10

76 5 0
                                    

Ahra memperhatikan Kyuhyun yang sedari tadi terus saja memegangi lehernya. Sejak kemarin yang lalu sikap adiknya begitu aneh, tapi setiap ditanya Kyuhyun akan selalu mengelak dan malah mengalihkan pertanyaaan. Ahra mungkin tahu kalau Kyuhyun tidak suka membicarakan masalah pribadinya, tapi sejak kejadian perpisahannya dengan Kang Haesa, ia menjadi sedikit mengkhawatirkan Kyuhyun.

Pagi ini, Kyuhyun sesekali memegangi bagian lehernya dengan ekspresi wajah tidak nyaman. Ahra menghela nafas panjang dan menaruh cangkir tehnya. Ia menatap Kyuhyun dengan lekat. Ahra sudah tidak bisa menahan diri lagi.

"Kyuhyun, aku tahu kau tidak mau membicarakan masalah pribadimu. Tapi paling tidak, kau bisa mengatakan beberapa hal padaku. Sejak pulang dari bar Heechul oppa kemarin lalu, kau selalu memegangi lehermu itu. Ada apa? Apa merasa sakit?" tanyanya berhati-hati.

Kyuhyun menatap Ahra dan menggeleng. "Tidak apa-apa, noona. Aku sama sekali tidak sakit. Maaf, jika aku mengkhawatirkan noona."

"Jangan meminta maaf, Kyuhyun. Aku bertanya bukan karena kau telah membuat masalah. Ayolah, Kyuhyun. Aku adalah kakakmu, tidak perlu menyembunyikan apapun. Well, setidaknya lebih baik bercerita padaku ketimbang Eomma yang memaksamu bicara," tutur Ahra.

Kyuhyun menunduk menatap cangkir tehnya. Walaupun ia ingin sekali mengatakannya pada Ahra tapi rasanya bukan hal yang tepat. Kyuhyun tidak ingin membuat kakaknya malah semakin khawatir. Well, Kyuhyun tahu persis bagaimana perubahan sikap Ahra padanya sejak kejadian di Jeju. Kyuhyun tidak menyalahkan kakaknya karena dimata Ahra, Kyuhyun akan selalu menjadi adik kecil yang harus dilindunginya –walaupun kini usianya sudah tigapuluh dua tahun.

Kyuhyun menghela nafas dan mengangkat kepalanya. Ia tersenyum tipis pada Ahra. "Aku akan bercerita jika aku sudah menyelesaikannya, noona. Jadi, untuk saat ini jangan terlalu mengkhawatirkanku. Lebih baik noona fokus pada persiapan pernikahan saja, okay. Aku harus ke kantor sekarang."

Kyuhyun bangkit dari kursinya dan mengambil tas kerjanya. Ahra menatapnya dan hendak protes. Tapi Kyuhyun segera mencium kening Ahra dan berlalu pergi. Ahra yang masih duduk di meja makan pun tidak bisa mengatakan apapun lagi. Kini ia hanya berharap bahwa apapun masalah yang dialami Kyuhyun, bukanlah masalah besar.

*****

Hyukjae mengernyit ketika memasuki ruangan Kyuhyun namun melihat sahabatnya itu malah terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya. Hyukjae memang menyadari bahwa sikap Kyuhyun sedikit berubah, tapi Kyuhyun tidak pernah mengatakan apapun setiap ditanya. Hyukjae pun tidak bisa memaksanya untuk bicara. Kemudian Hyukjae menghela nafas dan menghampiri meja Kyuhyun. Ia melambaikan tangannya dihadapan Kyuhyun, tapi pria Cho itu sama sekali tidak bergerak. Lalu dengan sedikit keras, Hyukjae menaruh beberapa map dokumen diatas dokumen yang tengah dipelajari Kyuhyun –membuat Kyuhyun melonjak terkejut.

Kyuhyun menatap Hyukjae dengan jengkel, tapi Pengacara Lee hanya menyeringai tanpa dosa. "Kau terlihat tidak fokus, Kyuhyun. Ada apa, eoh? Dan jangan mencoba untuk membohongi Lee Hyukjae," tukas Hyukjae.

Kyuhyun hanya mendengus sembari menyingkirkan dokumen yang dibawa Hyukjae. Ia akan memeriksa dokumen itu setelah dokumen lainnya selesai. Kyuhyun menarik nafas dan kembali fokus membaca dokumen mengenai kasus baru yang akan ditanganinya setelah kasus Choi Inc. selesai. "Tidak ada apapun, Lee Hyukjae. Aku akan memberikan laporannya setelah menyelesaikannya, okay," ucap Kyuhyun.

Hyukjae tentu saja tidak percaya dengan ucapan Kyuhyun. Ia lalu menyentuh kening Kyuhyun dan segera menariknya ketika merasa suhu tubuh Kyuhyun tidak tinggi. "Kau tidak sakit. Tapi kau selalu saja terlihat sangat lelah dan melamun. Kau yakin tidak ada masalah? Well, kasus Choi Inc. mungkin memang menguras tenaga dan pikiran tapi bukankah selama ini persidangannya berjalan lancar? Kau juga tidak menemukan bukti-bukti yang membuat Choi Inc. akan kalah."

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang