                    

Kyuhyun terlambat sepuluh menit untuk menghubunginya.

Bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tapi Siwon tidak bisa menahan diri untuk merasa khawatir. Dia memikirkan beberapa kemungkinan Kyuhyun belum menghubunginya juga saat ini. Entah persidangannya belum selesai atau ada hal lainnya yang sedang dilakukan oleh Kyuhyun selain menghubunginya saat ini. Siwon menatap ponselnya dengan lekat. Seolah berharap dalam lima detik berikutnya ponselnya akan berdering.

Itu terlihat menyedihkan. Terlebih bagi Changmin yang sedari tadi menunggu di ruangan Siwon sembari membalas pesan chat dari Yunho.

"Hubungi saja dia," tukas Changmin.

Siwon melirik pada Changmin kemudian mendesah. "Tidak bisa. Bagaimana kalau dia masih di ruang sidang? Itu hanya akan menganggu."

"Kalau begitu kirim pesan. Tanyakan apa sidangnya masih berlangsung atau tidak."

Siwon menyandarkan punggungnya di kursi. Dia menatap Changmin yang masih berbalas pesan dengan Yunho. Well, Changmin tidak salah. Siwon bisa mengirim pesan singkat hanya untuk memastikan. Tapi jujur saja, Siwon merasa tidak tenang sejak setengah jam lalu. Dia berpikir kalau sedang terjadi sesuatu yang buruk. Hanya saja dia selalu menepisnya.

Hal terburuk apa yang bisa terjadi setelah semua permasalahan mengenai Seon Hwan dan ibunya?

Changmin kembali menoleh pada Siwon. Dia tidak tahu kalau Siwon bisa bersikap bodoh seperti ini. Menunggu padahal dia bisa mengambil inisiatif untuk menghubungi Kyuhyun terlebih dahulu. Changmin hanya bisa menggelengkan kepala lalu dia kembali berfokus pada ponselnya.

"Menurutmu aku harus mengiriminya pesan, begitu?" tukas Siwon tiba-tiba.

Changmin menggumam. "Kirim saja. Sebuah pesan tidak akan terlalu menganggu jika dia masih berada di ruang sidang," ujarnya sembari mengetik sesuatu.

Siwon menarik nafas lalu ia menegakkan tubuhnya dan hendak meraih ponsel. Bersamaan Hyunshik masuk ke dalam ruangan dengan membawa beberapa dokumen. Siwon kembali mengerang.

"Dokumen terakhir untuk HJ Company Direktur," ucap Hyunshik sembari menaruh sekitar tiga dokumen diatas meja kerja Siwon.

Changmin mengernyit. "Kupikir dokumen HJ sudah selesai."

Siwon membuka dokumen tersebut dan mulai membubuhkan tanda-tangannya. Hyunshik menoleh pada Changmin yang duduk di sofa. Keningnya berkerut.

"Ada sedikit perbaikan untuk masalah kontraknya. Tidak ada perubahan yang serius. Dan kupikir anda bertemu dengan ayah anda, Manager Shim."

Changmin menurunkan ponselnya dan menatap Hyunshik. "Ayahku?"

"Saya dengar beliau datang untuk bertemu dengan Presdir dan Direktur Choi Jaewon. Kupikir anda sudah diberitahu," tutur Hyunshik sembari mengambil dokumen yang sudah ditanda-tangani oleh Siwon.

Changmin mendesah. "Sudahlah, mungkin datang untuk membicarakan kembali soal merger itu." Kemudian Changmin melirik pada Siwon yang sepertinya masih sedikit khawatir dengan Kyuhyun yang belu menghubunginya. "Hyunshik, apa kau mengikuti perkembangan berita hari ini?"

"Berita? Berita tentang apa?"

Changmin mengangkat bahu. "Sidang Seon Hwan."

"Oh. Beberapa pegawai mengikuti perkembangannya. Sepertinya Seon Hwan tidak akan bisa berkutik dengan bukti yang ada. Banyak yang bilang sidang Seon Hwan tidak akan berlangsung lama," ujar Hyunshik kembali memandang Changmin. "Pengacara itu benar-benar hebat."

Alis Changmin terangkat. Dia melempar sebuah senyuman pada Siwon. "Pengacara? Siapa yang kau maksud?" tanyanya lagi dengan nada antusias.

Siwon mendengus melihat tingkah sepupunya.

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang